MINE • Boom

1K 149 61
                                    

Zara mengalihkan pandangannya pada Yedam yang tengah menyetir mobil disebelahnya, Yedam terlihat menyanyi mengikuti radio yang memutarkan lagu 'Chris Brown - take you down', Itu adalah lagu kesukaan Papa nya, Dan kebetulan Yedam juga menyukai lagunya.

Terhitung ini adalah lagu ke lima yang mereka nyanyikan didalam mobil, Zara cukup senang karena setelah makan bersama sepulang sekolah tadi sekarang mereka berdua dalam perjalanan pulang.

"Ckkk nyanyi nya biasa aja kali, Gak usah sampe meliuk-liuk gitu badannya" ejek Zara sebari mendorong bahu Yedam pelan.

Yedam terkekeh, "Lagu nya tuh kayak vibe vibe club malem gitu tau." ucapnya.

"Kak, Jangan ada ke club club malem lagi ya! Inget sekarang kakak udah jadi terkenal, Jangan mempermalukan nama keluarga."

Yedam tertawa kecil, "Iyaa bawel." katanya.

Zara mengambil handphonenya, dan melihat isi sosmednya yang udah nyaris satu bulan gak dia buka.

Banyak dm instagram juga tag yang masuk, Ditambah nama keluarganya mulai muncul di laman berita dengan pembunuhan Papanya.

Yedam menarik handphone Zara, "Kalau kamu buka, Cuma bakal bikin nyesek doang. Mending ikut nyanyi sama kakak." kata Yedam.

Zara menatap kakaknya itu, Yedam masih ceria menyanyikan lagu sesekali berjoget kecil, membuat Zara terkekeh hanya dengan melihatnya.

"Kak.. Kakak beneran mau skip kuliah?" tanya Zara tiba-tiba.

Yedam mengangguk, "Mau gimanapun, Kita butuh uang buat lanjutin hidup. Kematian papa sama hasil uang pensiun gak akan cukup buat biaya hidup kita buat dua tahun kedepan. Seenggaknya, Kakak harus cari tambahan juga." ujar Yedam.

"Tapi kalo kakak fokusin diri kakak cuma ke dunia entertainment bukanya bakal jauh lebih capek? Kak, sisa harta yang papa tinggalin lebih dari 1 triliun, Apa masih kurang?"

"Za, Tanpa kamu sadar selama ini hidup kita terlalu boros, Ada banyak pengeluaran ditambah , Papa mulai kelilit hutang dan kita juga butuh direktur pengganti papa di rumah sakit"

Zara diam, Dia mengakui selama ini dia memang boros, ditambah Tanpa dia sadari papa nya memang bekerja mati-matian hingga membuat mereka hidup terlalu nyaman dengan harta berlimpah.

"Jangan kamu pikirin, Selain berkarya di bidang entertainment, Kakak juga bakal coba ganti posisi papa di rumah sakit, Kamu lupa ya kakak udah s1 kedokteran, Dan kakak bakal lanjut kuliah setelah ngerasa cukup." Ucap Yedam lagi.

"Kakak bakal sibuk buat lagu, promosi, live perfomance dimana mana, Sibuk ngurus rumah sakit, Sibuk belajar lebih tentang kedokteran, Ditambah kakak juga bakal ngurus beberapa cabang rumah sakit atau puskesmas punya papa, Artinya kakak gak akan punya waktu buat cari pacar atau sekedar istirahatin diri sendiri kan?" timpal Zara

Yedam menghela nafas, "Itu udah tanggung jawab kakak Za, Tugas kamu cukup fokus sekolah setelahnya lanjut kuliah, setelah lulus kamu bakal nentuin apa yang mau kamu lakuin."

"Aku aja gak tau maunya aku apa."

Yedam terkekeh, "Kamu mah kurang bersyukur, Kamu kan pemain cello, Kamu juga jago nyanyi atau ngarang instrumen, Belakangan ini juga kamu tertarik sama musik klasik kan? Terus kamu pernah bilang ke papa mau coba desain baju? Astaga kamu itu banyak bakatnya, Kenapa masih bingung."

"Kak, nilai Akademik aku gak bagus tau."

"Sekarang apa apa yang dibutuhin skill, bukan akademik, percaya deh."

Zara menghela nafas, "Tetep aja, Naya selalu bisa lebih dari aku."

Yedam mengernyit bingung, "Siapa?" tanyanya.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang