Hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Sooyoung akhirnya tiba. Hari di mana ia akan mengikuti kegiatan Olimpiade Sains. Jantungnya jadi berdebar-debar membayangkan ia akan bersaing dengan anak-anak jenius lainnya.
Dalam beberapa menit lagi, acaranya akan dimulai. Rasa gugup bercampur khawatir menyerang dirinya.
Tanpa aba-aba, sebuah tangan kekar menggenggam tangannya. Sooyoung menolehkan kepalanya ke samping dan melihat teman satu timnya sedang tersenyum.
"Jangan gugup. Kita semua pasti bisa. Semangat!!" Tangannya terkepal di udara seiring ia mengatakan kalimat terakhir.
"Iya, semangatlah, Park Sooyoung!" timpal teman timnya yang lain.
"Betul, betul, ayo semangat!!"
Sooyoung tersenyum lebar. Ia merasa termotivasi sekarang.
"Baiklah, semangat semuanya!!!" seru Sooyoung sebelum mereka pergi ke ruangan yang sudah diumumkan oleh sang panitia Olimpiade.
<- Park Sooyoung
Park Sooyoung :
Seungwaaaan~
|ㅠㅠㅠㅠㅠㅠ
12.35Anda :
Hei, ada apa?
12.35Park Sooyoung :
Kepalaku rasanya ingin meledak sekarangㅠㅠㅠㅠ
|Kau benar, tesnya sememfrustasikan itu
ㅠㅠㅠㅠ
12.37Anda :
Apa kubilang :p
Oh ya, kau sudah makan siang?|
12.39Park Sooyoung :
Belum ㅠㅠ
|Pak Yoo bilang sebentar lagi kita akan pergi makan siang
|Tapi sampai sekarang dia belum kembali ke aula ㅠㅠ
12.44Anda :
Oh, kasihan sekali dirimu~
Kau tahu? Tadi makan siangku enak sekali :p|
12.45Park Sooyoung :
Ah, kau menyebalkan sekali ㅠㅠ
|Andai aku punya pintu ke mana saja
|Jadi aku bisa menyusulmu ke kampus dan makan siang bersama
12.47Anda :
Hahaha, jangan konyol~
12.47Park Sooyoung :
Oh, Seungwan!
|Pak Yoo sudah kembali :D
|Dia bilang kita akan makan siang sekarang sebelum melanjutkan kegiatan
|Kalau begitu aku pergi dulu, ya :)
12.55Anda :
Oh, itu bagus :D
Kalau begitu sampai jumpa lagi! <3|
12.55Park Sooyoung :
<3
12.55Seungwan tersenyum geli menemukan dirinya mengirimkan emoticon hati pada sahabatnya. Ditambah lagi sahabatnya itu turut membalas menggunakan emoticon hati.
"Hoo~ ada apa kau tersenyum-senyum seperti itu?" goda Joohyun yang duduk di sebelah Seungwan. Tangan Joohyun menyikut-nyikut lengan Seungwan seraya menggodanya.
Seungwan mendengus geli sebelum menjawab, "Apa-apaan. Aku hanya berbalas pesan dengan sahabatku."
"Ah, begitu rupanya~" Joohyun pun bersenandung sambil menganggukkan kepalanya.
"Kau yakin itu hanya sahabat~?" Joohyun kembali menggoda gadis yang berada di sampingnya.
Seungwan terdiam mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Joohyun. Ia kembali memikirkan perasaan asing yang sedang singgah di dalam dirinya. Seiring otaknya memutar pikiran tersebut, perasaan takut datang menghampirinya.
Pada akhirnya, hanya senyuman kikuk yang bisa Seungwan lemparkan pada Joohyun sebagai jawaban. Ia sudah tidak tahu lagi tanggapan apa yang harus diberikannya.
Langit biru cerah kini telah berganti menjadi berwarna gelap. Itu artinya sang raja siang telah menenggelamkan dirinya dan digantikan oleh sang dewi malam.
Sooyoung beserta rombongannya baru saja tiba pukul 19.30 malam setelah acara Olimpiade selesai.
Karena sudah terlaru larut malam, Pak Yoo menyuruh para murid ajarannya untuk segera pulang. Dengan begitu Sooyoung pulang dengan Sungjae, sedang dua orang tim lainnya pulang dengan bus yang berbeda.
Sepanjang perjalanan, dua insan itu terus berbincang, memecah keheningan malam. Ada perasaan bersyukur Sungjae adalah teman satu timnya. Itu disebabkan Sungjae seorang pria, setidaknya Sooyoung bisa merasa lebih aman pulang bersamanya.
Perbincangan mereka membuat waktu perjalanan pulang tidak terasa. Untuk terakhir kalinya Sooyoung berterima kasih dan berpamitan kepada Sungjae yang telah mengantarkannya.
"Ah, Sooyoung. Sebelum berpisah, boleh aku meminta sesuatu darimu?" pinta Sungjae menarik atensi Sooyoung.
"Meminta apa?"
"Itu... aku ingin meminta nomor ponselmu. Apa boleh?"
"Hm... baiklah! Tolong berikan ponselmu kalau begitu," kata Sooyoung yang langsung dituruti si pria. Pria itu buru-buru mengambil ponselnya yang terletak di dalam tasnya.
"Ini." Tak perlu waktu lama untuk Sooyoung mengetikkan nomornya di ponsel Yook Sungjae.
"Terima kasih!!" Sooyoung tersenyum manis sebagai balasan. Setelah kembali pamit, gadis dengan perawakan jangkung itu lantas melanjutkan langkahnya menuju rumah.
Bersambung...
Oh ya, kalau mau update 4 kali, kira-kira namanya jadi apa, ya?
Vote dan komen kalau kalian suka bab ini:>
Share atau tambahin cerita ini ke reading list kalian. Kasih tahu orang-orang kalau masih ada FF WenJoy di dunia oren ini:D
Terimakasih!!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢
Fanfiction[ᴠᴇʀsɪ ʀᴇᴠɪsɪ] sᴏᴜʟᴍᴀᴛᴇ; ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ᴅᴜᴀ ʙᴇʟᴀʜ ᴊɪᴡᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ, ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ ᴀᴋᴀɴ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ ᴅᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴀᴘᴀᴛ ᴅɪᴘɪsᴀʜᴋᴀɴ. -------------------- ᴘᴀʀᴋ sᴏᴏʏᴏᴜɴɢ ᴅᴀɴ sᴏɴ sᴇᴜɴɢᴡᴀɴ ᴀᴅᴀʟᴀʜ sᴇᴘᴀsᴀɴɢ sᴀʜᴀʙᴀᴛ sᴇᴊᴀᴋ ᴋᴇᴄɪʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ sᴀɴɢᴀᴛ ᴅᴇᴋᴀ...