18apr2022;sunday
Yuhuuuuuu...
.
.
_________________________________________
"Aku tidak menginginkan apapun, sungguh! Kecuali kepulanganmu ke rumah ini. Hanya itu."
Lisa tersenyum angkuh, lalu membuang wajah sesaat, sebelum kembali menatap mata ayahnya.
"Lisa, aku melakukan semuanya tentu dengan alasan kuat. Bukan karena ingin menghancurkanmu atau bagaimana. Tapi justru karena aku ingin melindungimu. Kau adalah hal yang paling di incar media setelah ibumu."
Dengan sedikit kurang ajar, Lisa memasukkan kelingkingnya ke dalam telinga. Seolah suara ayahnya baru saja membuat pendengarannya gatal. Matanya kembali angkuh, dengan kaki yang mulai ia lipat dan menyandar pada meja ruang tamu. Satu hal yang perlu di lakukan Jiyong sekarang hanyalah memakluminya. Toh, semua tingkah tak sopan anaknya itu adalah kebiasaan alami yang di terimanya dari gen ayah kandungnya sendiri.
"Lalu sekarang aku harus melakukan apa untukmu?"
Kedengarannya memang kurang ajar, berbicara demikian kepada sosok berumur yang sudah merindukannya selama bertahun-tahun. Jiyong tak peduli, ia hanya bisa membuang napas pelan. "Kita perbaiki hubungan keluarga kita dari awal. Seperti sebelumnya, saat Sehun belum datang mengorak-arik pikiranmu dan membuat kita bertengkar panjang seperti sekarang. Aku sudah lama berpikir untuk menghancurkan karirnya sampai ke akar. Aku tau ini terlambat, tapi ku pikir itu jauh lebih baik daripada kita tidak pernah melakukannnya sama sekali."
"Sehun? Artismu?" Tatapan Lisa kembali mencondong pada ayahnya. "Kau bercanda? Haha."
Tak ada jawaban dari penyanyi veteran itu.
"Bukankah keberadaannya jauh lebih penting daripada aku? Kau sampai mati-matian menjaganya hingga melukai harga diriku demi perusahaanmu, kan? Apa kau lupa, wahai sosok yang menyebut dirimu ayah?"
Jiyong menggeleng samar. Lagi dan lagi ia tak boleh lupa, kalau nyatanya Lisa memang memiliki sikap angkuh yang 99% mirip dengan dirinya. Sepertinya cara halus tak mungkin akan berhasil. Baiklah, Jiyong akhirnya memutuskan untuk mengubah rencana awalnya.
"Aku tidak tau bagaimana cara menjelaskan situasi itu sekarang. Tapi kau sudah sangat salah paham sejak awal." Jiyong mengangkat alis sebelah, mengubah ekspresi wajahnya agar Lisa tak lagi berusaha menjatuhkan harga dirinya. "Sekarang begini saja, kau harus mendengarkan kalimat ku ini baik-baik. Lisa, kau itu putri kandungku satu-satunya. Segala hal yang ada padamu adalah tanggung jawabku sepenuhnya. Mulai hari ini, aku tidak akan lagi mengizinkanmu keluar dari rumah ini tanpa sepengetahuan ku, atau tanpa penjaga di kanan kiri tubuhmu. Terserah kau menyukainya atau tidak. Tapi kau harus tetap menurutinya! Soal Bae Joohyun, aku sendiri yang akan segera mengurusnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanfictionDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...