03🔞[Sehari]

42.5K 3K 218
                                    

"akhh mashh akhh sakithh dim-mashh."

Tubuh pemuda cantik itu terhentak-hentak diikuti suara decitan ranjang dan benturan kulit yang beradu didalam kamar kedap suara itu, keringat bercucuran membasahi wajah cantiknya, bibirnya bengkak, matanya sembab, wajahnya memerah, dan belahan bibir pink yang basah itu terus terbuka dan mengeluarkan suara-suara yang erotis.

"Eunghh.. sakithh pelanhh mashh."

"Anghh Dimash pelanhh." Arka meremat bisep Dimas yang berada di sisi kepalanya dengan kuat sambil memejamkan matanya erat.

Membiarkan sensasi sakit dan nikmat ia rasakan saat milik Dimas yang panjang besar dan berurat itu memenuhi hole nya dan terus menubruk titik manisnya.

Dimas menaruh kedua kaki jenjang Arka supaya terus berada di pinggangnya, dia mendesah hebat saat miliknya terus dijepit oleh dinding anus Arka.

Dimas mengecup bibir tipis Arka lalu merambat ke nipple pink Arka, ia menghisapnya kuat dan menggigitnya kecil.

"Uhhh dimhh d-dimashh akhh akhh." Kepala Arka mengadah, tangannya menjambak rambut Dimas dengan kuat.

"Mashh akhh m-mau kelu— ahhh." Tubuh Arka mengejang hebat saat miliknya sudah mengeluarkan precum dan mengenai perut sixpack Dimas dan mengotori ranjang.

Plak

Plak

Dimas menampar kedua pantat kenyal Arka dengan kencang sampai bokong Arka yang putih itu memerah dan ter-ceplak jelas bekas tangan Dimas.

"Akhh hiks mashh uhh."

"Dimashh ahh terushh."

Tubuh keduanya sudah berkeringat, keduanya juga sama-sama diambang kenikmatan.

Dimas semakin menambah temponya menghentakkan miliknya sendiri semakin dalam didalam hole Arka yang hangat itu.

Membuat Arka pusing,"akhh mashh ahh ter-laluhh dalamhh anghh."

Dimas menjilati leher jenjang Arka yang sudah hampir penuh leher jenjang itu dengan bercak keunguan sampai ada yang mengeluarkan darah sedikit akibat Dimas menggigitnya kencang.

"Ka guahh Kelu—"

"Akhh diluar mashh!!"

Crot 🍼

Dimas mengeluarkan cairan miliknya didalam hole Arka sampai hole itu penuh dengan cairan miliknya.

"Kelepasan." Dimas menatap Arka.

Arka memukul lengan Dimas,"Anji— akkhh mashh u-udahh eunghh eumphh."

"Satu lagi ya sayang."

Dan didalam kamar yang gelap dan kedap suara itu terus terdengar suara desahan dan tabrakan kulit diikuti suara decitan ranjang.

🍼🍼🍼🍼🍼









06.20

"Eunghhh." Arka membuka matanya perlahan,"ssshh sakit."

Arka benar-benar tidak bisa bergerak saat ini, bawahnya sangat-sangat terasa sakit, dan perih.

Arka hanya dapat melihat keadaan kamarnya yang seperti kapal pecah.

Arka menoleh kesamping dimana ada Dimas yang masih tidur sambil memeluk pinggangnya.

Arka menyingkirkan tangan Dimas,"mas!"

"hM.." Dimas hanya bergumam dan semakin mempererat pelukannya.

"Sakit." Arka ngegeplak tangan Dimas.

"Dimas bangun! Lu kerja ege!"

"Ogah."

"Mag—"

"Mager mager aja terus! Mau— akhh dimashh sakit anjing!" Arka memukul dada bidang Dimas dengan marah.

Dimas terkekeh dia tadi memeras pantat Arka yang tidak mengenakan sehelai benang pun itu dengan kuat,"yaudah gua mandi dulu, mau bareng?"

"Ogah."

"Ayolah."

"OGAH YA DIMAS!"

🍼🍼🍼🍼🍼











"Dimas cek baby Nara dulu."

"Hem."

"Ham Hem ham Hem, Sono cek!"

"Kan gua mau mandiin—"

"Cek dulu Dimas!"

Mereka berdua lagi adu bacot didalam kamar mandi, dengan Arka yang masih menutupi seluruh tubuhnya menggunakan selimut dan duduk di bathtub.

Dimas nyengir,"iya-iya, marah-marah mulu." Mengusak rambut Arka dulu lalu keluar dari kamar mandi.

🍼🍼🍼🍼🍼











"Lu kerja mas?"

Dimas menatap Arka lalu mengangguk,"iya.. soalnya masih banyak orang yang belum interview buat jadi seker—"

"Oh." Arka mengangguk mengerti, dia memakan makanannya dalam diam.

Kinara hanya memainkan makanannya dengan wajah yang cemong.

Dimas yang mengetahui berubahnya sifat Arka itu mengerutkan keningnya,"sayang, gua minta sehari, hari ini 24 jam biarin gua cari orang yang cocok buat jadi Sekertaris gua, kalo sampe hari ini gua gak Nemu yang cocok gua udahin."

Arka menatap Dimas,"bohong."

"Bener, untuk sehari ini aja, nanti gua bilang ke bokap."

"Lu tau kan gue larang lu karna apa?"

"Iya sayang gua tau, tenang aja."

Arka mempoutkan bibirnya,"serah lo mas."

Dimas tersenyum kecil, dia mengusap rambut Arka dan mengecup sudut bibir Arka,"tenang aja, yang lo pikirin gak bakal terjadi."


























































TBC.

Yakin gak bakal?😏😈

Malming Oca kasih double update nih 💃😻

Babay~

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang