Bagian 7: Ruangan OSIS

94 20 2
                                    

"Selamat pagi, Joohyun!" sapa Seungwan dengan ceria kepada Bae Joohyun.

"Oh, selamat pagi juga, Seungwan," balas Joohyun yang terdengar sedikit lemas bagi Seungwan.

"Kau tampak lemas. Ada apa?" Seungwan bertanya khawatir.

"Ah, tadi aku buru-buru. Aku jadi melupakan sarapanku," jawab Joohyun sambil memberikan senyum tipis pada Seungwan.

"Kalau begitu, ayo sarapan dulu di kantin. Masih ada waktu sebelum kelas dimulai. Akan kutemani kau."

"Eh? Baiklah."

Setelah si gadis Bae menerima ajakannya, Seungwan pun menggenggam lembut tangan Joohyun. Dituntunnya gadis itu ke arah luar kelas.

Belum sempat keduanya melangkahkan kaki ke luar, tampak sosok gadis dengan mata monoloidnya berdiri di ambang pintu. Terdapat sebuah kotak makan di tangannya.

"Joohyun, kau melupakan sarapanmu lagi. Ini, sudah aku kemas di dalam kotak," ucap gadis itu.

"Aduh, aku jadi merepotkanmu. Terima kasih, ya!" Joohyun melepaskan genggaman tangan Seungwan dan beralih menerima kotak bekal dari sang gadis dengan mata monoloid.

Mata Seungwan dan gadis itu tak sengaja beradu pandang. Ketika hendak mengalihkan pandangannya, gadis itu tiba-tiba memberikan senyuman tipis pada Seungwan. Seungwan kebingungan dengan maksud senyuman tersebut.

"Aku pergi dulu kalau begitu. Jangan lupa untuk memakan sarapanmu," pesan si gadis monoloid sebelum beranjak pergi. Ia juga sempat mengusak pelan pucuk kepala Joohyun. Joohyun yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya mampu mendecak. Kendati begitu, air wajahnya tak menunjukkan ia merasa kesal.

"Dasar...," gumam Joohyun yang masih bisa ditangkap oleh indra pendengaran Seungwan.

Sejujurnya, melihat interaksi mereka berdua membuat hati Seungwan merasa gelisah. Apa Joohyun dan si gadis monoloid itu benar-benar hanya sekadar teman?

"Ah, maaf ya. Seulgi sudah membawakanku bekal," kata Joohyun membuat lamunan Seungwan buyar.

"Oh, iya tidak apa-apa," balas Seungwan sembari memberikan senyuman.

Joohyun pun mengajak Seungwan untuk kembali duduk di kursi. Seungwan menurut saja atas ajakkan si gadis Bae.

"Uhm... apa kau dan Seulgi tinggal bersama, Joohyun?" tanya Seungwan setelah sekian lama menyimpan pikiran itu dalam otaknya.

"Iya, benar. Seulgi teman satu kamarku di apartemen," jawab Joohyun membenarkan.

"Hmm, teman sekamar ya?"

Seungwan terdiam sejenak memikirkan jawaban yang diberikan oleh Joohyun. Jika Seulgi dan Joohyun adalah teman sekamar, rasanya wajar saja keduanya tampak dekat. Toh, ia dan Sooyoung juga seperti itu. Dikarenakan persahabatan mereka yang erat, orang-orang sempat mengira mereka berdua berpacaran. Tapi itu tidak mungkin terjadi.

"Ada apa, Seungwan?" Joohyun bertanya setelah mendapati si gadis Son tersenyum-senyum sendirian.

"Oh? Tidak, tidak ada~" sangkal Seungwan.

Joohyun tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Jadi, ia pun melanjutkan kegiatan menyantap sarapannya.

 Jadi, ia pun melanjutkan kegiatan menyantap sarapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang