"Heeeii!! Park Sooyoungg!!" Suara melengking dari seorang gadis bertubuh mungil menggema di sebuah ruangan kosong. Ia tengah mengejar gadis jangkung bermaraga Park yang baru saja mencuri es krimnya.
"Weee~ kemari dan ambilah jika kau bisaaa!" ejek Sooyoung. Ia tengah mengerjai sahabatnya, Son Seungwan.
Seungwan dan Sooyoung berlari-lari mengelilingi sebuah ruangan kosong. Seungwan yang melihat sebuah 'kesempatan', segera memanfaatkannya. Ia membuat Sooyoung menjadi terpojok dan tak dapat kemana-mana.
"Ha, ha! Kau sudah terpojok, nona! Sekarang berikan es krim itu!" pinta Seungwan. Tapi Sooyoung bukanlah Sooyoung jika ia tak mengerjai habis-habisan sahabat mungilnya yang satu ini.
Dikarenakan tubuhnya yang lebih tinggi dibandingkan sahabatnya, ia menganggkat es krim tersebut hingga Seungwan tak dapat mencapainya.
"Hei, aku belum kalah, Seungwanieee~"
"Cepat ambil es krimnya jika kau bisaaa~" goda Sooyoung yang membuat Seungwan kesal setengah mati. Seungwan meloncat-loncat mencoba untuk mencapai es krimnya. Namun apa daya, ia tak dapat menggapainya.
Sooyoung yang melihat tingkah kukuh Seungwan untuk mendapatkan es krimnya, akhirnya menyerah. Ia tidak bisa selamanya membiarkan sahabat mungilnya meloncat-loncat seperti itu.
"Baiklah-baiklah~ ini, aku menyerah."
"Huh, dasar!" gerutu Seungwan yang sudah dongkol. Sahabat jangkungnya menyengir lebar, merasa puas karena sudah berhasil mengerjainya.
Sooyoung lalu mengekori Seungwan untuk duduk di lantai ruangan kosong itu. Mereka kemudian duduk bersampingan.
Seungwan menyodorkan es krimnya ke arah Sooyoung. "Kau mau?" Sooyoung dengan senang hati menganggukan kepalanya.
"Satu gigit saja!"
"Iya, iya!"
Sooyoung pun menggigit bagian atas dari es krim dengan rasa cookies and cream tersebut. Seungwan dengan sabar menunggu Sooyoung. Setelah selesai, ia baru kembali menikmati es krimnya.
"Hei, Seungwan. Kau tidak tertarik mencoba rasa lainnya? Memangnya kau tidak bosan dengan rasa cookies and cream?" tanya Sooyoung penasaran. Pasalnya, sahabat tersayangnya itu selalu saja membeli es krim dengan rasa cookies and cream.
Seungwan bersenandung kecil. "Aku tidak tahu apa kau masih ingat atau tidak. Tapi, seseorang yang spesial selalu membelikanku es krim dengan rasa cookies and cream."
"Apa? Siapa?" tanya Sooyoung lagi.
Bukannya menjawab pertanyaan yang dilontarkan sahabatnya, Seungwan justru kembali bersenandung kecil. Ia berniat menggoda sahabatnya dan membuat Sooyoung semakin kebingungan.
"Apa kau punya sahabat baru di Kanada, Seungwan?" Kembali, Sooyoung bertanya. Kali ini ia menggunakan nada panik. Dirinya takut Seungwan akan menggatikan posisi 'sahabat'-nya dengan orang lain.
"Yaaa~ ada beberapa."
"Uuuhh, kau tak berniat menggantikanku dengan sahabat barumu itu, kan?"
"Haha, tentu saja tidak!"
Mendengar hal tersebut, Sooyoung bernapas lega. Rupanya ia masih menjadi sahabat 'spesial' dari seorang Son Seungwan.
Sooyoung membaringkan tubuhnya di lantai. Ia menggunakan tangannya sebagai tumpuan kepalanya.
Keheningan terjadi di antara keduanya. Seungwan sibuk menikmati es krimnya, sementara Sooyoung melamun menatap langit-langit ruangan kosong ini.
Ruangan ini tak benar-benar kosong. Terdapat beberapa kursi dan sebuah gitar yang tergeletak di pojok ruangan. Si gadis Son memang tertarik dengan instrumen yang dimainkan secara dipetik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢
Fanfiction[ᴠᴇʀsɪ ʀᴇᴠɪsɪ] sᴏᴜʟᴍᴀᴛᴇ; ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ᴅᴜᴀ ʙᴇʟᴀʜ ᴊɪᴡᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ, ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ ᴀᴋᴀɴ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ ᴅᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴀᴘᴀᴛ ᴅɪᴘɪsᴀʜᴋᴀɴ. -------------------- ᴘᴀʀᴋ sᴏᴏʏᴏᴜɴɢ ᴅᴀɴ sᴏɴ sᴇᴜɴɢᴡᴀɴ ᴀᴅᴀʟᴀʜ sᴇᴘᴀsᴀɴɢ sᴀʜᴀʙᴀᴛ sᴇᴊᴀᴋ ᴋᴇᴄɪʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ sᴀɴɢᴀᴛ ᴅᴇᴋᴀ...