Mashiho membuang asap rokok dari mulutnya, Lalu menatap lawan bicaranya, "Gue mulai gak tahan buat terus-terusan bersikap baik"
"Kuasain harta Yesung secepetnya, setelah itu lo bisa abisin Zaraxia sama kakaknya"
"Yedam dipindahin rs"
"Kok bisa?"
"Entah, Zara mindahin dia tanpa sepengetahuan gue"
"Maksudnya dia mulai tau motif lo?"
"Kayaknya gak mungkin kalo motif, soalnya sejauh ini dia masih bersikap manis seolah emang gak tau siapa gue"
"Bagus lah"
"Anjing, ini kan harusnya kerjaan lo Yoshi!!" Kesal Mashiho pada Yoshinori—lawan bicaranya yang kini duduk berdampingan dengan nya.
"Hmm, tapi daripada harus kejebak di perjodohan gila sama bocil jadi mending gue serahin ke lo aja" Ucap Yoshi
"Sialan!"
"Hitung hitung dia pemuas lo"
"Gue gasuka bocil"
"Biasa nargetin janda sih"
"Seenggaknya biarin gue nyicip Reynara"
"Lo gak akan bisa ngadepin tu cewek"
"Kenapa?"
"Dia bener-bener kayak anjing galak"
"Lo lemah kali"
"Bangsat!"
Mashiho terkekeh, Sedangkan Yoshi nampak menikmati kopinya.
"Cari tau kemana Yedam pergi, Abis itu urus harta Yesung, Kalo lo udah gak minat buat Zaraxia, Gue bakal jadiin dia barang ke Asahi" Perintah Yoshi.
• MINE •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Anggap aja rambutnya warna pink
Semua siswa langsung duduk tegap saat melihat pemilik sekolah mendatangi ruang kelas mereka, berbeda dengan Zara yang masih terlelap dalam tidur nyenyak nya.
Teman Zara berusaha membangunkan gadis itu, Namun nampaknya Zara benar-benar sulit di bangunkan.
Asahi—selaku pemilim sekolah menghentikan teman Zara yang berusaha membangunkan Zara.
Asahi hanya menatap Zara, dan melihat nama panjang Zara di buku milik Zara.
Hingga akhirnya, Asahi melemparkan buku Zara tepat mengenai wajah gadis itu yang sontak membuatnya berteriak kesal.
