Bagian 4: Obrolan di Bangku

142 25 9
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 17.30. Suasana sekolah tidak terlalu sepi, karena masih ada beberapa siswa yang mengikuti kegiatan klub.

Sooyoung berjalan dengan gontai menuju gerbang sekolah. Otaknya sedang dipenuhi banyak pikiran sekarang.

"Sooyoung!"

Dari kejauhan Sooyoung bisa mendengar seseorang memanggil namanya. Gadis itu bingung. Pasalnya, ia yakin teman-temannya telah pulang terlebih dahulu dibandingkan dirinya.

Sooyoung menghentikan langkah kakinya. Kepalanya celingukan mencari sosok yang memanggil namanya. Sebelum merasa ngeri, indra penglihatannya menangkap sosok gadis mungil yang tengah melambai ke arahnya. Rupanya itu Son Seungwan.

Gadis dengan perawakan jangkung itu dengan cepat menghampiri Seungwan.

"Hei!" sapa Seungwan ketika Sooyoung sudah sampai di hadapannya.

"Seungwan, kenapa kau kemari?" Bukannya balas menyapa, gadis bermarga Park itu justru bertanya pada sosok sahabatnya.

Seungwan mengerucutkan bibirnya karena Sooyoung tak membalas sapaannya. Tapi, sedetik kemudian ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya, "Aku ingin mengunjungimu saja. Aku juga penasaran dengan suasana sekolah sekarang."

"Mau berkeliling sebentar kalau begitu? Aku akan menjadi pramuwisatamu," tawar Sooyoung.

"Boleh." Dengan senang hati Seungwan menerima tawaran gadis jangkung itu.

Sebelum Seungwan 'berwisata' ke dalam sekolah, ia meminta supir pribadinya untuk pulang ke mansion tanpanya. Lalu, Seungwan menggandeng lengan Sooyoung untuk memulai 'wisata'-nya itu.

"Tahun lalu perpustakaan sekolah masih dalam perbaikan, kan? Sekarang bangunan itu sudah dalam kondisi yang baru. Jadi untuk ujian sekolah berikutnya, kita bisa belajar di sini tanpa repot-repot pergi ke perpustakaan kota. Yerin bilang banyak buku baru yang ditambahkan."

"Ruangan klub menari dan paduan suara dipindahkan ke ruangan yang lebih besar. Murid-murid tahun ajaran pertama memang lebih tertarik pada dua kegiatan klub tersebut. Oh ya, klub sastra juga kembali dihidupkan."

"Kau masih ingat jalan 'rahasia' yang ditunjukkan oleh Senior Chanyeol ketika kita terlambat? Akses jalan itu sudah ditutup sekarang. Para anggota OSIS menemukan jalan tersebut ketika seorang murid hendak membolos. Dan kau tahu siapa itu?"

"Siapa?"

"Lalisa Manoban."

"Satu lagi. Aku dengar ruangan laboratorium sekolah hendak diperbaiki tahun depan. Semoga saja. Ya, kau tahu? Laboratorium untuk kelas 11 yang terburuk!"

Seungwan tertawa pelan. Gadis itu tertawa bukan karena kalimat terakhir yang diucapkan oleh Sooyoung. Melainkan dengan tingkah sahabatnya yang benar-benar menjelaskan layaknya seorang pramuwisata.

"Kau tahu? Aku rasa kau benar-benar berbakat menjadi seorang pramuwisata," ucap Seungwan.

"Wah~ aku tidak tahu apa ini pujian atau ejekan," balas Sooyoung seraya mendengus geli.

"Aku serius, tahu."

"Terserah~"

"Apa masih ada yang baru lagi?" tanya Seungwan penasaran. Dirinya cukup terkejut bahwa selama 1 tahun sekolah ini dapat melakukan banyak perubahan.

"Tidak ada. Sisanya masih sama saja." Jawab Sooyoung. Seungwan pun ber-oh ria menanggapi jawaban Sooyoung.

Setelah cukup lama berkeliling-keliling, dua gadis itu memutuskan untuk duduk di sebuah bangku yang terletak di samping lapangan sekolah. Lapangan yang biasanya tampak ramai di jam istirahat itu, sekarang menjadi sepi.

𝚂𝚘𝚞𝚕𝚖𝚊𝚝𝚎 || 𝚆𝚎𝚗𝙹𝚘𝚢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang