Disclaimer:
Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari pertama benar terasa penat. Selain karena sisi otoriter Lisa yang di luar perkiraan, juga karena kesibukan dari gadis itu yang bahkan membuat pinggang Jaehyun serasa mau patah. Ia kini tengah menapaki anak tangga menuju lantai dua, setelah sebelumnya mengantar Lisa pergi ke club malam khusus. Tadinya Jaehyun ingin terus mengikutinya, mengawasi gerak-geriknya agar lebih mudah membaca karakter Lisa dan menjebaknya dalam sebuah perangkap untuk bisa di kembalikan ke hadapan Kwon Jiyong. Tak apa jika harus memakan waktu beberapa hari, toh seandainya menghabiskan waktu 99 hari, ia masih tetap memiliki satu juta dollar untuk misi ini. Bagi Jaehyun, yang terpenting itu bukan cepat atau lambatnya, tapi kehati-hatian dalam semua prosesnya.
"Haaahhh... Sepertinya aku butuh selingan!" Lelaki itu masuk ke dalam kamarnya. Membuka seluruh baju di tubuhnya, lalu berjalan lesu ke arah kamar mandi di luar kamar, setelah sebelumnya menggunakan bathrobe di tubuh polosnya. Sebenarnya kamar itu sendiri sudah memiliki kamar mandi. Tapi berhubung Jaehyun sedang ingin menenangkan diri, ia pun lebih memilih kamar mandi di tengah lantai dua, yang sempat ia lihat memiliki ruangan sauna khusus.
Air hangat itu kini sepenuhnya membaluri tubuh Jaehyun. Ia memejamkan mata, merasakan uap air yang memberikan relaksasi tersendiri dengan aroma maskulin dari sabun cair yang di pakainya. Pikirannya melayang, memikirkan tentang misi yang baru berjalan hampir satu hari.
Sejauh ini yang ia tau Lisa hanyalah seseorang yang memiliki dualitas. Dia hangat dan sangat ramah saat bertemu kamera ataupun orang luar. Tapi dingin dan bengis ketika tidak ada sesiapa pun yang menyoroti keberadaannya.
Katanya ada yang tak lumrah?
Masih teringat betul ia dengan kalimat Jiyong saat itu. Tentang alasan kenapa Lisa di asingkan. Sampai detik ini Jaehyun belum menemukan hint apapun soal itu.
Ya, itu wajar sih!
Bagaimana bisa ia langsung menganalisis itu dalam waktu satu hari satu malam?
Tapi tunggu!
Bukankah ini kesempatan?
Jaehyun segera beranjak dari posisinya. Ia baru menyadari kalau sekarang ia sedang mendapatkan kemudahan lain dari ketidakhadiran Lisa di rumah itu.
Benar.
Waktu panjang ini bisa ia gunakan untuk lebih jauh mengulik tentang sisi tersembunyi dari gadis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
