MINE • Kiss

791 109 8
                                    

Zara melangkahkan kakinya perlahan keluar gerbang sekolahnya, Menatap banyaknya mobil yang menjemput siswa di sekolahnya, Tapi dirinya tidak menemukan tanda-tanda kedatangan Mashiho.

"Beneran dia gak jemput gue, dan nyuruh Jay." ucap Zara setelah mendapati Jay yang kini turun dari mobil yang ada gak jauh dari nya.

Namun Zara mengernyit bingung saat Jay menyambut seorang gadis yang nampaknya satu angkatan dengan Zara.

Gadis yang terkenal penyakitan di sekolahnya, Siapa lagi kalau bukan Nara.

"Jay kenal sama Nara?" gumam Zara pada dirinya sendiri. 

Terlihat Nara dan Jay masuk di mobil yang sama, lalu mobil itu pergi meninggalkan area sekolah begitu saja.

"Kalo Jay bukan jemput gue, terus gue sama siapa?" gumam Zara.

Zara menghela nafas lalu mengambil duduk di bangku yang ada gak jauh dari gerbang, Zara meremas perutnya yang kembali terasa melilit karena tamu datang bulannya itu.

Zara membuka handphonenya dan membuka aplikasi taksi online, Zara mendengus malas, Rasanya benar-benar kecewa karena Mashiho tidak menjemputnya.

"You okay?"

Zara mendangak, dan senyumannya mengembang saat melihat Mashiho berdiri di hadapannya sambil menatap Zara cukup datar.

Zara langsung berdiri dan lompat sambil memeluk Mashiho, Bahkan kedua kakinya terangkat dan melingkar di pinggang Mashiho.

Mashiho yang terkejut hanya bisa diam, apalagi setelah dirinya menyadari banyak sorot mata yang kini menatap mereka berdua.

Mashiho menurunkan kaki Zara dari pinggangnya lalu melepaskan pelukan Zara, Membuat Zara kini menatap Mashiho masih dengan senyuman mengembang di sana.

"Akhh! Gue pikir lo beneran nggak jemput gue" ucap Zara.

Chup!

Mashiho membulatkan matanya saat Zara mengecup bibirnya tanpa permisi, Bahkan kini gadis itu masih menatap Mashiho dengan mata berbinar seolah Zara begitu bahagia hanya dengan kedatangan Mashiho.

"Ayoo pulang!!" seru gadis itu sambil menggandeng lengan Mashiho dan menariknya menuju mobil.

Mashiho yang awalnya blank, Kini mulai mengikuti bagaimana Zara membawanya.

Di mobil, cukup hening.

Kalau biasanya Zara akan membicarakan banyak hal random yang membuat telinga Mashiho terasa akan pecah, Tapi kali ini yang Zara lakukan hanyalah menatap keluar jendela dengan satu tangan yang terus memegangi perutnya.

"Masih sakit?" tanya Mashiho membuat Zara menoleh dan menatapnya bingung.

"Perutnya, Masih sakit?" tanya Mashiho lagi.

Zara mengerucutkan bibirnya, "Iyaa sakitnya gak ilang ilang" ucapnya.

"Selalu kayak gitu kalau lagi dapet?" tanya Mashiho lagi.

Zara kembali menganggukkan kepalanya, "Emang selalu kayak gini, Makanya kalau lagi dapet gue masuknya setengah hari doang, Tapi hari ini karna lo yang jemput, gue ikhlas masuk full sampe sore, hhehe.."

"Udah minum obat?"  tanya Mashiho lagi

"Udah, Udah di kompres botol air anget juga, Tapi tetep aja masih sakit"

"Di gimanain biar gak sakit?"

Zara terkekeh mendengar pertanyaan demi pertanyaan yang Mashiho lontarkan untuk, Pertanyaan yang membuat Zara menghangat karena menyadari rasa peduli yang Mashiho tunjukan untuknya.

Zara menarik tangan kiri Mashiho dari stir, Lalu Zara menaruhnya di atas perutnya, Zara menggeserkan tangan Mashiho ke kanan dan ke kiri seolah menyuruh Mashiho mengelus perutnya, "Diginiin biasanya, biar sakitnya ilang" ucap Zara.

Mashiho menatap tangan kirinya yang berada di atas perut Zara sesaat, Lalu lelaki itu kembali menarik tangannya dan menaruhnya di stir kemudi lagi.

Tadi itu apa?

Kenapa Mashiho merasa dadanya seperti panas?

Sedangkan di sana, Zara menghela nafasnya lalu kembali menatap keluar jendela, Dirinya dalam mood yang buruk dan rasanya hari pertama datang bulan selalu menjadi hari terburuk dalam sejarah hidupnya.

Zara menoleh saat Mashiho menaruh kantung kresek berisi banyak makanan manis di dalamnya, Yang sontak membuat Zara berbinar, "Wahhh apa nihh!?"

"Ihhh, Lo tau aja gue lagi pengen yang manis manis" gumam Zara sambil membuka bungkus cookies cokelat yang tadi ada di dalam kantung kresek.

"ENAKK!" Seru Zara.

Makanan demi makanan Zara makan, dan ekspresi nya tetap sama, Tetap berbinar kegirangan. Dan itu membuat sudut bibir Mashiho juga terangkat hanya dengan melihatnya.

"Nih, aaa.." Zara menyuapi Mashiho sebuah bola cokelat.

Kalau biasanya Mashiho akan menolak, Tapi kali ini entah kenapa lelaki itu membuka mulutnya dengan senang hati.

Terlihat di sana juga Zara begitu bahagia karena Mashiho menerima suapannya.

"Cioo"

"Hm?"

"I love you!!"

"Ya, i know.."

"Lo gak jawab gue?"

"Lo tau jawaban gue"

"Ya tapikan—

"Ada cokelat di bibir lo, Belepotan banget sih, makan ginian doang" ucap Mashiho memperingatkan.

Zara menghela nafas, "Kayaknya lo emang gak beneran serius sama gue, Masa bilang i love you too aja susah banget"

Mashiho menghela nafas saat mobilnya berhenti di lampu merah, "Rapihin dulu bibir lo" ucapnya.

Zara hanya mendengus kesal sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela, Enggan menatap Mashiho.

Namun Zara dibuat membulatkan matanya saat Mashiho menarik tangannya membuat tubuhnya juga ikut tertarik ke samping.

Dan dengan tiba-tiba Mashiho menempelkan bibirnya pada bibir Zara, awalnya hanya menempel, Namun kini Mashiho malah melumat bibir Zara dan mengubah posisi kepalanya jadi ke kanan.

Zara yang shock hanya bisa diam, Bahkan cokelat dan snack yang ada di pangkuannya sudah berjatuhan kebawah karena Mashiho menarik tubuhnya begitu cepat.

Mashiho menggerakkan tangannya menuju ke dalam baju Zara, mengelus pinggang Zara di dalam baju.

Dan itu cukup membuat Zara terkejut, karena tangan dingin Mashiho menyentuh kulitnya yang sedikit panas.

Cukup lama, Akhirnya Mashiho melepaskan tautan bibir mereka, Dan lelaki itu menatap Zara yang masih menatapnya kaget.

"Nah, bibir lo udah gak berantakan" gumam Mashiho lalu kembali menyetir mobilnya karena lampu hijau menyala.

Zara memalingkan wajahnya yang sudah panas, "Iya bibir gue udah gak berantakan, Sekarang malah hati gue yang amburadul!" gumam Zara membuat Mashiho terkekeh.

Sumpah ya, Zara akui tadi enak, Eh..

Tapi Zara bener-bener malu kalau Mashiho melakukannya begitu tiba-tiba tanpa ada persiapan mental apapun dari Zara.

"By the way, Badan lo panas. Should we go to the hospital??" tanya Mashiho.

Zara mendengus, "Sekarang badan gue tambah kerasa panas mau meledak gara-gara lo" gumamnya.

"Hah?"

"Pulang aja, Gue mau istirahat" ucap Zara.

"Okay, let's go home, after that we continue the activities that were at the red light."

"GUE SUMPEL MULUT LO NIH!"

"With your lips? "

"MUSNAH LO JAMET!!!"















TBC.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang