MINE • Be Good Girl

526 98 37
                                    

Jay masuk ke dalam kamar Zara yang mendapati Zara yang diam masih dengan posisi yang sama seperti semalam.

Kedua tangan dan kaki yang di rantai, darah di dada hingga perutnya yang sudah mengering, dibiarkan begitu saja tanpa sehelai kainpun yang menutupinya.

Jay meringis kecil saat melihat selangkangan Zara sedikit menghijau, akibat permainan yang kelewat kasar semalam.

Banyak luka memar, hingga sayatan sayatan kecil di sekujur tubuh Zara, Bibir Zara terlihat pucat namun merah karena luka ulah ciuman yang Mashiho berikah.

Begitu banyak tanda keunguan di leher hingga payudara Zara, Bisa Jay lihat tangan dan kaki Zara pun ungu karena rantai yang membelenggu nya.

Jay mematikan AC lalu membuka jendela membuat sinar matahari masuk, dan mengusik Mashiho yang masih disofa dengan selimut yang membuntal tubuh telanjangnya.

"Ada rapat pagi ini, lo harus siap siap" Ucap Jay pada Mashiho.

Dua orang di luar Jay suruh masuk dan membantu Mashiho berdiri, menyelimuti Mashiho untuk membawanya ke kamar mandi.

"Ckk, lima menit lagi anjing!" Ucap Mashiho membuat kedua orang itu melepaskannya.

"Udah seret dia, Daripada telat rapat" Perintah Jay.

Akhirnya Mashiho dibawa keluar, namun sebelum itu Mashiho berbalik lalu menatap Zara.

"Kasih dia kontrasepsi, dan jangan kasih dia makanan sedikitpun." Perintah Mashiho sebelum lelaki itu benar-benar meninggalkan kamar.

Jay melipat kedua tangannya sambil menatap Zara yang kini juga menatapnya dengan mata bengkak di sana,

"T-to-tolonghh.." Gumam Zara yang nyaris tidak terdengar.

Jay berdecak, "Look at your beautiful body, I'll try it later." Ucap Jay sambil terkekeh.

Zara hanya bisa terdiam, mentalnya terasa hancur hanya dalam satu malam, Suaranya habis, sekujur tubuhnya sakit, bahkan hingga organ pribadinya pun terasa sakit.

Zara tidak tidur semalaman, Mashiho benar-benar menghukumnya dan melakukan segalanya seperti orang kesetanan, Entah sudah berapa kali mereka melakukan pelepasan hingga rasanya mulai mati rasa.

Hanya kegelapan yang bisa Zara lihat malam itu karena Mashiho menutup matanya dengan kemeja miliknya.

Zara meringis saat Jay mengusap alkohol ke dadanya hingga ke perutnya, mengobati luka sayatan silet ulah Mashiho yang kini sudah mengering membuat nya kembali terasa perih bukan main.

Jay mengolesi salep, lalu kini Jay beralih ke arah bibir Zara, melakukan hal yang sama dengan pergerakan yang cukup lembut.

"Say goodbye to your happy life, From today there will be only torment for you." Ucap Jay

Tidak punya tenaga sama sekali, Zara hanya bisa diam dan mendengar semuanya, Bahkan matanya sudah cukup tebal membengkak karena terlalu banyak menangis.

Zara kembali meringis saat Jay membuka rantai di kedua tangan Zara, membuat persendian Zara bunyi juga terlihat pergelangan nya ungu.

Jay berdiri setelah selesai membuka rantai kaki Zara, Menatap Zara yang kini meringkuk menutupi tubuhnya sebisa mungkin, walau mustahil karena nyatanya masih terlihat jelas untuk Jay.

"Lo bisa pake baju di lemari besar itu, Jangan lupa minum obat di sisi meja, Kalo lo gak mau hamil" Ucap Jay lalu menaruh silet yang ada dilantai dan merapihkan sofa yang berantakan ulah Mashiho.

"Hari ini tahan laper lo karena Mashiho gak bolehin gue ngasih lo makanan" Katanya sambil memberikan obat dan juga air putih pada Zara.

Zara menerimanya dan meminumnya, untuk sekarang dia gak punya tenaga untuk sekedar bertanya.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang