19apr2022;tuesday
.
.
_________________________________________
Malam pun mulai datang, Lisa kini tengah berdiri di depan cerminnya sambil melihat hasil riasan dari para pekerja yang di datangkan ayahnya.
Lumayan.
Gadis itu tersenyum puas. Sebelum kemudian senyuman itu memudar berganti dengan wajah muram yang 360° berbeda dari sebelumnya.
"Lepaskan itu!"
Lisa mencibir, tentu saja. Untuk apa juga ia menuruti perintah bawahannya. Gadis itu hendak abai dan ingin mengambil tasnya. Tapi tak sesuai perkiraan, Jaehyun tiba-tiba merobek bagian belakang gaun hitam yang sedang di pakai Lisa. Menampilkan punggung mulus hingga bagian pinggang. Betapa emosi kini meluap di seisi kepala Lisa. Tapi itu bukan Lisa, kalau harus berteriak kencang dan memaki-maki pria itu setelahnya. Ia pun memilih berbalik dengan tenang. Menatap pria tampan itu tanpa sedikitpun berniat untuk mengajaknya berdialog.
"Luc—"
"Kau pikir si bodoh itu akan datang? Kau lupa seperti apa aku kalau sedang marah?"
Sialan!
Lisa mendadak bergidik mendengar penuturan Jaehyun. Terlebih ketika sebuah tas kertas terlempar ke arahnya dengan sedikit kuat.
"Buang baju murahan itu, tanpa perlu membuatku ingin merobeknya lagi! Kau pikir tubuhmu itu bahan pajangan?"
Selepas mengutarakan kalimatnya, Jaehyun pun lekas pergi meninggalkan gadis itu di dalam kamarnya. Mengabaikan fakta kalau Lisa sedang mengumpati dirinya habis-habisan. Sementara di lain sisi, Jaehyun sedang tersenyum lebar ketika menutup rapat pintu kamar Lisa dari luar.
"Bagaimana? Apa nona Lisa mau mengganti pakaiannya?" Tanya Lucas, yang sejak tadi berdiri menunggu Jaehyun di sana.
"Kau bisa memukulku jika jawabannya berlawanan!" Ucapnya percaya diri, setelah itu Jaehyun melenggang pergi meninggalkan Lucas. Membuat pria itu sedikit jijik dengan rasa percaya diri Jaehyun yang berlebihan.
"Ewh, kenapa dulu bukan aku saja yang di beli oleh tuan Kwon?"
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanfictionDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...