Bagian 10: Bagaimana Jika....

121 23 1
                                    

Sooyoung merasa senang sekali hari ini. Itu dikarenakan seharian ini ia pergi bermain bersama teman-temannya berkeliling kota.

Ketika sedang asyik bersenandung ria sembari memandang ke sekeliling, netranya tak sengaja menangkap sosok yang sangat ia kenali. Seungwan?

Rasa penasaran membuat Sooyoung berjalan menghampiri sosok tersebut. Dan ternyata benar. Itu sahabat mungilnya, Son Seungwan.

Ia ingat kemarin gadis itu dengan heboh meneleponnya kala jam makan siang hanya untuk menanyakan tempat yang cocok dikunjungi ketika berkencan.

Sebuah ide jahil muncul di benaknya. Seringaian kecil terukir di wajahnya.

Brukk!

Tanpa aba-aba Sooyoung menubrukkan dirinya ke sosok sahabat mungilnya. Ia juga mengalungkan lengannya ke leher putih Seungwan.

"He-hei, sahabatku!" seru Sooyoung. Ia cekikikkan mendapati sang sahabat memasang tampang terkejut.

Kesal, Seungwan melepaskan lengan Sooyoung dengan kasar. Lalu ia pun memberikan tatapan tak suka pada gadis yang baru saja menjahilinya.

"Eeii~ kenapa marah begitu, hm?" goda Sooyoung seraya mencubit gemas pipi Seungwan.

"Kau hampir membuat jantungku melompat dari tempatnya, tahu!" Sooyoung tertawa untuk menanggapi gerutuan sang sahabat.

"Jangan marah~ aku, kan, hanya bercanda!"

Seungwan tak peduli lagi. Kini ia beralih untuk menatapi tubuh jangkung sang sahabat dari atas ke bawah.

"Dari mana kau? Ini sudah larut malam, tahu," ucap Seungwan.

"Oh, aku pergi bermain bersama teman-temanku tadi," balas Sooyoung.

"Ah, begitu...."

Sooyoung bersenandung kecil sambil melangkah memutari bangku yang menjadi tempat sahabatnya duduk. Lantas ia pun mendudukkan dirinya di samping Seungwan.

Secara tiba-tiba Sooyoung menyikut-nyikut Seungwan. Tak lupa ia menaik-turunkan alisnya dan memberikan tatapan menggoda yang sukses membuat Seungwan kebingungan.

"Kau ini kenapa?" heran Seungwan. Tangannya ia ulurkan ke dahi sang sahabat jangkungnya guna memeriksa suhu tubuh Sooyoung. Sooyoung yang diperlakukan seperti itu merengut kesal.

"Ck, aku baik-baik saja, tahu!" kata Sooyoung seraya melepaskan tangan Seungwan dari dahinya.

"Kau, kan, katanya ingin menembak Bae Joohyun. Bagaimana? Berhasil?" tanya Sooyoung. Seungwan tersenyum kecut mendengar pertanyaan itu. Otaknya kembali memutar adegan di mana si gadis Bae menolaknya.

Seungwan memilih untuk diam. Pandangannya ia lemparkan lurus ke depan, menatap lampu jalanan.

Sooyoung bingung. Ada apa dengan gadis itu?

"Seungwan...," panggil Sooyoung. Ia menyentuh bahu Seungwan dan memberikan tatapan, 'Ada apa?'.

Seungwan menggeleng pelan sebelum berkata, "Ia menolakku."

Sooyoung bungkam. Tak tahu harus membalas apa.

Tatapan sendu diberikannya pada si gadis Son. "Aaw, kasihan sekali Seungwanku." Kemudian ia memeluk sang sahabat untuk memberikan simpati.

"Akhh! Lepaskan!" seru Seungwan sambil memberontak dari pelukan Sooyoung.

Sooyoung merasa kesal dengan tingkah sahabatnya itu. Bagaimana tidak? Padahal dia sudah berniat memberikan simpatinya pada gadis itu.

"Heh, aku sedang bersimpati padamu, oke?" ucap Sooyoung pada Seungwan.

"Aku tidak butuh," balas Seungwan. Dalam hatinya, Sooyoung sedang mencibir gadis dengan potongan rambut sebahu itu. Ia tahu Seungwan sangat membutuhkannya sekarang.

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang