14[Pamil]

12.3K 1.5K 100
                                    

Cklek

"Arka lo kemana aja! Gue dari tadi kesini mau ketemu sama baby Nara gak taunya lu berdua lagi pergi!"

Arka yang baru aja masuk udah disuguhi pemandangan Grace yang duduk di sofa single sambil bersedekap dada.

"Lha lu lewat mana masuknya?" Arka berjalan masuk sambil menggendong tubuh Nara yang sudah tertidur dan merangkul tas ransel.

Ini udah jam setengah tiga sore, jadi dia mutusin pulang dari kantornya Dimas.

"Pikun nih si mama muda, kan lu ngasih kunci duplikat ke gue!"

Arka menepuk jidatnya,"oh iya, yaudah gue mau bawa Nara ke kamar dulu."

Lelaki cantik itu melangkah kearah kamar anaknya meninggal Grace yang mendengus kesal.

"Nita gue kesini mau ketemu baby Nara juga." Ucapnya dia membuka satu toples makanan yang ada di meja dan memakan astor coklat itu.

Arka menidurkan tubuh kecil Kinara dengan perlahan di ranjang bayi, dan menyelimutinya menggunakan selimut kecil.

Cup

Mengecup kening anaknya,"tidur yang nyenyak ya sayang." Dia mengusap rambut Kinara dan berjalan keluar dari kamar Kinara.

Arka berjalan kearah kamarnya dulu, dia masuk kedalam kamar melepas tas ranselnya lalu sweater yang ia pakai dan menyisakan kaos hitam.

Ting

Ting

Arka mengerutkan keningnya ia melihat kontak siapa yang mengirimkannya pesan.

+6221000

|Arka
|Nyawa suami lo ada ditangan gua
Read

Arka melebarkan matanya, dia melihat ke sekelilingnya dengan raut wajah takut,"jangan bilang.. gue diteror lagi sama.. Bara?!"

Arka menggeleng cepat dia langsung berlari keluar dari kamar dan menuju dimana ada Grace yang asik makan.

Arka memegang tangan Grace membuat perempuan itu kaget.

"Anjirtttt! Untung gue gak keselek!" Grace menepuk-nepuk dadanya.

Arka menelan ludahnya sendiri,"kak Ce."

"Apaan?"

"Sebelum lu kesini.. dirumah ini gak ada orang kan?"

Grace menggeleng,"kenapa?"

Arka menggigit pipi dalamnya, lalu dia duduk di sofa panjang dan mengeluarkan handphone.

ATM berjalan 💸
Berdering 📞

"Maaf nomor yang anda tuju diluar jangkauan."

PIP*

Arka mengusap wajahnya, dia benar-benar khawatir suaminya kenapa-napa.

"Anjing emang, kenapa gak bisa dihubungi coba!"

"Siapa si?"

"Dimas! Gak aktif." Arka memijat pelipisnya,"takut."

"Takut takut lagi, kenapa emangnya?" Grace pindah duduknya disebelah Arka, mengusap pundak Arka.

Arka menatap kakanya sambil mempoutkan bibirnya,"ada yang chat gue."

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang