06[Berkas]

17.6K 2.2K 232
                                    

"Jangan terlalu kecapean, ntar lu nyusahin istri lu lagi."

"Ck elah gua telat makan malem ini." Dimas yang sedang bersandar di dashboard kasur itu berdecak.

Gilang dokter muda itu menggelengkan kepalanya,"yaudah, diminum obat lu, biar cepet sehat."

"Gua balik."

Dimas mengangguk, lalu Gilang pergi dari kamar Dimas.

"Lho Lang udah?"

Langkah Gilang terhenti saat melihat Arka yang baru saja jalan menaiki tangga sambil membawa nampan berisi dua gelas dan satu mangkok.

Gilang tersenyum kikuk,"iya, gua ijin langsung balik, ada pasien soalnya."

Arka mempoutkan bibirnya,"padahal baru gue bikinin minum, yaudah deh hati-hati, makasih ya."

Gilang mengangguk lalu dia berjalan menuruni tangga.

Arka masuk kedalam kamarnya, menaruh nampan itu diatas nakas dan duduk di pinggir ranjang, matanya menatap Dimas yang asik sama hp nya.

Arka menarik paksa hp Dimas,"hp mulu."

Dimas nyengir,"kerja—"

"Kerjaan lebih penting daripada kesehatan?"

"Iya-iya kenapa hm?"

Arka mendelik tajam, lalu dia mengambil mangkok yang sudah berisi bubur ayam, dia bikin sendiri.

"Mau makan gak?"

Dimas mengangguk seperti anak kecil yang ingin disuapi oleh ibunya.

Arka tertawa kecil, lalu dia mulai menyendok buburnya dan ia tiup dulu supaya tidak terlalu panas.

"Gak usah kerja dulu, kalo lo mau kerja, kerja di rumah." Ucapnya sambil menyuapi Dimas.

Dimas menganggukkan kepalanya,"Hem."

"Udah 24 jam dan lo pasti belum dapet kan?"

Dimas terdiam lalu mengangguk,"ada si satu."

"Siapa?"

"Perempuan."

🍼🍼🍼🍼🍼










"Eh kamu-kamu awas!!"

Rangga menoleh kebelakang lalu,

Bruk!

Satu lelaki yang memakai kacamata itu menabraknya sambil membawa file-file dan file-file itu jatuh berserakan dilantai.

Rangga terdiam melihat lelaki yang membereskan file-file itu ke semula.

"Lo gak punya mata ya."

Laki-laki itu kembali berdiri sambil memeluk file yang ia bawa, sedikit membenarkan letak kacamatanya,"maaf."

"Lo lagi lo lagi." Rangga ingat siapa laki-laki yang menabraknya itu laki-laki yang sama sewaktu dirinya sedang berdiri didepan ruangan Dimas.

"Jangan mentang-mentang mata lu mines jadi seenaknya."

Sekarang mereka berdua sudah menjadi bahan tontonan karyawan-karyawan lainnya.

"S-saya gak sengaja, maaf—"

"Permisi..."

Rangga dan lelaki itu langsung menoleh serentak melihat satu perempuan yang memakai kemeja putih dan rok mini diatas lutut.

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang