Luz x Readers
***
Luz, CEO dari perusahaan milik keluarganya, XYZ Company. Siapa yang tak kenal dengannya? Hampir seluruh kota di negara Jepang mengetahuinya. Aku bekerja di perusahaan tersebut dan menjadi seorang sekertaris pribadinya.
Aku berjalan menuju ruangannya untuk memberikan berkas agar segera ia tandatangani. Karena sudah terbiasa saat aku memasuki ruangannya tanpa permisi atau langsung masuk begitu saja. Aku tau itu tidak sopan, tapi aku sangat kesal dengan perintahnya yang menurutku selalu merepotkan.
Ketika aku hendak makan siang, ia menyuruhku untuk menghias ruangannya. Katanya sih kejutan untuk kekasihnya. Selain itu, ketika aku ingin mengajukan cuti, ia selalu menolak dengan beberapa alasan. Entah itu pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan, karena tidak ada yang bisa menggantikan posisiku. Dan masih banyak lagi.
Tapi, yang aku sukai darinya adalah ketika ada masalah tentang kantor atau pekerjaan, sikapnya sangat dewasa dan serius. Saat ia marah, semua orang di dalam kantor ketakutan. Tapi, ketika mood nya sedang bagus, tingkahnya sangat manis.
Pintu ruangannya ku buka begitu saja dan betapa terkejutnya aku saat melihat adegan yang menurutku dewasa terpampang jelas di hadapanku. Ya, sebuah ciuman panas. Aku langsung menunduk agar tak melihat itu.
"L-luz-sama, ano.. p-permisi".
Ku rasa, mereka sudah berhenti.
"Ck, mengganggu saja".
"M-maafkan saya", ucapku sambil membungkukkan badan dengan hormat.
"Kemarilah".
Aku mengangguk lalu menghampirinya dan memberikan beberapa berkas kepadanya.
"Ini, semua berkas ini harus di tandatangani hari ini juga. Dan jam makan siang nanti, anda akan meeting dengan client di restoran Oishii", ucapku sembari memberikan beberapa berkas ke atas mejanya.
"Hm, baiklah. Eh tunggu sebentar, sepertinya nanti aku akan datang terlambat. Aku akan makan siang bersama kekasihku dulu", ucapnya sambil melihat ke arah kekasihnya.
"Kau, nanti handle aku sebentar waktu aku belum datang", imbuhnya.
"Baik, kalau begitu saya permisi".
Aku langsung berbalik dan keluar dari ruangannya. Namun saat hendak menuju pintu, aku mendengar percakapan mereka.
"Tingkahnya tidak sopan, masuk ke dalam ruanganmu tanpa permisi. Aku tidak suka dengannya, hanya seorang sekertaris saja sudah berani bertingkah kurang ajar seperti itu. Kenapa tidak kau pecat saja sih Luz?!".
"Sudahlah, tidak usah di pikirkan".
🎀
🎀"(y/n), bisakah kau ke ruanganku sebentar?".
"Ah, baik".
Sambungan telepon terputus, dengan segera aku beranjak pergi ke ruangannya. Sesampainya di sana, aku melihatnya sedang terlihat memikirkan sesuatu.
"Aku ingin menanyakan sesuatu. Kau kan seorang wanita, jadi hanya kau yang bisa menjawab pertanyaanku", tanya nya saat aku sudah duduk berhadapan dengannya.
"Hai, silahkan anda ingin menanyakan apa?".
"Karena ini soal di luar pekerjaan, jadi kita bicara seperti biasa saja", ucapnya dan aku mengangguk sebagai tanda persetujuan.
"Begini.. besok adalah hari yang istimewa. Kekasihku akan berulang tahun. Menurutmu, hadiah apa yang harus aku berikan padanya?", ucapnya lagi.
"Eh? Tidak, tunggu, bukankah bulan kemarin kau sudah merayakan hari ulang tahunnya?", keningku berkerut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite x Readers
Fiksi PenggemarYoo konnichiwa minna~ Kini ku buat fanfiction tapi ini khusus buat para readers// yeayyy Yuk silahkan di baca,, bayangkan kalau kejadiannya itu nyata di hidup kalian hehew Oh iya, (Y/N) nya kalian isi dengan nama kalian sendiri yaa Mata nee~