38[Bobo]

7.8K 1.1K 131
                                    

Arka duduk disatu kursi yang bersebelahan dengan ranjang tidur Dimas, lelaki cantik itu menatap wajah Dimas yang sedang terlelap.

Arka mengusap rambut Dimas lagi-lagi ia melihat suaminya terbaring di tempat seperti ini.

"Dimas."

Tak ada sautan, lelaki itu tidak menyahutinya.

Arka terkekeh,"bodoh, Dimas gue bersyukur banget lu selamat, gue lebih bersyukur lagi kalo lo sadar."

"Ayo mas bangun." Arka mengusap tangan Dimas.

"Dimas lu gak bakal ninggalin gue kan."

Cklek

Arka menoleh kearah pintu dimana ada,

Rangga.

Rangga berjalan masuk sambil membawa nampan yang berisi satu mangkuk dan satu gelas air.

matanya menatap temannya yang terbaring dan berusaha bertahan hidup dibantu oleh alat-alat medis.

"Arka."

Arka mengusap jejak air matanya,"ngapain?"

Arka mendongak menatap Rangga,"korban-korban yang—"

"Sebagian besar tewas dan.. ada yang belum dapat ditemukan."

Pupil mata Arka melebar,"yang bener?!"

Rangga mengangguk,"jadi gua harap lu harus berterimakasih dan bersyukur karna Dimas masih bisa diselamatkan."

Arka menatap Dimas,"t-tapi Dimas gak mau bangun."

"Masih pengen rehat mungkin, biarin dulu nanti juga bangun. Sekarang lu harus makan."

"Kakak lu lagi jemput Nara, dan ini kakak lu yang nyuruh gua."

"G-gue bisa makan sendiri, gue... Gue mau makan sama Dimas!"

Rangga menghela nafas gusar,"Arka, makan dulu, Dim—"

"Gue mau makan sama Dimas! Gue mau nunggu Dimas bangun biar bisa makan bareng! Lo bisa taro makanannya dimeja!"

"Ka Dimas belum tentu bakal bang—" Rangga terdiam saat sadar apa yang ia katakan.

Arka meremat Hoodie nya, dia menatap Rangga dengan pandangan tidak percaya,"MAKSUD LO DIMAS GAK BAKAL BANGUN IYA?!"

"G-gak gitu, m-maksud nya—"

"Keluar! Gue bisa makan sendiri!" Arka mendorong tubuh Rangga.

"Keluar hiks! Gue mau makan sama Dimas! Gak boleh ada yang ganggu!"

Lagi-lagi ia menangis.

Rangga gelagapan, dia menaruh nampan nya diatas meja,"tapi harus dimakan ya."

"Keluar Rangga!"

"Iya-iya tapi harus dimakan, awas aja kalo enggak!"

"Gue bilang keluar hiks."

Rangga yang gak mau tangis Arka makin kejer lebih milih keluar dari kamar itu.

Brak

Pintu ditutup oleh Rangga dengan tidak santai.

Arka menutup wajahnya menggunakan kedua tangannya membuat suara isakan tangisnya terendam,"hiks Dimas bakal bangun."

"D-dimas bakal bangun, gue yakin Dimas itu kuat."

Arka mengusap pipinya dan kembali menatap Dimas,"Dimas bangun yuk, makan."

Tangannya mengusap rambut hitam itu,"Ayuk bangun, makan gue yang suapin."

"Biasanya lu suka kan kalo gue suapin, makanya bangun dulu, jangan tidur mulu."

"Mas ayo sadar." Arka memegang tangan Dimas yang di infus, dan mencium telapak tangan yang dingin itu.

"Hiks Dimas jangan buat gue takut."

Cklek

"Ma ma!!"

Arka langsung mengusap air matanya dan menoleh kearah sumber suara dimana ada Grace yang datang sambil menggendong Kinara.

Arka tersenyum tipis,"sayang."

Grace melangkah mendekat, dan memberikan Kinara ke gendongan Arka,"gue bawa baju-baju lu, gue yakin lu bakal nginep disini kan untuk beberapa hari?"

Arka mengangguk,"makasih kak Ce."

"Hem." Grace mengangguk matanya melihat nampan yang ada diatas meja,"lho ini kok gak dimakan?"

"Tadi baru mau gue makan."

"Dimakan, nanti kelaperan aja terus sakit kan berabe."

Arka mengangguk.

Kinara menatap Daddy-nya,"Daddy?"

"Daddy! Yey!" Kinara memegang tangan Dimas dan memeluknya.

Arka mengusap rambut Kinara, mencium pucuk kepala si kecil.

"Daddy ma?"

"Daddy lagi bobo."

Grace mengalihkan pandangannya, dia membuang nafas kecil, lalu duduk disatu sofa single.

Kinara mengangguk mengerti,"oh bo bo ma?"

Arka mengangguk,"iya, Nara masih laper gak?"

Nara mengangguk,"apel! Emam!"

"Yaudah emam sama mama aja yuk berdua."

"Iya ma!"

Diluar sana ada satu orang yang merasa sangat-sangat puas melihat itu semua.







































































TBC.

Real☝🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Real☝🏼

Pendek dulu ya soalnya otak Oca lagi buntu 🙇🏻‍♀️🙏

Babay~

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang