Disclaimer:
Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau sedang apa?" Lisa berujar, berusaha memecah keheningan di antara mereka dengan wajah datar seolah tidak terjadi apa-apa.
Jaehyun dengan segera mengambil alih toples itu dan melepaskan rengkuhannya dari tubuh Lisa. "Tidak, aku baru saja selesai olahraga. Dan ku lihat kau kesulitan membuka sensor pintu. Tadinya aku ingin abai, tapi toples cookies ini sepertinya membutuhkan bantuan ku. Ya sudah aku datang!"
Ah ya ampun!
Lisa masih berusaha menahan rasa malunya. Mengukuhkan ekspresi datar agar segalanya tak mudah terbaca oleh Jaehyun. Ia membuang wajah sesaat, sebelum kemudian meletakkan ibu jarinya di depan sensor pemindai dan kembali merebut toples kuenya. Tanpa basa-basi Lisa langsung masuk ke dalam ruang bioskop itu. Meninggalkan Jaehyun yang masih menatapnya bingung. Hanya sesaat. Ya, wajah bingung itu cuma sebuah topeng kecil. Dirinya kemudian tertawa kecil dan ikut pergi menuju kamarnya.
Sementara Lisa di dalam sana sedang sangat kesulitan mengatur napas. Sungguh keparat! Urat di sekujur ototnya saja belum bisa ia lupakan, kenapa malah menambah dengan tubuh berpeluh seperti itu?
Arrrggghhh!
Bahkan tayangan yang tengah di tontonnya sekarang malah terasa seperti menonton dirinya yang masih melamun sendirian. Itu seolah tak lebih menarik dari kondisi tubuh pria gila itu tadi.
Lisa! Ingatlah, dia itu asistenmu! Tidak pantas kau memikirkannya seperti ini!
Seperti apapun otaknya berujar, tapi hatinya tetap saja berdebar mengingat betapa indahnya peluh yang menetes di setiap kulit kekar itu tadi. Hingga tanpa sadar pandangannya jadi kosong, meskipun film yang ia tonton sudah berlalu sekitar setengah jam.
"Boleh minta cookies-mu?"
"Ambil saja!"
Lisa seketika mengerjap, ia langsung refleks menoleh ke arah samping. Ingin sekali hatinya mengumpat, pada pria yang dengan lancang duduk di sebelahnya itu. Jaehyun baru saja datang, dengan wajah segar dan rambut basah yang belum di keringkan.
"Kau, sudah mandi?" Lain yang di inginkan, lain pula kalimat yang ia keluarkan. Lisa menggigit bibirnya sendiri. Ah ya ampun! Sebenarnya apa yang terjadi dengan otaknya sekarang? Kenapa semua jadi tidak selaras seperti itu?
"Hm? Iya, seperti yang kau lihat." Jaehyun menjawab dengan mata yang terfokus menatap tayangan film di depan matanya dan mulut yang mengunyah sekeping cookies dari toples bening itu. Sebenarnya ia sangat tau kalau Lisa sedang salah tingkah sendiri di sampingnya, tapi entahlah... Jaehyun malah semakin sengaja ingin membuat gadis itu lebih salah tingkah lagi.