Okane 2

144 11 0
                                    

Soraru x Readers

***

Soraru mengantarkan ku pulang ke rumah. Mobil berhenti tepat di depan rumah yang cukup sederhana, rumah itu adalah peninggalan kedua orang tuaku. Aku dan Soraru keluar dari mobil dan langsung memasuki rumah.

"Tadaima..", ucapku sambil melepas alas kaki dan mengganti dengan alas kaki khusus di dalam rumah.

"Kakakk~~".

Kedua adikku datang, berlari ke arahku dan memelukku. Aku membalas pelukan mereka dengan erat seperti sudah bertahun tahun tak berjumpa.

"Gomen nee.. sungguh maafkan kakak", air mataku menetes menahan rasa sakit entah dari mana.

"Kalian berdua baik baik saja kan?", aku melepas pelukannya lalu menatap kedua adikku dengan khawatir, tetapi keduanya menganggukkan kepala menjawab kalau mereka baik baik saja.

"Kakak, itu.. ciapa?", ucap si bungsu, Sou sambil menunjuk ke arah Soraru yang tengah berdiri di belakangku.

"O-oh, ini.. teman kakak, namanya Soraru".

Soraru hanya tersenyum simpul.
"Doumo".

Keduanya tak menyahut, malah menatap Soraru dengan ekspresi sedikit takut.

"Hai, ada hadiah dan cokelat untuk kalian berdua", Soraru memberikannya kepada Eve dan Sou.

Eve dan Sou pun terlihat gembira setelah mendapatkan sebuah hadiah dan juga sebungkus cokelat.
"Soraru-nii, arigatou/Solalu-nii, aligatou!", ucap Eve dan Sou secara bersamaan.

"E-eh? S-soraru-san, sungguh maafkan aku karena sudah merepotkan-".

"Tidak sama sekali", jawabnya dengan senyuman lembutnya.

"Sola-nii, ayo macuk", Sou menarik tangan Soraru untuk masuk ke dalam ruang tamu.

Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah mereka. Dan satu hal lainnya yang membuatku tersenyum adalah, sikap Soraru jauh berbanding terbalik daripada saat malam itu. Sifat dingin dan datarnya lenyap begitu saja ketika bersama kedua adikku.

💴
💴

Hari sudah menjelang malam, kami baru saja selesai makan malam. Membereskan meja makan lalu bergegas untuk mencucinya. Eve dan Sou sudah ku suruh untukm segera istirahat, hanya tinggal aku dan Soraru.

"Eh, tidak apa Soraru-san, biarkan aku saja yang mencucinya".

Piring yang hendak aku ambil, terdahului olehnya.

"Daijoubu, biarkan aku membantumu", ucapnya sambil pergi menuju wastafel.

"B-baiklah, arigatou..", senyumku mengembang sedikit.

Kami saling diam dan hanya fokus mencuci piring. Hingga aku melirik ke arahnya karena terpikirkan sesuatu.

"Ano.. sejujurnya aku selalu memikirkan ini.. Kenapa, Soraru-san bisa mengetahui jika aku memiliki 2 orang adik?", tanyaku dengan hati ihati.

"Memangnya kenapa?".

Tidak perlu heran, Soraru jika fokus dengan apa yang ia kerjakan saat itu, ia akan menjawab tanpa memandang ke arah orang yang ia ajak bicara.

"T-tidak, itu aneh bukan? Dan sedikit menakutkan..".

Berhenti sejenak, lalu ia melirik ke arahku sebentar.
"Kalau begitu, rahasia".

"Ehhh kenapa begitu?", ucapku dengan cemberut lalu Soraru terkekeh.

"Hanya bercanda. Aku mengetahui itu dari wanita yang memperkerjakan mu di tempat malam itu".

Utaite x Readers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang