1 bulan berlalu....
Kehidupan Sooyoung berjalan sebagai mana mestinya. Mengikuti kegiatan belajar-mengajar, bercengkerama bersama teman, dan masih banyak hal lainnya.
Ada hal baru yang mewarnai hari-hari gadis itu. Yaitu, hubungannya dengan Yook Sungjae.
Sooyoung jadi lebih sering berjumpa dengan pria berstatus anggota OSIS tersebut. Selain bertegur sapa dan makan siang bersama, Sungjae jadi lebih sering mengajaknya berjalan-jalan. Tapi tidak semua ajakan Sungjae ia terima. Mau bagaimanapun, Sooyoung masih memiliki hal lainnya yang harus ia urus.
Bahkan beberapa kali Yerin dan Chaeyoung menggoda Sooyoung atas kedekatannya itu dengan Sungjae. Sooyoung tak menyangkal maupun membenarkan godaan dua teman sekelasnya. Pun ia hanya mendengus geli sebagai balasan dari godaan-godaan Yerin dan Chaeyoung.
Memang bagus ia mendapatkan teman baru. Namun hubungan itu juga terkadang membuatnya lupa dengan hubungan yang dimilikinya dengan Son Seungwan.
Si gadis dengan marga Son itu benar-benar menjauh. Tak pernah sekalipun gadis itu menghubungi Sooyoung.
Sooyoung saja enggan untuk menghubungi Seungwan lebih dulu. Toh, bukankah Seungwan sendiri yang memintanya untuk menjauhinya? Jadi kenapa ia harus repot memikirkan gadis itu?
Sooyoung salah. Nyatanya, dengan menjauhnya Seungwan dari Sooyoung, membuat ia merindukan akan sosok gadis mungil tersebut. Ia baru sadar setelah menatap lama sebuah fotonya dengan Seungwan yang diambil sebelum keberangkatan si gadis Son ke Kanada.
"Ukkh... kau kenapa membuatku seperti ini, sih?" gerutu Sooyoung kepada foto tersebut.
"Kenapa kau jatuh cinta padaku, sih? Kau tahu, kan, banyak gadis di luar sana yang bisa kau kencani." Sooyoung masih saja menggerutu kepada foto tersebut.
Hening. Betapa konyolnya Sooyoung mengharapkan jawaban dari sebuah foto yang sama sekali tak dapat berbicara itu.
Kriingg!
Suara panggilan telepon yang berasal dari ponselnya berhasil mengambil alih atensi Sooyoung dari fotonya. Hati kecilnya sedikit berharap bahwa Seungwan-lah yang menelepon dirinya.
'Yook Sungjae'. Sooyoung tidak buta untuk sekadar melihat nama yang ditampilkan layar ponselnya. Tentu hati kecilnya kecewa karena bukan Seungwan yang meneleponnya. Tapi di sisi lain, dirinya juga penasaran kenapa pria itu meneleponnya.
"Oh, mungkin ia ingin mengajakku berjalan-jalan," monolog Sooyoung yang sudah hafal dengan tingkah Yook Sungjae. Selain mengajaknya berjalan-jalan, Sungjae lebih memilih untuk mengiriminya pesan teks dibandingkan sebuah panggilan telepon.
"Halo?" sapanya setelah menggeser tombol hijau untuk menerima telepon itu.
"Halo, Sooyoung." Sungjae menyapanya balik.
"Hari ini kau kosong?" Bingo! Dugaan Sooyoung rupanya benar. Jika sudah seperti ini, pria itu benar-benar akan mengajaknya pergi ke luar.
Sooyoung bersenandung kecil dan menjawab, "Iya. Kau ingin mengajakku pergi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢
Fanfiction[ᴠᴇʀsɪ ʀᴇᴠɪsɪ] sᴏᴜʟᴍᴀᴛᴇ; ᴋᴇᴛɪᴋᴀ ᴅᴜᴀ ʙᴇʟᴀʜ ᴊɪᴡᴀ ᴛᴇʟᴀʜ ᴅɪᴘᴇʀᴛᴇᴍᴜᴋᴀɴ, ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ ᴀᴋᴀɴ sᴀʟɪɴɢ ᴍᴇʟᴇɴɢᴋᴀᴘɪ ᴅᴀɴ ᴛɪᴅᴀᴋ ᴅᴀᴘᴀᴛ ᴅɪᴘɪsᴀʜᴋᴀɴ. -------------------- ᴘᴀʀᴋ sᴏᴏʏᴏᴜɴɢ ᴅᴀɴ sᴏɴ sᴇᴜɴɢᴡᴀɴ ᴀᴅᴀʟᴀʜ sᴇᴘᴀsᴀɴɢ sᴀʜᴀʙᴀᴛ sᴇᴊᴀᴋ ᴋᴇᴄɪʟ ʏᴀɴɢ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋᴇᴅᴜᴀɴʏᴀ sᴀɴɢᴀᴛ ᴅᴇᴋᴀ...