Bagian 9: Mengungkapkan Perasaan

123 22 2
                                    

Sudah dua minggu ia mengagumi seorang Bae Joohyun, gadis yang dicapnya memiliki wajah bak Dewi Cinta Yunani tersebut.

Senyuman manisnya, tawanya, suara lembutnya, pesona kecantikannya... pokoknya, apapun tentang Bae Joohyun ia akan menyukainya.

Dirinya tak pernah memprotes soal debaran jantungnya yang bekerja dua kali ketika berada di dekat Joohyun. Justru ia sangat menikmati irama detak jantung tersebut.

Hari-harinya menjadi lebih berwarna dengan keberadaan Bae Joohyun. Rasanya setiap hari ia semakin menaruh hati pada si gadis 'Afrodit'.

Sesuai dengan rencana yang ia beritahukan pada sahabatnya, ia akan menembak Bae Joohyun akhir pekan ini. Maka, hal pertama yang harus dilakukannya adalah menyusun rencana supaya ia dapat mengungkapkan perasaannya dengan sempurna. Mungkin ia harus merencanakan sesuatu yang romantis!

Dengan bantuan internet dan sahabatnya, ia berhasil menyusun rencana yang menurutnya romantis. Sekarang, ia hanya perlu mengajak Joohyun. Apa ia kosong akhir pekan nanti?

Sebuah keberuntungan karena Joohyun tak memiliki acara apapun dan menerima tawarannya. Di dalam hatinya, ia tengah memekik kegirangan karena sang pujaan hati akan segera berhasil ia dapatkan.

"Sooyoung, akhirnya perasaanku akan dibalas!!"

Jadi, sesuai rencana yang sudah disiapkannya, Seungwan membawa Joohyun ke suatu taman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, sesuai rencana yang sudah disiapkannya, Seungwan membawa Joohyun ke suatu taman. Walau tak semanis musim semi, tetap asyik rasanya memandangi daun-daun yang mulai berwarna oranye itu berjatuhan.

Angin sepoi-sepoi menyejukkan menerpa dua orang gadis itu seiring mereka melangkahkan kakinya. Tidak ingin menyia-nyiakan suasana tersebut, Seungwan mengajak Joohyun untuk berfoto. Dengan senang hati Joohyun pun menerima ajakan Seungwan.

Seungwan lantas memotret Joohyun yang berpose dengan elegan di bawah sebuah pohon. Walau ia bukanlah fotografer, Seungwan tetap puas dengan hasil jepretannya.

Tak lupa ia juga meminta tolong seorang pejalan kaki untuk memotretnya berdua dengan Joohyun.

Grep.

Tangan Seungwan menggenggam tangan milik Joohyun. Dibuatnya orang yang digenggam oleh Seungwan menoleh.

"Eng... mau membuat pose hati?" tawar Seungwan.

Joohyun terkekeh pelan. "Ayo!" sambutnya, menerima tawaran Seungwan. Dengan begitu, mereka pun berpose hati. Tautan tangan keduanya juga tidak terlepas.

Puas berkeliling taman seraya berfoto ria, Seungwan pun mengajak sang pujaan hati menuju destinasi selanjutnya. Yaitu, sebuah museum.

Seungwan ingat, Joohyun pernah bilang bahwa ia menyukai museum. Jadilah dirinya mengajak gadis itu kemari. Joohyun juga kelihatannya senang.

Sambil melihat-lihat karya seni yang dipamerkan, tak jarang keduanya saling melemparkan fakta-fakta unik yang mereka ketahui dari karya seni tersebut.

Waktu berlalu dan sang raja siang mulai menenggelamkan dirinya. Ini adalah saat-saat yang dinantikan oleh Seungwan. Karena setelah Seungwan mengajak Joohyun untuk makan malam di sebuah restoran, ia akan mengungkapkan perasaannya.

Restoran yang dipilih Seungwan bukan sembarang restoran. Selain memerlukan pemesanan tempat sehari sebelumnya, restoran itu langsung dihadapkan dengan pamandangan sungai yang indah. Seraya makan, kedua gadis itu bisa menikmati pemandangan yang ada dihadapan mereka.

-🐹-

Seungwan mengembuskan napasnya. Ini dia. Waktunya untuk mengungkapkan perasaannya pada Joohyun.

Seungwan melangkahkan kakinya ke arah Joohyun yang tengah menikmati semilir angin seraya menatap indahnya sungai. Sekali lagi ia mengembuskan napasnya guna menghilangkan rasa gugup yang melandanya.

"Joohyun?" panggil Seungwan pelan.

"Ya?" Joohyun menolehkan kepalanya ke arah Seungwan.

"Ada yang ingin aku ungkapkan padamu," katanya.

"Ada apa?"

"Aku menyukaimu... aku sudah menyukaimu sejak kita pertama kali bertemu."

"Senyumanmu, tawa riangmu, pesona yang kau pancarkan membuat hatiku terpikat. Perasaan-perasaan membuncah muncul ketika aku bersamamu. Aku jatuh cinta padamu, Joohyun."

"Jadi... Bae Joohyun, maukah kau menjadi kekasihku?"

Hening. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Joohyun. Rasa cemas langsung menyerang pikiran Seungwan mendapati pemandangan tersebut. Jantung gadis Son itu juga bekerja dua kali. Kali ini bukan untuk perasaan senang, melainkan perasaan yang membuatnya tak nyaman.

Joohyun tersenyum kecil, diberikannya juga tatapan sendu pada gadis yang baru saja mengungkapkan perasaan cinta padanya.

"Seungwan... aku juga menyukaimu. Kau baik dan menyenangkan. Tapi...," Joohyun menggangtung kalimatnya. Berusaha mencari kata-kata yang tepat bagi sang lawan bicara. "Aku sudah bertunangan."

Sakit. Hanya kata itu yang mampu melambangkan perasaan tak mengenakan yang menyeruak ke dalam hati Seungwan. Rasanya, ia bisa menumpahkan bulir-bulir air mata yang sedang ia tahan.

"O-oh... be-begitu, ya. Hahaha...!" Tawa sumbang terdengar keluar dari mulut Seungwan. Ada perasaan bersalah yang timbul di hati Joohyun karena sudah menolak gadis sebaik Seungwan.

"Hee~ sudah larut malam rupanya! Kita harus pulang. Ayo, aku antarkan kau pulang, Joohyun!" Walau Seungwan berujar dengan nada ceria, Joohyun tahu bahwa sesungguhnya gadis itu tengah menyangkal rasa sedihnya.

"Uhm, soal itu... Seulgi akan menjemputku pulang," ucap Joohyun lirih.

"Aah, begitu~ baiklah," balas Seungwan.

"Mau kutemani hingga Kang Seulgi menjemputmu?" tawar Seungwan.

"Ah, tidak usah. Aku harus pergi ke minimarket dulu sebentar," tolaknya.

"Baiklah."

Setelahnya, mereka pun keluar dari bangunan restoran mewah tersebut. Sementara Joohyun pergi ke minimarket terdekat, Seungwan memilih untuk berjalan-jalan di sekitar. Pergi mencari angin untuk melegakan perasaan sesak yang menyerang dadanya.

Bersambung...

Vote dan komen kalau kalian suka bab ini:>

Share atau tambahin cerita ini ke reading list kalian. Kasih tahu orang-orang kalau masih ada FF WenJoy di dunia oren ini:D

Terimakasih!!

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang