Bagian 30: Sahabat

123 24 9
                                    

Jam makan siang telah tiba. Sooyoung kembali berkumpul dengan teman-temannya. Kali ini Eunbi, kekasih Yerin turut serta makan siang bersama mereka.

Kegiatan makan siang mereka berjalan dengan tenang. Terlalu tenang. Itu dikarenakan aura tak mengenakkan yang seolah-olah dipancarkan Sooyoung. Eunbi sampai bingung harus bertingkah bagaimana sekarang.

Hingga pernyataan yang keluar dari mulut Sooyoung secara tiba-tiba hampir membuat 4 gadis yang berada dalam satu mejanya tersedak, tak percaya.

"Seungwan menyukaiku."

"Uhuk! Uhuk!"

"Menyukai bagaimana?" tanya Eunbi menyuarakan pikiran 3 gadis lainnya. Ketiga gadis lainnya itu pun mengangguk menyetujui pertanyaan Eunbi.

"Ya, menyukaiku. Oh, ralat. Dia jatuh cinta padaku," jelas Sooyoung.

"Jangan bercanda!" seru Yerin yang masih tak percaya.

"Aku serius." Raut serius yang dipasang oleh Sooyoung sungguh berhasil membuat teman-temannya percaya.

"Lantas bagaimana?" tanya Yerin. Secara tiba-tiba ia menjadi sangat tertarik dengan topik yang dibawakan Sooyoung.

"Semangat sekali, sih?" sindir Lisa yang sama sekali tak digubris orang yang disindirnya.

"Kami bertengkar. Aku minta padanya untuk membuang perasaan itu. Ia bilang ia sedang berusaha melakukannya, maka dari itu ia menghindariku. Dia bahkan sampai memintaku untuk tak menemuinya hingga ia berhasil membuang perasannya. Tentu saja sebagai sahabatnya aku tidak terima."

"Aku tidak tahu pastinya. Tapi mungkin aku telah mengatakan hal yang berlebihan dan membuatnya sakit hati, karena setelahnya Seungwan meninggalkanku dan benar-benar menjauhiku selama satu bulan."

"Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengannya di minimarket. Kalau dipikir-pikir lagi, rasanya konyol karena kami di sana sempat bermain kejar-kejaran. Itu disebabkan Seungwan yang tak mau menemuiku, jadi aku harus mengejarnya."

"Dan, kau tahu? Saat aku memintanya untuk berhenti saling menghindari, ia menolaknya dengan alasan ia masih memiliki perasaan itu. Dia bilang, dia sudah terlalu mencintaiku...."

"Haah, rasanya aku ingin meledak memikirkan semua hal itu...," kata Sooyoung, menghela napas berat.

"Gaah! Kenapa, sih, cinta itu sangat rumit?" keluh Sooyoung seraya menyimpan sumpitnya di meja. Kebetulan ia telah menyelesaikan makan siangnya.

"Bukan cinta yang rumit, tapi manusia-lah yang rumit." Satu baris kalimat itu berhasil membuat Sooyoung tertegun. Yerin-orang yang telah mengucapkan kalimat tersebut-memangku dagunya menggunakan telapak tangan dan tersenyum simpul kepada Sooyoung.

"Apalagi pola pikir mereka," lanjut gadis itu.

"Omong-omong, aku pikir ada baiknya mengikuti kemauan Kak Seungwan. Tapi kau jangan benar-benar menghindarinya, Sooyoung. Cukup jaga jarak saja dengannya," kata Yerin mengusulkan. Ketiga teman Sooyoung lainnya-Chaeyoung, Lisa, dan Eunbi-bahkan menganggukan kepala mereka kompak sebagai tanda persetujuan mereka atas usul si gadis Jung.

"Kau bilang kau sahabatnya, kan? Jadi berikanlah ruang untuknya, Sooyoung."

"Begitukah?" tanya Sooyoung.

"Iya, begitu." jawab Yerin mantap.

" jawab Yerin mantap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang