MINE • Crazy Stuff

973 127 44
                                    

Jay menatap Nara yang kini terbaring lemah di atas brankar, wajah pucat itu sudah biasa Jay lihat karena Jay yang selalu mengantar Nara ke rumah sakit.

"Lo boleh pulang kak.. Ini bakal lama" gumam Nara.

"Gue bisa nungguin lo di sini, Lagipula gue gak ada kerjaan"

"Jangan tatap gue pake tatapan kayak gitu, Gue benci diliat iba kayak gitu kak" ucap Nara saat melihat wajah Jay yang menatapnya cemas.

"Gue gak bermaksud gitu, Ra.."

Nara hanya tersenyum kecil, Mata sayunya perlahan mulai tertutup karena efek obat, dan kini Nara sudah sepenuhnya terbius, Terbaring lemah dengan wajah pucat dan selang  menuju dadanya membuat Jay menundukkan kepalanya.

Jay mengelus  kepala Nara, "Cio bener, Lo hal paling penting yang dia punya" gumam Jay.

Jay berdiri dari duduknya, Lalu mengambil kunci mobilnya dan mulai beranjak pergi dari sana.

Namun baru beberapa langkah, Dirinya berhenti saat melihat Junghwan berdiri di ambang pintu dengan setelan sekolahnya.

Nampaknya pulang sekolah, Junghwan langsung kesini.

"Wan?"

"Gue di suruh jagain dia sampe Papa dateng" ujar Junghwan yang paham arti tatapan bingung Jay padanya.

"Ohh.. Okay, Gue pamit duluan" ucap Jay lalu kembali melangkah.

"Dia emang gitu ya?" pertanyaan Junghwan membuat Jay kembali berhenti melangkah dan kini menatap Junghwan.

"Maksud lo?"

"Nara, dia emang selalu nyembunyiin semuanya dari siapapun?" tanya Junghwan lagi.

"Nyembunyiin apa?"

"Dia ambruk di sekolah hari ini, dan gue yang nemenin dia di UKS, Papa telfon karna guru lapor, Tapi dengan santainya dia bilang kalau dia cuma lupa minum obat  Padahal jelas gue liat dia serangan jantung"

Jay tersenyum kecil, "Nara udah biasa hidup kayak gitu dari kecil" ucap Jay.

"Nara itu benci di kasihanin, Apalagi kalau sampe buat Tuan Seungyoon khawatir. Nara bakal lakuin apapun buat bohongin papanya soal kondisi terburuk dia" sambung Jay.

"Tapi kenapa?"

"Dia gak mau ngerusak kebahagiaan Papanya, apalagi setelah lo dateng sebagai anaknya"

Junghwan terdiam, sedangkan Jay menghela nafas, "Makanya jangan anggap Nara lemah, Karna nyatanya dia relain semuanya termasuk posisinya buat lo" kata Jay lagi lalu dirinya benar-benar pergi meninggalkan ruang rawat Nara.

Sedangkan Junghwan menatap Nara dari jauh, "Lo gak mau di kasihanin, Padahal lo jelas keliatan menyedihkan?" ucap Junghwan.

"Kenapa lo gak meninggal aja, dan serahin 100% posisi lo sepenuhnya buat gue?"

"Daripada lo bikin Papa jadi nyuruh gue buat selalu ngawasin lo kayak gini?"

Junghwan mengusak rambutnya, "Mau seberusaha apapun lo bikin Papa gak cemas, Tetep aja ujung-ujungnya lo nyusahin gue, Dasar penyakitan!"

















• MINE •






Mashiho melangkahkan kakinya menuju ke kamar Zara yang ada di lantai dua itu, Pintu Mashiho buka, dan terlihat Zara sudah mengganti seragam sekolahnya.

Kini gadis itu hanya memakai shirt oversize dengan celana pendek bergambar mermaid. Zara meringkuk di atas kasurnya dan itu membuat Mashiho terkekeh melihatnya.

Mashiho mengambil duduk di ranjang, yang sontak membuat Zara menoleh terkejut,

"Lhoo? Lo bukanya udah pulang tadi?" tanya Zara.

"Puter balik"

"Kenapa puter balik? Ada yang ketinggalan?"

"Lo"

"Hah?"

Bukanya menjawab, Mashiho malah mendekat dan berbaring di sebelah Zara, menarik gadis mungil itu ke dalam dekapannya dengan posisi berbaring.

Mashiho memeluk Zara dari belakang, Membuat Zara terdiam dengan detak jantung yang berpacu lima kali lebih cepet.

"Ci-Cio.."

"Gue disini sebentar"

"Iya Ta-Tapi.."

"Sebentar"

Akhirnya Zara terdiam, Walaupun jelas ini posisi yang sedikit membuat risih karena belum pernah ada yang memeluknya dari belakang seperti ini  Ditambah posisi mereka berdua yang berbaring membuat Zara sedikit takut.

"Why your heart beating so fast?" gumam Mashiho.

"Ya-Ya lo sih! Sana ah!!" ucap Zara yang merasa malu karena dirinya tertangkap sedang deg-deg an.

Mashiho hanya terkekeh, Matanya mulai mengantuk hanya dengan berbaring mendekap Zara seperti ini.

Memang awalnya Mashiho akan kembali ke laboratorium, Tapi mengingat kondisi Zara, entah kenapa lelaki itu memilih untuk memutar balik laju mobilnya kembali ke rumah Zara.

Dan entah dorongan dari mana, Bahkan yang Mashiho lakukan kini itu benar-benar di luar rencananya. Seolah, dirinya sendiri tidak mengerti kenapa ia melakukan ini hanya untuk target kejahatannya.

"Ci-Cio.." Zara terkejut saat Mashiho mengangkat satu kakinya dan menindih kaki Zara.  Jadi kini, Mashiho benar-benar terlihat seperti sedang memeluk sebuah guling.

Bukan hanya itu, Lagi-lagi Zara dibuat melotot kaget saat tangan kanan Mashiho menyusup ke dalam bajunya dan kini bergerak untuk mengelus perut Zara.

"Kalau kayak gini, sakitnya bakal ilang kan?" tanya Mashiho.

"Ha-Hah? Oh-Oh.. Ini.."

"Zaraxia.."

"Hm?"

"Want to hear crazy stuff??" tanya Mashiho lagi, Matanya mulai setengah tertutup karena mulai merasa ngantuk.

"Apa?"






"I love you"





















TBC.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang