"sayang.. Arka bangun." Dimas mengelus pipi halus Arka.
Arka yang tidurnya terganggu itu membuka matanya perlahan dan sudah tertampang wajah Dimas dihadapannya.
Arka mengedipkan mata.
Dimas yang gemas mengecup hidung kecil Arka,"mau ikut gak?"
"Mau.. kenapa gak dibangunin si!"
"Ya ini kan gua bangunin sayang."
"Ish! Yaudah minggir!"
Dimas berdiri tegap sambil bersedekap dada menatap istrinya yang mengucek mata lalu turun dari ranjang.
"Gak ada kaca gitu?" Tanyanya pada Dimas.
Dimas menarik tangan Arka membawanya mendekat, lalu merengkuh pinggang ramping Arka,"apa yang berantakan?"
Arka mendongak menatap Dimas lalu memegang dasi panjang Dimas,"hati gue yang berantakan mas."
Dimas terkekeh geli, dia menunduk dan menempelkan keningnya ke kening Arka dengan mata yang terus tertuju pada manik legam yang cantik itu.
Arka menatap mata elang Dimas, jantungnya berdetak kencang wajahnya memanas.
Dimas menarik dagu Arka dengan pelan dan mempertemukan bibirnya ke bibir tipis Arka, melumatnya perlahan.
Arka larut dalam ciuman manis yang Dimas berikan, dia berjinjit dan memeluk leher Dimas sambil membalas ciuman itu.
Tangan Dimas meremas pinggang ramping Arka dengan kuat, dan lumatan pada bibir Arka berubah menjadi ganas, dia menghisap bibir manis itu dengan kuat merasakan belahan bibir Arka yang manis.
"Akhh mashh." Arka memegang pundak tegap Dimas, tubuhnya terasa lemas.
"Mashh eunghh."
Ciuman Dimas merambat kearah telinga Arka dimana itu letak titik sensitif si lelaki manis.
Dimas menjilat cuping putih Arka lalu menggigitnya kecil.
"Mashh j-jangan disituhh." Arka benar-benar sudah diambang kenikmatan.
Ia ingin lebih.
Dimas tersenyum miring di sela-sela itu, dia merambat menjilati leher jenjang Arka dengan sensual membuat Arka geli.
"J-janganhh uhh."
Dimas semakin memeluk pinggang ramping Arka saat lelaki manis itu ingin jatuh terduduk.
Dimas menghisap leher putih Arka dan menggigitnya kencang.
"Akhh mash sakit!" Arka menjambak rambut Dimas.
"Uhh u-udahh mashh." Arka menepuk-nepuk pundak suaminya.
"Mau main sekali?" Bisik Dimas sensual sambil mengulum cuping Arka.
Arka hanya diam, dadanya naik turun, nafasnya tidak beraturan,"gak!"
"Sekali why not? Kita masih punya satu jam lagi buat pergi."
Arka menggeleng ribut, dia memeluk tubuh Dimas,"gak mau!" Lelaki manis itu membenamkan wajahnya di dada bidang suaminya.
Dimas mengusak rambut Arka dengan gemas,"Sekali ya."
"Enggak ya Dimas!" Arka menjauh dari Dimas, dan menatap Dimas dengan galak,"kalo gak gue pulang nih!"
Dimas menaikkan sebelah alisnya, dia melangkah mendekat sambil menaruh kedua tangannya di kantong celana.
Arka berjalan mundur,"mas! Lu ad—"
"Nanti sejam lagi."
"T-tapi kan itu seben— DIMAS!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]
ChickLitIni baru awalnya. Tentang Dimas yang baru saja bangun dari koma nya dan menemukan cinta pertamanya. Dan hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. ____________________________ [MY HUSBAND II YANG TANDANYA KALIAN HARUS MEMBACA MY HUSBAND YANG PERTAMA D...