Double up!
.
.
_____________________________________
Suara amunisi masih memenuhi kebisingan di dalam ruangan bernuansa putih yang seharusnya menjadi tempat sakral Lisa dan Taeyong mengucapkan janji pernikahan. Tapi kini semuanya berubah mengerikan. Hingga kemudian seseorang baru saja di bekap tiba-tiba oleh Jaehyun dari balik tubuhnya.
"Kau rupanya!" Bisiknya jelas, dari balik tubuh seorang wanita mungil yang pergerakannya di kunci mati oleh pria itu.
Jennie hendak memutar balik arah dengan mencoba membalikkan sendiri tangannya dan menjatuhkan tubuh Jaehyun. Tapi, ia lupa... Jika bobot tubuhnya jauh berbeda dengan tubuh Jaehyun. Tentu saja usaha itu tidak akan bekerja sama sekali.
Sementara di balik punggungnya, Jaehyun malah semakin menekan kuncian lengannya dan membuat gadis itu memekik di antara bekapan telapak tangannya.
"Ini tidak akan sakit, jika kau tidak keras kepala sialan!"
Jaehyun kemudian menarik gadis itu pergi melalui pintu lain menuju koridor gedung. Terus ia tarik hingga keduanya sampai di ruang tangga darurat.
Sesampainya disana, Jaehyun mengambil sesuatu dari balik tas yang sebelumnya sudah ia letakkan di sana sejak kedatangannya siang tadi.
"Kau pikir, ini akan berakhir?" Ucap Jennie yang mulai memprovokasi Jaehyun. "Seseorang pasti sudah membawa wanita itu sekarang!"
Jaehyun tak terpancing sama sekali dengan semua kalimat yang di ujarkan wanita itu. Ia masih terus fokus memborgol tangan Jennie dan juga hendak mengambil selotip dari dalam tasnya.
"Kami memiliki orang-orang yang bekerja sama dengan kami di luar perkiraanmu, bajingan!"
"Aku tau!" Sahut Jaehyun yang kemudian kembali menegak dan menempelkan selotip tebal itu di depan mulut Jennie. "Kau ingin mengharapkan apa dari pacarmu yang seorang idol itu?"
Dahi cantik itu pun kian mengernyit heran. Kalimat yang di katakan Jaehyun seratus persen mengejutkannya.
"Dia mungkin tampan dan istimewa saat sedang menyanyikan lagu untukmu. Tapi apa kau pikir semua itu akan berguna saat sesuatu seperti pertarungan terjadi padanya? Hm?" Ejek Jaehyun yang kemudian menarik gadis itu kembali menuruni anak tangga. "Kita lihat saja, sehebat apa nanti kekasihmu mampu mempertahankan nyawanya dari pukulan temanku, Kim Jennie. Atau bahkan dia akan membiarkanmu mati saja demi seseorang yang kini menjadi tawanan kalian? Hah, bahkan kau tidak bisa membedakan mana pria yang bermain dengan perasaanmu atau benar menggunakan hatinya untuk mencintaimu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
Fiksi PenggemarDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...