Disclaimer:
Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...
Gabut asli tengah malem, gabisa tidur, dan bingung juga mau ngapain! _________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedetik berlalu, semuanya terasa hening. Jaehyun termangu, menatap Lisa dalam rasa penasaran. Kenapa wanita cantik itu tak juga merespon tindakannya? Sungguh, lelaki itu sungguh benar ingin melihat Lisa marah dan memakinya atau bahkan memukulnya.
Aku sangat merindukanmu, juga sifatmu yang cemburu dan menganggapku satu-satunya untukmu, cuma aku dan hanya aku yang kau perlakukan seperti itu, Lisa!
"Jung Jaehyun! Apa kau sudah kehilangan akal sehatmu?" Lisa berujar dengan intonasi mengejek, lengkap dengan ekspresi jijik kepada pria itu. "Kau tau kenapa aku kesini? Karena ini adalah kamar yang akan ku gunakan untuk menginap bersama tunanganku, Lee Taeyong. Dan kau membuatnya kotor tanpa rasa malu sedikitpun! Ewh, kau pikir siapa dirimu, hingga berani berkata kurang ajar seperti itu denganku?"
Jaehyun agak bingung, ia pun lantas menatap Lisa penuh rasa terkejut.
Lucas yang sejak tadi diam kini mulai melangkah dan berusaha menengahi Lisa dan Jaehyun. "Nona, Maafkan sikap lancang yang baru saja ditunjukkan Jaehyun kepada anda. Saya benar-benar minta maaf atas perbuatannya tadi. Sekarang sebaiknya nona menunggu saya menyelesaikan kekacauan ini sebentar! Sambil menunggu kedatangan tuan Taeyong."
Lisa pun bergegas pergi dari depan pintu kamar itu. Sementara Jaehyun masih bingung, dan sulit mencerna situasi yang baru saja terjadi.
"Apa kau waras? Eoh! Kau pikir apa yang baru saja kau lakukan?"
"Aku? Yak, Lucas Wong! Bukankah kau sendiri yang membuat ide tak masuk akal ini untukku?"
Lucas mengusap rambutnya gusar, tak disangkanya rekan kerjanya memiliki ketololan yang separah itu di depan wanita. Ia berbalik sepintas, membelakangi Jaehyun lalu kembali menatapnya. Dan satu hantaman keras pun ia layangkan, mengenai rahang bawah Jaehyun.
"Tidak kusangka kau setolol itu Jaehyun. Sangat-sangat tolol!" Nafas Lukas terengah, ia kemudian menatap Jaehyun dengan rasa marah yang kian memenuhi kedua mata besarnya. "Kau menginginkan Lisa kembali kan? Kalau begitu lupakan saja!"
"Kau baru saja membuang kesempatan terakhirmu, keparat!"
"Aku memintamu ke sini bersama jalang itu, bukan agar kau bisa benar-benar melakukan seks dengannya disini. Aku hanya mengatur keadaan agar Lisa datang ke sini dan melihatmu yang sedang bersama wanita penghibur. Seolah kau ingin menggunakannya, padahal tidak. Kukira kau tidak akan mau meniduri wanita manapun lagi, kecuali Lisa. Nyatanya tidak! Lebih baik sekarang kau pakai pakaianmu itu, dan segera menghilang dari tempat ini!"
Jaehyun membuang napas. "Apa kau baru saja mengaturku? Ha? Yang benar saja, kau—"
"Aku sedang berusaha menyelamatkan harga dirimu bodoh! Kenapa otakmu belum juga kembali waras Jaehyun! APA BENAR KAU LELAKI YANG DI LAHIRKAN IBUKU?? BAGAIMANA MUNGKIN SESEORANG YANG IDIOT SEPERTIMU ADALAH ADIKKU!!!! HAH!! KAU INI BODOH MELEBIHI APAPUN! HARUSNYA IBUKU LEBIH MEMILIH TINGGAL BERSAMA KAMI DARIPADA MELAHIRKAN IDIOT TAK BERGUNA SEPERTIMU!!!"
