MINE • Last Time

187 23 2
                                    

Zara menatap mobil ambulans juga beberapa mobil polisi yang mulai berdatangan, Dengan berat hati gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari daerah eksekusi yang akan dilaksanakan itu.

Dadanya sesak, Rasanya begitu berat merelakan Mashiho untuk menanggung semua yang ia tuai.

Ada banyak perasaan campur aduk yang ia rasakan, Semua nya kini menyatu begitu saja.

Bahkan, Zara mulai menyesali tindakannya.

Walaupun Jelas, Tindakan yang ia lakukan terhadap Mashiho berada di jalan yang benar juga sepadan.

Namun entahlah, Seolah kembali pada sosok Zara dimana dirinya hanyalah gadis kecil yang mencintai Mashiho.

Teringat tentang bagaimana sempurna nya perlakuan Mashiho untuknya di masa lalu.

Dengan topeng tebalnya, Mashiho bahkan menjadikannya sebagai tunangan resminya.

Seolah, Zara hanya mendapatkan itu semua dari Mashiho.

Perasaan yang semakin membesar begitu saja, Hingga membuatnya harus menelan sebuah kenyataan pahit.

Bahwa semuanya palsu.

Tidak ada Mashiho yang menyatakan cinta untuknya, atau sosok tunangan yang menyelamatkan dirinya dari kecelakaan itu.

Semuanya, hanyalah kebohongan.

Dan kini, rasanya Zara lebih baik hidup dengan kebohongan itu.

Tanpa tahu kebenaran apapun yang mungkin akan membuat hidupnya jauh lebih bahagia sekarang.

Dan disinilah dirinya, Menangisi kepergian Mashiho, atas apa yang ia lakukan padanya.

Kalimat kalimat terakhir yang terus berulang di kepalanya membuat Zara memukuli dadanya sesekali.

Seolah, itu membuatnya sulit untuk sekedar bernafas.

"Astaga Zara" Pekik Soobin yang datang bersamaan dengan olengnya tubuh Zara.

Zara menatap Soobin dengan mata merahnya,
"He's gone.." gumamnya Lirih.

Tidak ada pertanyaan apapun, atau sekedar kalimat yang Soobin utarakan.

Yang dia lakukan hanyalah menarik Zara kedalam dekapannya dan mengusap kepala gadis itu, memberikan sedikit ketenangan untuknya.

"Everything will be alright.." gumamnya.


















• MINE •










Nara membuang pandangannya saat matanya bertemu dengan mata Kakaknya.

Seolah enggan menatapnya dengan rasa sakit yang ia rasakan sekarang.

"Kita bisa pulang, Lo ga harus liat ini Ra" ucap Junghwan yang duduk disebelah Nara.

Nara hanya diam, Kembali menatap Mashiho yang cukup jauh darinya.

Mashiho terlihat di borgol, dengan dua orang polisi disebelahnya juga alat gantung yang cukup jauh darinya.

Mereka masih menyiapkan proses ini, Sedangkan disana Nara mati-matian menahan sesaknya.

Junghwan menatap jam Nara, alat detektor jantung itu terlihat kembali bunyi menandakan detak jantung Nara yang tidak stabil.

Namun Nara seolah tidak peduli, dirinya bersikeras berada disini untuk melihat Mashiho untuk yang terakhir kalinya.

"Papa bisa marah kalo tau kondisi lo kayak gini" Ucap Junghwan berusaha meyakinkannya lagi.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang