Bagian 15: Harus Bagaimana?

96 22 5
                                    

Seungwan bingung dengan dirinya sekarang. Semenjak dirinya menginap di rumah Sooyoung, ia tak bisa berhenti memikirkan gadis tersebut. Beberapa kali bahkan dirinya terjaga dikarenakan gadis itu terus menari-nari dalam benaknya.

Semakin memikirkan perasaannya, Seungwan semakin khawatir. Ia benar-benar takut jika ia sungguh-sungguh jatuh cinta pada sahabatnya. Bukan apa-apa, hanya saja Sooyoung itu hetero.

Sikap manja Sooyoung dan skinship yang dilakukan gadis itu padanya terasa berbeda sekarang. Ada perasaan senang yang membuncah dalam dadanya. Namun, itu juga membuatnya frustasi.

Seringkali Seungwan mencoba untuk menyingkirkan perasaan-perasaan itu. Tapi tetap saja, Park Sooyoung selalu memenuhi pikirannya.

Jika terus-menerus seperti itu, Seungwan bisa jatuh terlalu dalam. Hal tersebut pasti mampu membuat hubungan persahabat keduanya merenggang. Sepertinya ia harus mulai mempertimbangkan tawaran kencan dari Bae Joohyun.

 Sepertinya ia harus mulai mempertimbangkan tawaran kencan dari Bae Joohyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uwaah~ aku gugup sekali rasanya sekarang." Seungwan hanya bisa menyunggingkan senyuman menanggapi keluhan sahabat jangkungnya.

"Semangatlah. Lagipula tesnya tak akan semenyeramkan itu," ucap Seungwan menyemangati.

"Sungguh?"

"Iya. Tapi aku yakin kau akan frustasi dengan hanya melihat soal pertama." Sooyoung mengerucutkan bibirnya sebal, sedang Seungwan menyengir memperhatikan deretan rapi giginya.

"Lantas apa gunanya kau bicara seperti itu!?"

"Aku, kan, bilang tesnya tak akan 'semenyeramkan' itu, bukan 'sememfrustasikan' itu."

"Terserah~!" Seungwan kembali menyengir melihat air wajah sahabatnya yang tampak kesal.

"Omong-omong soal gugup, aku jadi penasaran bagaimana rasanya gugup di dekat orang yang kau sukai. Apa kadang-kadang bunyi degup jantungmu membuatmu frustasi?" tanya Sooyoung penasaran.

Seungwan terdiam untuk sejenak. Ia mengalihkan pandangannya ke arah langit-langit kamarnya sebelum mengulas senyum.

"Iya, itu membuatku frustasi. Aku takut orang yang kusukai dapat mendengar degup jantungku," jawab Seungwan.

"Tapi di sisi lain degupan itu terasa menyenangkan," tambahnya.

"Waah~ aku jadi ingin merasakan jatuh cinta sekarang," ujar Sooyoung dengan tangannya yang mengambil sebuah boneka untuk dipeluk.

Seungwan menatap ke arah jam dinding yang tergantung di kamarnya. Tak disangka-sangka waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 saja. Seungwan jadi terkejut melihatnya.

"Wah, Sooyoung, sudah larut malam. Kau harus tidur," kata Seungwan seiring terdengar suara menguap dari sang sahabat.

"Hm, tapi aku masih ingin mendengar suaramu," ucap si jangkung. Walau dengan ucapan sesederhana itu, jantung Seungwan jadi tak karuan dibuatnya.

"Kita, kan, masih bisa mengobrol besok. Kau harus bersekolah, ingat?" balas Seungwan.

"Lagipula kau, kan, sering mendengar suaraku."

"Benar juga. Apalagi suaramu itu nyaring sekali."

"Apa katamu!?"

Terdengar tawa renyah dari sebrang sana. Mungkin jika posisi Seungwan dan Sooyoung berdekatan, Seungwan sudah memastikan gadis itu mendapatkan pukulan di bahunya.

"Suaramu nyaring. Tapi itu yang membuatku menyukainya...."

Deg!

Kembali. Ucapan sederhana Sooyoung mampu membuat jantung Seungwan makin tak karuan.

Tiba-tiba saja tak terdengar suara apapun dari Sooyoung. Mungkinkah gadis itu telah tidur?

"Sooyoung...?" panggil Seungwan pelan. Tapi tak ada sahutan sama sekali dari sebrang. Sepertinya Sooyoung benar-benar telah tidur.

Seungwan terdiam tanpa memutuskan panggilan. Tiba-tiba ia membayangkan betapa menggemaskan wajah Sooyoung ketika tidur. Sayang sekali mereka dalam panggilan suara dan bukan video.

Sebelum memutuskan untuk mengakhiri panggilan mereka, Seungwan berbisik pelan, "Sooyoung... sepertinya aku jatuh cinta padamu. Aku harus bagaimana...?"

Bersambung...

Harus gimana ceunah :(

Btw, guys, hari ini aku mau triple up ya:3

Vote dan komen kalau kalian suka bab ini:>

Share atau tambahin cerita ini ke reading list kalian. Kasih tahu orang-orang kalau masih ada FF WenJoy di dunia oren ini:D

Terimakasih!!

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang