Bagian 0: Prolog

521 49 4
                                    

"Huuaaaaaa!! Mamaaa!!" Terdengar suara tangisan kencang yang berasal dari seorang gadis kecil. Sedari tadi gadis itu terus memanggil-manggil mamanya.

Tiba-tiba seorang gadis kecil lainnya datang menghampiri. Ia tampak kebingungan, mengapa gadis kecil di hadapannya menangis?

"Kenapa kamu menangis?"

"Huuuaaa!! Es krimku jatuhh! Huaaa!" adu gadis kecil itu seraya menunjuk ke arah tanah. Benar saja, di sana terlihat sebuah es krim yang sudah dalam kondisi tak baik.

"Jangan menangis! Sooyoung tidak punya es krim. Tapi Sooyoung punya permen untuk kamu!" Hibur gadis kecil bernama Sooyoung itu.

"Tapi aku ingin es krim!! Huaaa! Mamaaa!"

"Kamu makan dulu permen ini. Nanti Sooyoung belikan kamu es krim yang lebih besar!" Hibur Sooyoung lagi.

"B-benarkah?" Sooyoung menganggukkan kepalanya. Ia menyodorkan sebuah permen berukuran sedang kepada gadis di hadapannya. Gadis di hadapannya pun menerima permen tersebut dengan senang hati.

"Nama kamu siapa?" tanya Sooyoung.

"Namaku? Se-se... Seung... Seungwan! Namaku Seungwan!" jawab si gadis bernama Seungwan.

"Hai, Seungwan! Namaku Sooyoung! Park Sooyoung. P-A-R-K S-O-O-Y-O-U-N-G!" ucap Sooyoung, mengeja namanya sendiri.

"Nona Son!" Tampak seorang wanita berlari ke arah Seungwan dan Sooyoung dengan tergesa-gesa.

"Bibi Jung!" pekik Seungwan senang.

"Ya ampuuun... aku mencarimu kemana-mana ternyata kau berada di sini. Dasar anak nakal, ya!" Bibi Jung mengomel sambil berkacak pinggang. Sementara gadis kecil yang tengah diomelinya justru tertawa.

"Ayo pulang. Nyonya Son membawa sebuah hadiah untukmu," ajak bibi Jung. Tangannya ia ulurkan untuk menggenggam lengan anak majikannya.

Seungwan yang mendengar kata hadiah membulatkan matanya. Ia pun meloncat-loncat kegirangan dalam genggaman Bibi Jung.

"Asyiik! Mama membawakanku hadiaahh!!" girang Seungwan dengan dirinya yang masih meloncat-loncat. Tapi, tiba-tiba ia teringat sesuatu.

Ia menoleh ke samping dan menemukan gadis yang sedikit lebih pendek darinya sedang menatapnya polos. Seketika Seungwan merasa sedih.

"Tidak mau! Aku mau bersama Sooyoung!" ucap Seungwan tiba-tiba. Ia juga melepaskan genggaman Bibi Jung dan memeluk erat tubuh Sooyoung. Sooyoung yang mendapatkan perlakuan tersebut, hanya bisa terdiam kebingungan.

"Aduuhh... Nona Son sayaangg. Kau harus pulang. Nyonya di rumah mengkhawatirkanmu. Nona ini juga pasti harus pulang ke rumahnya, kan?" Bibi Jung melirik ke arah Sooyoung dan memberinya sinyal untuk membantu dirinya membujuk Seungwan.

Sooyoung yang mendapatkan sinyal dari bibi Jung dengan perlahan melepaskan pelukan Seungwan. Lalu ia menghadap ke arah Seungwan.

"Bibi Jung benar. Seungwan harus pulang, nanti Mama Seungwan akan khawatir jika Seungwan tidak pulang."

"Sooyoung juga harus pulang. Karena Sooyoung juga tidak mau membuat Ibu Sooyoung khawatir." Seungwan menggelengkan kepalanya pelan.

"Tapi kamu belum membelikanku es krim yang besar...." Sedih Seungwan seraya mengerucutkan bibirnya lucu. Sooyoung terdiam, mencari cara untuk membujuk Seungwan.

"Aha! Sooyoung punya ide yang bagus!" seru Sooyoung. Seungwan yang semula menunduk sedih, mendongakan kepalanya menatap Sooyoung.

"Bagaimana kalau besok sore Seungwan datang lagi ke sini? Sooyoung janji akan membelikan Seungwan es krim besok sore!" usul Sooyoung. Seungwan tanpa pikir panjang menganggukan kepalanya dengan antusias.

Bibi Jung yang melihat interaksi manis kedua gadis kecil itu hanya bisa tersenyum. Seketika ia juga ingin memiliki anak.

"Kamu janji ya akan membelikanku es krim yang besar!" Seungwan mengangkat jari kelingkingnya. Dengan senang hati Sooyoung mengaitkannya dengan jari kelingkingnya.

"Iya Sooyoung janji!"

Setelah membuat janji kelingking, Seungwan pamit pulang kepada Sooyoung. Mereka berdua pun saling melambaikan tangan mereka.

Mata Sooyoung terus memerhatikan tubuh mungil Seungwan. Hingga perlahan, tubuh mungil itu menghilang dari pandangannya.

Bersambung...

Vote dan komen kalau kalian suka bab ini:>

Share atau tambahin cerita ini ke reading list kalian. Kasih tahu orang-orang kalau masih ada FF WenJoy di dunia oren ini:D

Terimakasih!!

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang