Bagian 14: Aku Suka Wangi Tubuhmu

145 22 4
                                    

Di kediaman keluarga Park, tampak keluarga tersebut-ditambah Seungwan-sedang makan malam. Obrolan-obrolan ringan dan candaan menyelingi kegiatan makan malam tersebut.

"Seungwan sayang, hari ini kau mau menginap di sini?" tanya Nyonya Park pada Seungwan yang tengah asyik mengunyah makanannya.

"Menginap sajalah, nak. Lagipula ini sudah terlanjur malam," timpal Tuan Park.

"Betul, Seungwan. Menginap saja!" ucap Sooyoung yang menyetujui perkataan ayahnya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menginap," balas Seungwan membuat Sooyoung senang.

"Seungwan, aaa~" Tiba-tiba saja Sooyoung menyodorkan sayuran ke arah Seungwan.

"Aaa~" Seungwan lantas membuka mulutnya untuk menerima suapan dari sahabatnya itu.

"Makan sayuranmu, Park Sooyoung," ujar Nyonya Park kesal melihat putrinya justru memberikan sayuran yang sengaja untuknya pada Seungwan.

"Aku tidak suka~" jawab Sooyoung dengan santai.

"Anak itu benar-benar...," gerutu Nyonya Park.

"Sayang, ayo makan sayuranmu," titah Tuan Park lembut.

"Sedikiit saja," titahnya lagi.

Sooyoung cemberut, lalu dengan terpaksa dirinya memakan sayuran tersebut. Seungwan yang mendapati pemandangan itu terkik geli melihat wajah masam Sooyoung yang memakan sayurannya.

"Seperti anak kecil saja kau, tidak suka makan sayur," ejek Seungwan.

"Biar saja!" ketus Sooyoung.

Tuan Park terkekeh pelan, sementara sang istri menggelengkan kepalanya melihat interaksi dua gadis itu.

Selesai makan malam, Seungwan membantu Nyonya Park untuk membereskan meja. Ia juga menawarkan diri untuk mencuci piring. Walau awalanya Nyonya Park tak membiarkan Seungwan untuk membantu mencuci piring, pada akhirnya wanita itu membiarkan si gadis yang bersikukuh membantunya.

"Lihat sahabatmu. Kau juga seharusnya membantu ibumu mencuci piring," celetuk Tuan Park pada sang putri yang sedang santai menonton televisi.

"Ayah juga seharusnya jangan diam saja," balas Sooyoung membuat Tuan Park terkekeh.

"Kau pintar menjawab sekarang, hm?" Sooyoung hanya mengendikkan bahunya sekilas sebagai tanggapan.

"Bagaimana kegiatan Olimpiademu, nak?" tanya Tuan Park.

"Baik-baik saja. Dua minggu lagi kegiatannya dimulai, jadi mungkin aku akan lebih sibuk," jawab Sooyoung.

"Semangat, ya putri ayah. Ayah yakin kau bisa memenangkan Olimpiadenya!" kata Tuan Park menyemangati sang putri.

Sooyoung tersenyum mendengar semangat dari ayahnya. Ia pun mengaitkan lengannya dengan lengan kekar sang ayah dan menyandarkan kepalanya di bahu lebar tersebut. Sang ayah ikut tersenyum dan mengusap lembut kepala putrinya.

"Wah manis sekali~" ujar Seungwan yang berjalan menuju ruang keluarga diikuti oleh Nyonya Park.

"Seungwan, sini!" ajak Sooyoung yang meraih tangan Seungwan dan membiarkan sahabatnya duduk di atas pangkuannya.

Seungwan terpaku dengan jantungnya yang berdegup cepat atas tindakan sang sahabat.

"Kalian tampak seperti adik kakak saja," kata Nyonya Park sambil terkekeh geli. Tuan Park mengangguk-anggukkan kepalanya menyetujui perkataan sang istri.

"Hihi, aku juga senang kalau Seungwan jadi adikku!" ucap Sooyoung menyengir lebar. Seungwan mendengus geli sekaligus kesal mendengarnya.

Setelah mengobrol beberapa menit di ruang keluarga, dua gadis itu memutuskan untuk mandi. Sooyoung sempat kembali mengajak Seungwan untuk mandi bersama, tapi mengingat kejadian kemarin saja sudah membuat Seungwan ingin meledak. Jadilah ia menolak dan mereka mandi secara bergantian.

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang