02. Eksekusi

1.8K 267 18
                                    

04mar2022;friday

.

.

______________________________________

Suara riuh gemuruh orang yang saling bercakap memenuhi seisi studio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara riuh gemuruh orang yang saling bercakap memenuhi seisi studio. Sang fotografer baru saja memuji hasil pemotretan modelnya dengan kalimat-kalimat pujian yang indah. Tidak, Lisa memang terlahir dengan aura itu. Aura yang membuat siapa saja selalu ingin membuka mulutnya dan melesatkan pujian-pujian manis atas inkarnasi Tuhan yang sesempurna dirinya.

"Tidak sia-sia aku menunggumu selama 2 tahun, Lisa! Kau tidak pernah membuat hasil foto yang mengecewakan."

Yang di puji pun melemparkan senyuman ramahnya. "Anda berlebihan Tuan Cha. Saya hanya bekerja seperti model pada umumnya. Andalah yang sangat berbakat mengambil sudut yang bagus dari diri saya."

"Kau benar-benar rendah hati." Eunwoo, sang fotografer pun lantas bangun. "Apa sebuah makan malam di atas yatch cocok untuk membalas pujian manismu?"

Butuh waktu beberapa detik untuk Lisa kembali mengembangkan senyumannya. "Sungguh, saya sangat merasa terhormat dengan penawaran manis anda Tuan Cha. Tapi saya sepertinya akan sibuk untuk beberapa pekan ke depan."

Rasanya penolakan halus itu cukup untuk membuat Fotografer itu paham. Ia pun tak berminat melanjutkan kalimatnya. Sementara sang lawan bicara baru saja melenggang menuju ruang ganti pakaian. Melepaskan bikini serta beberapa aksesoris yang memberatkan tubuh moleknya.

"Yugyeom-ah! Cepatlah!"

Pekikan kencang itu lantas di jawab dengan uluran baju dari balik pintu ruang ganti. Sepasang baju hangat yang pas untuk membungkus seluruh tubuh indahnya dari terpaan salju di malam musim dingin seperti sekarang. Lisa berkaca sebentar, sebelum kemudian merapikan uraian rambutnya menjadi sebuah gulungan tinggi di atas kepala.

"Mobil! Cepat siapkan mobilnya dalam 5 menit!"

"Baik, nona!"

Setelah dirasa rapi, Lisa lantas keluar dari dalam ruangan itu menuju pintu utama studio.

"Ingin ku antar pulang, Lalisa?"

Wajah cantik itu tersenyum, meski hatinya terus mengumpati pria yang pantang menyerah mendekatinya itu.

"Saya ingin, tapi sekali lagi maaf tuan Cha! Manager saya sudah sejak tadi menunggu di bawah. Saya tidak enak kalau harus mengusirnya pulang setelah udara dingin membekukan kakinya."

Eunwoo tampaknya paham, semua kalimat yang di utarakan Lisa sejak tadi memang jelas peringatan kalau ia tak berminat sama sekali dengan ajakan kencan apapun yang di harapkan pria itu. Tapi sungguh! Seolah semakin penasaran, lelaki itu malah ingin terus mendekati wanita yang membuatnya gila itu.

L FOR J  ? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang