Eve x Readers
🖼pinterest by: kukka___
Di sebuah kerajaan yang begitu sejahtera dan makmur dengan keadaan rakyat yang tercukupi. Terhempas luas bangunan yang megah nan elok. Beberapa bagiannya terlapisi oleh emas murni yang sangat berharga. Dipimpin oleh seorang raja yang sangat dermawan dan baik hati bersama seorang putrinya yang cantik hingga banyak dari kawanan rakyat biasa hingga bangsawan yang memuja kecantikannya.
Seperti hari hari biasa, semua rakyat menjalankan aktivitasnya. Dari petani, peternak, pelayan kerajaan, semuanya bekerja keras demi menyambung hidup meskipun kebutuhan dan biaya hidup mereka sudah terjamin. Karena raja mereka yang baik hati, mereka para rakyat bersedia melayani hingga mempertaruhkan nyawa mereka demi kerajaan.
Hari ini, sang putri berlari dengan gembiranya. Para pelayan di istana menyarankan agar tuan putri tidak berlarian seperti itu karena khawatir akan terjatuh atau di marahi oleh sang raja. Wajar saja, ia adalah satu satunya pewaris tunggal kerajaan.
Membuka pintu salah satu ruangan dengan keras tanpa permisi. Yang di dalam ruangan hanya bisa terkejut dan terdiam.
"T-tuan putri?", jawab seorang pria bertelanjang dada yang hendak memakai baju kerajaannya.
"A-ah.. gomennasai! Aku tidak tau kalau kau sedang berganti baju", tuan putri tampak malu hingga membalikkan tubuhnya agar sang pria dengan segera memakai bajunya.
Dengan cekatan pria itu sudah memakai bajunya dengan rapi di tambah dengan pedang yang panjang tergantung di belakang punggungnya. Terlihat sangat cocok dan tampan, tak lupa dengan ciri khas rambut jamurnya itu.
"Ada apa tuan putri hingga menemui saya ke sini?", suaranya yang lembut membuat siapa saja ingin mendengarnya berulang kali.
"Huft, sudah ku bilang jangan panggil aku begitu jika tidak ada ayah! Panggil saja namaku", berbalik ke arah pria tadi dengan wajah cemberut yang menggemaskan.
"Baiklah, (y-(y/n)-sama", ucapnya sambil membungkukkan badan menutupi wajahnya yang terlihat malu.
(y/n), itulah nama tuan putri itu. Sedangkan pria itu adalah seorang ksatria muda yang sangat di banggakan oleh sang raja. Bahkan menjadi ksatria yang berharga di kerajaan itu sendiri.
(y/n) terkekeh karena mendengar ksatria itu yang masih memanggil namanya dengan sangat formal. Tapi tak ingin terlalu memikirkannya, akhirnya (y/n) langsung menarik tangan ksatria itu untuk pergi dengannya.
"Mau pergi kemana?".
"Sudah ikuti saja aku!", (y/n) masih tetap berlari dengan ksatria itu di belakangnya.
Berhentilah mereka di lantai atas tempat dimana bermacam macam bunga mekar dengan indahnya. Senyuman indah juga terukir di wajah sang tuan putri.
"Lihat! Bunganya bermekaran!".
Ia terlihat sangat bahagia sampai sampai mencium aroma bunga di setiap macamnya yang ada di sana. Sedangkan sang ksatria hanya berdiri dengan tegak dengan sedikit senyuman.
"Kirei..".
"Eve-kun, kemarilah".
Nama dari ksatria itu adalah Eve. Sejak kecil, Eve sudah menjadi teman (y/n) di kerajaan ini. Raja menyukai Eve karena waktu itu (y/n) hampir saja terjatuh, namun Eve dengan cekatan membantu (y/n). Sejak saat itulah Eve menjadi bagian dari kerajaan dan raja meminta agar Eve bisa melindungi (y/n), sang tuan putri hingga suatu saat nanti.
Eve melangkah maju menghampirinya.
"Apa bunga kesukaan Eve-kun?".
"Bunga Krisan".

KAMU SEDANG MEMBACA
Utaite x Readers
FanfictionYoo konnichiwa minna~ Kini ku buat fanfiction tapi ini khusus buat para readers// yeayyy Yuk silahkan di baca,, bayangkan kalau kejadiannya itu nyata di hidup kalian hehew Oh iya, (Y/N) nya kalian isi dengan nama kalian sendiri yaa Mata nee~