Tomodachi (part 1)

673 43 34
                                    

Eve x Readers x Sou

***

Hujan rintik rintik membasahi jalanan yang sepi. Bulan sabit tertutupi oleh awan hitam. Semakin lama hujan mulai deras bersamaan dengan tetesan air mata seorang gadis kecil.

Isakan terdengar meskipun samar samar. Memeluk kedua lututnya dan menyembunyikan wajahnya di sana. Menahan dinginnya air hujan yang mengguyur tubuhnya.

Wajahnya mulai terangkat ketika mengetahui ada seseorang berjongkok di hadapannya sambil membawa payung. Namun gadis itu seperti ketakutan dan sedikit mundur dari orang di hadapannya.

"Hei tidak usah takut. Aku tidak akan menyakitimu".

Gadis kecil itu masih merasa takut.

"Ayo ikut denganku", orang itu mengulurkan tangannya.

Gelengan pelan terlihat dari si gadis.

"Tenang saja, kau boleh memukulku jika aku menyakitimu", masih dengan uluran tangannya.

Gadis kecil itu pun menerima uluran tangan itu. Ia memandangi orang itu yang tengah menarik lengan tangannya. Orang itu memiliki rambut yang sangat indah, tapi mirip seperti jamur.

Berhentilah mereka di sebuah gubuk kecil.

"K-kita di mana?".

"Hujannya semakin lebat, kita berteduh di sini sebentar ya".

Gadis kecil itu mengangguk. Ia yakin, orang di hadapannya ini usianya sedikit lebih tua di bandingkan dengannya.

"Oh ya, siapa namamu?".

"Umn.. (Y-(Y/N). Ano..-".

"Namaku Eve. Sekarang kau jadi sahabatku ya", ucapnya sambil tersenyum.

"Eh cahabat?".

Eve mengangguk.

"Cahabat itu apa?".

"Sahabat itu teman yang selalu ada di saat temannya senang ataupun sedih".

(Y/N) mengangguk, mengerti apa yang di katakan Eve. Ia memeluk tubuhnya yang gemetar dengan kedua tangannya.

"Ini, pakai mantelku agar kau tidak kedinginan".

Eve memakaikan mantelnya ke tubuh (Y/N).

"Bagaimana? Apa masih dingin?".

(Y/N) menggeleng dan tersenyum.

"Cudah hangat, aligatou.. Eve-can (sebenarnya ini 'san' tapi karena ia masih cadel jadi terdengar seperti 'chan')".

.
.
.

Setelah hujan reda, Eve dan (Y/N) pergi keluar dari gubuk.

"Sepertinya hujan sudah reda. Ayo ku antar kau pulang".

Namun dengan cepat (Y/N) menggelengkan kepalanya.

"T-tidak ucah Eve-can, (Y/N) bica pulang cendili kok".

"Tapi-".

"Okaa-can pacti cudah menungguku. A-aku pulang dulu ya Eve-can", dengan cepat ia langsung berlari meninggalkan Eve sendirian di depan gubuk itu.

"Eh.. dia kenapa?", ucapnya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

♡♡♡

Sesampainya di rumah, Eve di sambut oleh ayah dan adik laki lakinya.

"Tadaima~".

"Okaeli- nii-chaannnn~~".

Adik laki laki Eve yang bernama Sou itu pun berlari memeluk kakaknya.

Utaite x Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang