"Hari ini benar-benar mengasyikkan. Aku senang bisa berkencan denganmu!" ujar Seungwan tersenyum lebar.
"Aku juga," balas Sooyoung.
Kehening muncul kala mereka saling bertukar pandangan. Mereka sama-sama merasakan belum ingin berpisah. Jika boleh, mereka ingin menghabiskan waktu bersama semalam penuh.
"Sooyoung." Suara panggilan Seungwan kepada Sooyoung memecahkan suasana hening tersebut.
"Iya?" sahut si gadis Park.
"Aku ingin memberikanmu hadiah. Bisa membungkuk dan menutup matamu?" pinta Seungwan.
"Baiklah." Tanpa basa-basi, Sooyoung menuruti kemauan Seungwan. Ia sedikit membungkuk, lalu menutup matanya. Penasaran langsung mendapinginya. Kira-kira, apa yang akan diberikan Seungwan, ya?
Cup!
Benda kenyal menyapa kulit pipi Sooyoung. Seketika matanya terbuka, mendapati sosok Seungwan mengecup pipinya.
"Aku rasa aku semakin jatuh cinta kepadamu, Park," bisik Seungwan tepat di telinganya. Membuat bulu kuduknya menjadi berdiri.
Seungwan memberikan senyum manisnya setelah melakukan tindakan tiba-tiba itu. Sedang, Sooyoung menyentuh pipinya masih merasa terkejut.
"Selamat malam!" pamit Seungwan yang langsung berlari meninggalakan Sooyoung mematung.
Tepat di saat gerbang mansion tertutup, Sooyoung berjongkok lemas. "Oh Tuhan, aku ingin meledak."
Seungwan sudah menggosok gigi, mencuci muka, dan mengganti pakaiannya menjadi piama. Mematikan lampu kamarnya, Seungwan mengambil lampu tidur pemberian Sooyoung kemudian menyalakannya. Cahaya berwarna ungu langsung menyinari kamar tersebut.
Dirinya sedikit dibuat terpukau saat mendongak dan mendapati hologram ubur-ubur tengah menari-nari. Keren!
Seraya menyentuh bibirnya, Seungwan tersenyum mengingat kejadian di depan gerbang. Entah ia mendapatkan keberanian dari mana untuk mencium pipi Sooyoung.
Jantungnya berdebar senang dan ada perasaan menggelitik di perut Seungwan sekarang. Dipeluknya erat-erat lampu berbentuk ubur-ubur tersebut. "Sepertinya aku tidak bisa tidur malam ini."
-🐹-
Di sisi lain, Sooyoung sedang berusaha untuk membuat dirinya tertidur. Namun, entah bagaimana rasanya sulit. Mungkin ini ulah otaknya yang sedari tadi terus memutar memori Seungwan menciumnya.
"Jadi ini yang dirasakan orang-orang ketika jatuh cinta?" batin Sooyoung.
Semakin Sooyoung memikirkan hal tadi, ia jadi merasa merindukan Seungwan. Aneh, padahal mereka hanya baru berpisah selama beberapa menit. Dahulu, saat Seungwan di Kanada pun, ia tidak pernah merasa semerindukan sosok si gadis mungil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢
Fanfiction[ᴠᴇʀsɪ ʀᴇᴠɪsɪ] sᴏᴜʟᴍᴀᴛᴇ; ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ᴅᴜᴀ ʙᴇʟᴀʜ ᴊɪᴡᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ, ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ ᴀᴋᴀɴ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ ᴅᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴀᴘᴀᴛ ᴅɪᴘɪsᴀʜᴋᴀɴ. -------------------- ᴘᴀʀᴋ sᴏᴏʏᴏᴜɴɢ ᴅᴀɴ sᴏɴ sᴇᴜɴɢᴡᴀɴ ᴀᴅᴀʟᴀʜ sᴇᴘᴀsᴀɴɢ sᴀʜᴀʙᴀᴛ sᴇᴊᴀᴋ ᴋᴇᴄɪʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ sᴀɴɢᴀᴛ ᴅᴇᴋᴀ...