19[Kiki]

9.1K 1.4K 223
                                    

"Dini."

"E-eh iya pak?" Dini menatap Dimas.

"Bawakan saya laporan kerja hari ini."

Dini menganggukkan kepalanya, dia mengambil satu file dan berjalan kearah meja Dimas,"ini pak."

Dimas menerimanya, membuka file itu dan membacanya, lalu dahinya mengernyit,"ini apa? Kenapa kamu bisa salah atur jadwal? Saya gak ada jadwal di siang hari."

"A-apa? E-enggak kok saya udah bener."

Dimas menatap Dini,"ya terus ini apa?" Dimas menunjuk tulisan yang ada di kertas itu.

Dini berdehem lalu dia berjalan kesamping meja Dimas tapi,

Bruk

"Aduh." Dini keseleo dan dia terjatuh di pangkuan Dimas sambil memegang kedua pundak Dimas.

Cklek

"Dim—" Arka terdiam melihat apa yang ia lihat didepan sana.

Arka melebarkan matanya dia berjalan masuk dan dengan kasar menarik tangan Dini sampai menjauh dari Dimas dan,

Plak!

Arka menampar pipi wanita itu dengan kencang,"lo kalo kerja ya kerja aja bang—"

Dini memegang pipinya yang terasa nyeri, lalu menatap Arka,"apa-apaan kamu?! Main tampar-tampar aja!"

"Ya lo ngapain tadi sama suami gua jalang?! Ha?! Lo gak usah gatel dong! Modal baju ketat aja belaga lo anjing!" Arka mendorong bahu wanita itu.

Dini tertawa sinis,"apa si?! Siapa yang mau goda pak Dimas coba! Orang tadi saya jat—"

"Alah anjing lo! Ngeles doang bisanya!" Arka menarik rambut panjang Dini dengan kuat,"jalang murahan lo bang—"

"Sakit! Bisa gak usah jamb— akh." Dini meringis sakit dia mencoba melepaskan tangan Arka dari rambutnya.

Arka menjambak rambut Dini dengan wajah marahnya,"masih mending lo diterima ker—"

"Arka berhenti! Gak usah kayak gitu!" Dimas berjalan mendekat dan melepaskan tangan Arka dari rambut Dini dengan kasar.

Arka menaikkan sebelah alisnya.

Dimas membawa Dini menjauh dari Arka,"bikin malu aja." Gumamnya.

Arka dapat mendengar itu, dia mengepalkan tangannya,"OH LO SEKARANG BELA DIA?! IYA?!"

Dimas gelagapan,"err—"

Arka menggeleng tidak percaya,"gue kecewa sama lu mas."

Setalah mengatakan itu Arka pergi dari ruangan Dimas.

"Say— arrgh!" Dimas mengacak rambutnya frustasi, dia menghela nafas gusar tanpa ada niat untuk mengejar istrinya.

🍼🍼🍼🍼🍼










Arka menghapus jejak air matanya dengan kasar, dia menggigit bibir bawahnya supaya suara isakan tangisnya tidak terdengar. Kakinya terus melangkah keluar dari gedung perusahaan.

Arka berjalan kearah parkiran sambil menutup mulutnya,"hiks."

Langkahnya melambat saat kepalanya terasa pusing, dia berpegangan pada satu mobil, entah mobil siapa.

Arka memegangi kepalanya, pandangannya kunang-kunang sampai,

Bruk

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang