39[Setan]

7.7K 1.1K 209
                                    

Happy reading:33

.
.
.
.
.













































"Eh tau gak pak Dimas kan dirawat di rumah sakit." Celetuk satu karyawan perempuan yang memiliki rambut panjang.

Perempuan yang di kuncir kuda mengangguk,"iya, kalian pada mau jenguk?"

"Saya mah ayo aja."

"Saya si gak mau ya, biarin aja pak Dimas mati sekalian, orangnya gak bertanggung jawab banget." Ucap karyawan yang rambut panjang.

Dua perempuan yang mendengar itu terdiam.

"Kalo kalian mau jenguk si silahkan, saya mah gak mau." Sambungnya.

"Kok kalian ngomong begitu?"

Ketiga perempuan itu menoleh saat ada yang menyaut.

Kiki.

Kiki menatap ketiga perempuan itu,"harusnya kalian berdoa supaya pak Dimas sembuh bukan malah ngomong kayak gitu, kalo gak ada pak Dimas kita juga jadi hilang kendali kayak gini."

"Lha memangnya kenapa? Biarin aja pak Findo nyari direktur baru yang lebih bertanggung jawab. Pak Dimas semenjak menikah jadi seenaknya, jadi ya.. gak papa kalo dia mati."

"Lagian kamu juga ngapain nyambung-nyambung kayak tiang listrik? Kamu itu gak diajak, laki-laki ya mainnya sama laki-laki, gak usah nimbrung sama perempuan, kayak banci."

"Udahlah ayo kita bubar aja, ada cowo banci." Perempuan yang berambut panjang itu pergi diikuti kedua temannya.

Meninggalkan Kiki yang berdiri disana, Kiki membenarkan letak kacamatanya lalu menunduk,"kasian pak Dimas."

Tidak jauh dari posisinya ada satu laki-laki yang melihat itu semua dengan pandangan datar.

🍼🍼🍼🍼🍼











"Pah."

"Ya ada apa?"

"Dim-"

"Papa gak bisa jenguk Dimas, papa ada kerjaan di luar kota, jadi papa titip Dimas ke kamu."

Arka terdiam, matanya menatap Dimas yang masih memejamkan mata, dia menghela nafas kecil,"pah tap-"

"Udah dulu, uang untuk pembayaran kalau kurang sudah papa transfer."

PIP*

Arka terdiam saat sambungan telepon di putus oleh papanya Dimas.

Arka menekuk wajahnya sedih, tangannya terulur mengusap rambut Dimas,"kesel gue sama bokap lu mas, udah tau anaknya abis kena musibah, malah lebih mentingin kerjaan."

"Untung masih ada gue, ya kan mas? Gue bakal nunggu lu sampe lu bangun, makanya ayo bangun mas, udah pagi."

"Gak cape apa tidur mulu." Arka mempoutkan bibirnya.

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang