"Selamat pagi pak."
"Pagi pak."
"Ya, selamat pagi." Dimas melemparkan senyuman kearah karyawan-karyawan nya yang membungkuk sopan kearahnya.
"Kalian boleh balik kerja."
Semuanya bubar dan kembali pada pekerjaannya sendiri-sendiri.
Dimas menatap jam tangannya yang dimana masih jam setengah delapan.
Dimas masuk kedalam lift dan memencet tombol lift lantai tiga.
Ting
"Woy bro!"
Pintu lift terbuka dan Dimas sudah disuguhkan oleh wajah temannya a.k.a Rangga.
Dimas menatap Rangga lalu kakinya terus melangkah,"ngapain?"
"Didalem sana aada bokap lo."
"Ha? Ngapain?"
Rangga menyamai langkahnya dengan langkah Dimas, lalu mengangkat bahu,"entah."
"Ck, mulai lagi."
Cklek
Dimas masuk kedalam ruangan kerjanya, menutup kembali pintunya dulu dan menatap bokap nya yang sedang duduk di kursi kerjanya.
Diluar sana Rangga menempelkan telinganya ke pintu berharap bisa denger apa yang Dimas bicarakan didalam sana.
"Heh kamu!"
Rangga menoleh kearah satu karyawan laki-laki.
"Kamu ngapain nguping? Gak sopan." Ucapnya, karyawan laki-laki itu memakai kacamata sambil membawa file merah.
Rangga hanya mengangkat bahu acuh lalu pergi dari sana.
Meninggalkan karyawan berkacamata itu,"dasar gak punya sopan santun." Lalu dia membenarkan letak kacamatanya dulu lalu melangkah pergi juga dari sana.
Didalam sana Dimas menaruh tasnya diatas meja kerjanya, lalu menatap papanya,"kenapa?"
Papanya Dimas bersedekap dada menatap anak semata wayangnya yang sekarang sudah menjadi kepala keluarga itu.
"Mau sampai kapan kamu gak cari sekertaris?"
Dimas berdecak kecil,"pah, kerja gak harus punya sekertaris."
"Tapi kamu gak bakal bisa ngeha—"
"Bisa, Dimas bisa atur jadwal Dimas sendiri, persentase sendiri, gak per—"
"Papa lagi ngomong! Seenaknya aja kamu potong pembicaraan papa?!"
"Oke-oke, tapi Dimas bener-bener gak butuh sekertaris untuk saat ini."
"Kenapa? Semua bakal cepat selesai kalau ada sekertaris."
"Kalo kamu gak mau nurut sama papa kali ini, papa turunin pangkat kamu."
"Aish.. oke terserah papa."
Papanya Dimas tersenyum lembut, dia berdiri dan menepuk-nepuk pundak anaknya,"papa bakal buat website pencarian sekertaris direktur di kantor ini."
Dimas hanya mengangguk, lalu papanya pergi keluar dari ruangan Dimas.
Dimas memijat pelipisnya, dia duduk dikursi putarnya.
Ting
Lowongan pekerjaan terbaru
Dicari sekertaris pribadi untuk direktur utama di perusahaan D.A Findo.Drrrtt
Drrrtt
Drrrtt
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]
Literatura FemininaIni baru awalnya. Tentang Dimas yang baru saja bangun dari koma nya dan menemukan cinta pertamanya. Dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. ____________________________ [MY HUSBAND II YANG TANDANYA KALIAN HARUS MEMBACA MY HUSBAND YANG PERTAMA D...