Pagi ini Zara menghabiskan waktunya hanya untuk bermalas-malasan di atas ranjang kamarnya, tidak beraktivitas ataupun menghabiskan waktunya untuk memikirkan Mashiho.
Seperti sekarang Zara nampak asik menonton sebuah drama di televisi kamarnya dengan masker wajah yang ia gunakan juga cemilan di genggamannya.
Soal Mashiho kemarin, Zara memilih untuk tidak goyah lagi. Zara sudah menentukan pilihan.
Yaitu tetap balas dendam.
Persetan dengan perasaannya dan perasaan Mashiho, yang Zara inginkan untuk saat ini hanyalah keadilan untuk dirinya sendiri.
Setidaknya demi mendiang Yesung dan juga Yedam.
Zara mengambil ponselnya, Niat awalnya hanya untuk memotret beberapa foto, namun kini gadis itu justru teralih pada sebuah notifikasi di sana.
Web sekolah menunjukkan sebuah notifikasi untuknya.
Hamada high school memilih web atau laman media yang hanya dicakup untuk pada murid di sekolah itu, Dan Zara masih masuk ke dalamnya karena id nya masih terdaftar di sana.
Namun notifikasi membuat Zara memikirkan sebuah ide besar dalam kepala nya tentang bagaimana dirinya bisa membalaskan dendamnya.
Invitation later.
Sebuah undangan ulang tahun online dengan nama Kataka Inara terpampang jelas disana.
"Okay, gue bakal ngasih lo hadiah ulang tahun yang gak akan pernah lo lupain, Nara" Ucap Zara dengan senyuman yang merekah dibibirnya.
• MINE •
"Asahi minta laporan soal daftar pengeluaran kemarin, juga data beberapa korban yang udah kita jual lewat email" Ujar Jay sambil menatap layar tab nya dan Mashiho secara bergantian.
"Oh ya, Keluarga Sohn ngadain pertemuan besar sama bisnis kita, Asahi, Yuta, Yoshinori, dan beberapa pimpinan lainnya juga ikut hadir, Jadi gue udah nyiapin beberapa bawaan buat Eric Sohn"
"Satu lagi, Soal laporan tentang korban Jepang itu, Gue udah nemu datanya, Dia keturunan Hayama yang naikin 2% penjualan"
Kali ini Jay menghela nafasnya, setelah laporan panjang yang ia utarakan tapi Mashiho justru terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri.
Karena daritadi Mashiho hanya diam dengan puplen yang ia putar-putarkan ditangannya seolah dengan berkutat dengan isi kepalanya sendiri.
"Lo dengerin gue gak sih!?" Kesal Jay sambil menaruh tab di atas meja tepat di depan Mashiho.
Mashiho hanya mengangguk kecil sebagai jawaban, Sedangkan Jay bangkit dari duduknya.
"Lo bahkan ga liat ke arah gue" Ucapnya.
Mashiho menoleh,
"Gue denger""Lo denger tapi di otak lo masih tentang Zara, iyakan?"
Mashiho terdiam sedangkan Jay membuang mukanya kesal, tidak tahu lagi harus bagaimana ia memberi tahu Mashiho tentang betapa bahaya nya jika kembali mendekati Zara.
"Dia bisa laporin kita kapanpun pake semua bukti yang dia punya!" Ucap Jay
"Gue tau"
"Kalo lo tau kenapa lo masih mikirin dia si!? Lo bahkan ngaku-ngaku mau nikahin dia, Lo beneran gila anjing"
"Zara gak akan laporin kita"
"Lo gak punya jaminan apapun astaga Takata Mashiho."
"I know, But, Dia ragu buat nembak gue kemarin. Dia juga bisa ragu soal laporin kita, Jay"
"Koneksi dia besar, gak ada jaminan soal itu"
"I think I know what she's thinking."
Jay mengusak rambutnya,
"Maksud lo kalian bakal jatuh cinta, barengan, terus menikah, dan happy ending gitu aja?? Astaga, lo gak mikirin sebesar apa penderitaan dia setelah semua yang lo lakuin ke dia? Dan lo pikir dia bakal biarin semuanya lewat gitu aja, gitu??""Jay——
"Kalo lo mau cinta-cintaan, harusnya gak usah jadiin dia target lo dari awal, kalo udah kayak gini gue juga bakal keseret sama masalah yang lo buat bangsat! Lo selalu bikin masalah yang pada akhirnya gue yang harus rapihin itu semua, orang kayak lo emang nyusahin gue terus anjing! Pantesan keluarga lo muak"
"Itu resiko lo sebagai bawahan gue, Harusnya lo tau diri anjing! Tanpa gue dan bisnis ini, ibu lo gak akan dapet perawatan kanker, Adik lo gak akan bisa lanjut kuliah dan lo mungkin berakhir dijalanan!!" Kali ini Mashiho terlihat mulai terpacing emosi.
Jay menarik kerah Mashiho hingga Mashiho tertarik berdiri, Mereka berdua saling menatap marah di depan meja yang ada di antara mereka berdua.
"BACOT" Umpat Jay dengan wajah memerah
"Lo gak akan bisa naik mobil mewah pake setelan semahal ini tanpa gue Jay, lo juga gak akan nikmatin cewek cewek bekas gue, atau semua kekayaan yang lo punya kalo bukan gue yang angkat lo dari kemiskinan lo itu"
"BERHENTI UNGKIT ITU SIALAN" Pekik Jay yang mengencangkan cengkraman nya pada kerah baju Mashiho.
"Lihat batasan lo Jay, Gue bisa bikin lo sujud di kaki gue kapanpun gue mau."
Jay melepaskan cengkraman nya dengan kasar, lalu beranjak pergi meninggalkan Mashiho dengan emosi yang membara di sana.
Ini adalah pertengkaran pertamanya dengan Mashiho terkait masalah finansial Jay.
Karena sebelumnya mereka tidak pernah bertengkar mengenai itu, ditambah Mashiho juga tidak pernah menyinggung latar belakang Jay.
Entah kenapa hari itu tiba, dimana Jay mulai merasa Mashiho jauh berbeda dengannya.
Mashiho terlihat sudah tidak memprioritaskan bisnis ini lagi, bahkan terkesan acuh setelah semua jerih payah Jay untuk memuaskan nya dalam setiap laporan.
Namun Mashiho selalu terlihat tidak tertarik, tidak seperti dahulu mereka akan membahas semuanya bersama.
Kali ini hanya Jay yang merasa antusias sendirian.
Mashiho terlihat mulai mengabaikan Jay juga perannya dalam pekerjaan nya yang kadang membuat Jay yang harus turun tangan dan menanganinya,
Tapi semuanya mulai terbukti sekarang, Mashiho benar-benar sudah tidak minat pada bisnis itu, melainkan pada Zara yang tidak seberapa dalam hidupnya.
Jay memukul-mukul stir nya saat dirinya sudah masuk ke dalam mobil, Mengutarakan emosi yang ia tahan di hadapan Mashiho tadi.
Jay terlihat begitu marah dengan telinga dan wajah kemerahan, tangannya mengepal karena emosi yang meluap-luap tak bisa dia lampiaskan.
Hingga akhirnya Jay meraih ponselnya dan mulai menghubungi seseorang dari dalam panggilan.
"Gue mau jalang sialan itu mati gimanapun caranya" Ucapnya dalam sebuah panggilan.
"Abisin Zaraxia, setelahnya kita khianatin Mashiho."
TBC
masih banyak kah penghuni story ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE • Takata Mashiho ver✔️
Mystère / Thriller"I'm Mashiho, And you're mine now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa