Mashiho berjalan keluar rumah menuju ke depan air mancur, dengan Zara yang membuntuti nya dari belakang hingga mereka berdua duduk di sisi air mancur sambil menatap langit yang mulai berubah menjadi jingga.
Mashiho daritadi hanya diam berkutik dengan ponselnya tanpa sadar kalau Zara kini duduk disebelahnya, menopang kepalanya dengan tangan sikunya bertumpuan pada paha, dan menatap Mashiho yang duduk di sebelah kanan nya.
Dari tadi pagi Mashiho ada disini, Dan yang Mashiho lakukan hanyalah menerima telepon dan mengetikkan sesuatu pada ponselnya atau sesekali bicara pada Jay yang bolak-balik ke rumah Zara.
Setiap kali Zara mengajaknya bicara, Mashiho hanya menjawab seperlunya, Bahkan Zara jarang banget liat Mashiho senyum untuknya.
Ada banyak pertimbangan dalam benak Zara tentang siapakah Mashiho dan apa benar dia adalah orang yang Yedam maksud?
Ditambah Zara belum sepenuhnya mengenal Mashiho dan latar belakang pria itu, Namun untuk saat ini yang Zara tau, Mashiho bukanlah orang yang jahat.
Zara merebut handphone Mashiho dan menyembunyikannya dibelakang tubuhnya membuat Mashiho menatapnya dengan datar, "Siniin" katanya.
Zara tersenyum kecil, "Udah enam jam lo dirumah gue, Tapi lo sibuk sama hp lo" ucap Zara
Mashiho menghela nafasnya, "Ada urusan" katanya singkat.
"Hmm gitu? Urusan apa sih?" Ujar Zara sambil melihat ponsel Mashiho.
Namun begitu ingin melihatnya Mashiho malah menarik gadis itu kasar hingga ponsel ditangannya terjatuh begitu saja yang sontak membuat Zara membulatkan matanya terkejut karna Mashiho begitu kasar.
"Cio.."
Mashiho yang menyadari perbuatannya hanya diam sambil melepas tangan Zara dari cengkraman nya, Membuat gadis itu menatapnya masih dengan rasa terkejut disana.
"Maaf" ucap Mashiho.
Zara memalingkan wajahnya, cukup terkejut dan sedikit kesal dengan prilaku Mashiho yang kasar, membuat tangannya merah karna Mashiho menariknya cukup keras.
Mashiho mengambil ponselnya di tanah, Lalu menarik nafasnya malas, Sungguh memuakkan harus bersikap baik didepan Zara.
Zara yang awalnya memalingkan mukanya kini kembali menatap Mashiho saat lelaki itu menarik tangannya dan menggenggamnya dengan lembut.
Mashiho menatap Zara dengan tatapan dingin, "Gue gak sengaja" ucapnya sambil mengelus tangan Zara yang ia genggam.
Zara membulatkan matanya saat merasakan jantungnya berdegup dua kali lebih cepat, membuat wajahnya terasa panas.
Kalah dengan Mashiho, Zara kini tersenyum tipis melihat Mashiho karena mengatakan hal itu dengan wajah dingin namun terlihat imut untuknya, membuat Zara terkekeh kecil.
Zara menarik kedua sudut bibir Mashiho ke samping, "Kalau bilang hal yang kayak gitu tuh, Harus ada senyumnya biar keliatan beneran tulus" ucap Zara sambil menarik kedua ujung bibir Mashiho membuatnya tersenyum.
Mashiho memalingkan wajahnya begitu Zara melepas tangannya dari wajahnya, Lalu kini malah Zara yang menarik tangan Mashiho yang menggenggamnya.
Sontak membuat Mashiho menatapnya ketus, Zara mengelus tangan Mashiho, "Buat sekarang, Mungkin cuman lo yang gue punya, Jadi gue besyukur banget sama Tuhan karna Papa udah jodohin gue sama lo" ucap Zara dengan senyuman lebar menatap langit sore.
Mashiho mematung menatap tangan mereka berdua, Terasa lucu untuknya, karna Zara belum mengetahui siapa dirinya yang asli.
Tapi aneh,
Zara adalah wanita pertama yang memperlakukannya seperti ini.
"Cio, lo tau gak sih, Setelah kematian papa, Gue jadi takut liat ke belakang, atau ngeliat rumah gue dari sini. Rasanya, Gue keinget gimana birthday party gue dimana itu adalah hari kematian papa"
"Seharusnya gue kenal lo lebih awal, Jadi gue punya temen seenggaknya buat ngertiin gue selain Kak Yedam"
"Setelah lo ngaku jadi pacar gue ke polisi dan dokter, Setelah lo dateng ke rumah sakit dan bahkan nemenin gue sampe sekarang disini, Gue rasa Papa emang jodohin gue sama orang yang tepat"
"Makasih karna lo udah banyak bantuin gue"
Mata mereka berdua bertemu, Zara menatap Mashiho dengan senyuman manis disana, Sedangkan Mashiho hanya diam dengan banyak pikiran yang ada didalam benaknya.
"But what if it's not me?" tanya Mashiho membuat Zara menatap bingung.
"Maksud lo?"
"Keep liking me like this, then everything will be easier for me."
"Hah? Lebih gampang? Maksud—
Chup.
Zara mengerjapkan matanya terkejut saat Mashiho tiba-tiba mencium bibirnya dan memejamkan matanya, Membuat Zara membatu tak berkutik saat merasakan Bibir kenyal Mashiho menempel pada bibirnya.
Mashiho mencium Zara tiba-tiba, Bahkan sekarang pria itu melepaskan genggaman tangan mereka dan membawa tangan Zara ke pundaknya, Seolah menyuruh Zara untuk mengalungkan tangannya pada leher Mashiho.
Ini adalah ciuman pertama Zara dalam 17 tahun dia hidup, Zara bahkan gak paham harus apa dia sekarang.
Hingga akhirnya yang Zara lakukan hanyalah diam dan menutup matanya saat tangan Mashiho mengelus punggungnya dan menekan tengkuk Zara.
Zara hanya bisa diam saat Mashiho melumat bibirnya dengan lembut, bahkan saat tangan Mashiho turun ke pinggang Zara dan mengelusnya.
Entah, Zara gak paham.
Dia gak berusaha untuk melawan atau menghindari, Mungkin harus Zara akui ini adalah kali pertama dan rasanya cukup mengesankan.
Sedangkan untuk Mashiho, Lelaki itu hanya ingin mempercepat keadaan dan mengambil seluruh harta Yesung yang menjadi tujuannya dari awal.
Semakin cepat semakin baik,
Dan Mashiho rasa, sebentar lagi Zara akan jatuh lebih dalam.
Zara memukul dada Mashiho saat dirinya mulai kehabisan nafas, Namun Mashiho tetap melanjutkan aksi pada bibirnya, Hingga akhirnya Zara mendorong dada Mashiho membuat tautan bibir mereka terlepas.
Zara menarik nafasnya, membiarkan dirinya bernafas karena kehabisan cukup banyak oksigen. "C-cio.." ucap Zara ngos-ngosan.
Mashiho melakukan hal yang sama, Namun hanya sebentar, Setelahnya Lelaki itu menatap Zara dengan tatapan tajam, "From now on, you can only trust me." ucap Mashiho lalu kembali menarik pinggang Zara dan melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya.
Dan hari ini, Langit senja menjadi saksi, dimana Mashiho selangkah lebih maju memperdaya Zara.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE • Takata Mashiho ver✔️
Mystery / Thriller"I'm Mashiho, And you're mine now!" 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa