11[keterima]

12.4K 1.7K 217
                                    

Drrrtt

Drrrtt

Drrrtt

Arka melihat handphone Dimas yang berdering disebelahnya.

Papa
Calling you 📞

Arka mengelap area Mulutnya dulu menggunakan tisu dan mengangkat telepon itu.

"Halo pah."

"Lho Arka, Dimas nya mana?"

"Lagi ke toilet, kenapa?"

"Oh yaudah, gak papa cuma soal kerjaan."

"Oh.. yaudah nanti kalo Dimas udah balik Arka telpon balik ya."

"Iya, emangnya lagi dimana kalian?"

"Lagi makan siang, papa udah makan?"

"Oh lagi makan, iya papa udah makan kok. Yaudah udah dulu ya."

"Iya pah."

PIP*

Papanya Dimas yang memutus sambungan telepon.

Arka kembali menaruh handphone Dimas dan matanya menatap Dimas yang berjalan kearahnya.

Dimas duduk dihadapan Arka,"lho belum abis."

"Nungguin Dimas." Arka menampilkan senyum manisnya.

Dimas terkekeh kecil,"yaudah abisin abis itu kita pulang okey."

Arka mengangguk,"oh iya, tadi papa lu nelpon."

"Ha? Ngapain?"

"Katanya ngomongin soal kerjaan."

Dimas hanya menganggukkan kepalanya,"yaudah biarin."

🍼🍼🍼🍼🍼











"Dibilang enggak ya enggak."

"Tapi ini bukan kamu aja yang Dapet keuntungan, perusahaan juga."

"Gak bisa gitu, lowongan itu dibuka untuk siapa? Dimas, Jadi yang berhak milih siapa? Dimas pah."

"Tch berfikir pakai logika Dimas, lagian kenapa kamu gak mau Nerima Dini ha?"

Dimas dan papanya sedang berdebat tentang sekertaris untuk Dimas lewat telepon, dengan Dimas yang berjalan mondar-mandir di ruangan kerjanya, tapi ini dirumah, bukan di kantor.

Dimas memijat pelipisnya,"ya karna Dimas gak tertarik."

"Ini bukan masalah ketertarikan, tapi yang kita butuhkan itu skill kerja Dimas."

"Tapi Dimas bilang gak ya gak!"

"Kamu udah jadi pembangkang ya Dimas."

"Buk—"

"Dimas.."

Dimas menoleh kearah pintu dimana ada Arka menatapnya.

Dimas lupa menutup pintu.

Arka berjalan masuk kedalam,"kenapa?"

Dimas tersenyum kikuk,"enggak, tidur sana, udah malem."

"Lagi telponan sama siapa?"

[BOYS LOVE] MY HUSBAND II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang