MINE • Candu

836 115 27
                                    

Mashiho menatap lautan yang berada tepat didepannya, Membiarkan angin pantai menerpa wajahnya dan sesekali memejamkan matanya.

Cuaca hari ini benar-benar indah, tidak panas terik namun tetap terang, Matahari nampaknya membiarkan Mashiho menjalankan tugasnya tanpa hambatan.

Degh!

Mashiho membuka matanya saat merasakan sesuatu mendekap punggungnya, Disana Zara datang dan berlari pada Mashiho, Bahkan sekarang gadis itu sudah memeluk Mashiho dari belakang membiarkan kepalanya bersandar pada punggung Mashiho dan melingkarkan tangannya pada perut Mashiho.

"Lepas, Zara" ucap Mashiho.

Zara enggan melepaskannya, Gadis itu malah mempererat dekapannya, Membuat Mashiho terdiam pasrah.

Disana Zara benar-benar memeluk Mashiho dengan erat, Bahkan gadis itu menutup matanya dan menghirup aroma tubuh Mashiho yang begitu menenangkan untuknya.

Ini adalah hari yang indah untuknya, Dan pertama kali dalam hidupnya Zara di lamar kayak tadi, Apalagi dengan orang baru seperti Mashiho.

Rasanya, Benar-benar seperti terlahir kembali, Merasakan banyak hal baru bersama Mashiho, membuat Zara sedikit terobati dari kesedihannya karena Yesung dan Yedam.

"You cry?" tanya Mashiho karena dirinya cukup peka merasakan punggungnya basah dan suara tangisan Zara bisa Mashiho dengar.

Mashiho melepaskan tangan Zara darinya, membuat pelukan itu terlepas, Kini, Mashiho memegang kedua bahu Zara saat mereka sudah berdiri berhadapan.

Benar saja, Gadis dengan rambut pink itu tengah menunduk menutupi wajahnya dengan satu tangannya seperti anak kecil yang menangis.

"Zara?"

"Jangan liatin gue, Gue pasti beler banget" ucap Zara sambil menangis.

Mashiho terkekeh melihatnya, Namun detik berikutnya pria itu kembali datar setelah menyadari prilaku spontan nya tadi.

"Zara, Kenapa lo nangis?" tanya Mashiho.

Zara hanya diam, Ditanya seperti itu malah membuat tangisannya makin menjadi, entah kenapa rasanya menyedihkan tiba-tiba Zara ingin menangis.

Mashiho menghela nafasnya, Lalu tanpa basa basi Mashiho menarik tangan Zara yang menutupi mukanya, Lalu lelaki itu langsung mendekat dan memeluk Zara dari depan, Mengelus lembut punggung Zara, "Are you okay?" tanya Mashiho.

Zara dibuat terkejut bukan main, Prilaku tiba-tiba Mashiho selalu sukses membuatnya membeku.

Zara menganggukkan kepalanya, lalu membalas pelukan Mashiho, menyatukan kedua tangannya di belakang leher Mashiho. "Cio, Janji sama gue, Jangan tinggalin gue kayak Papa sama Kak Yedam, Ya?" ucap Zara.

Mashiho menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "I'm not going anywhere" gumam Mashiho.

Zara mempererat dekapan itu, Dia menangis karna dia takut Mashiho juga akan pergi meninggalkan dirinya, Zara takut Tuhan mengambil seseorang yang Zara sayangi lagi.

Mereka saling mendekap cukup lama, Bahkan Mashiho memiring miringkan tubuhnya dan tubuhnya Zara kekanan dan ke kiri seperti anak kecil yang lagi pelukan.

Harus Mashiho akui, jika gadis dengan rambut pink juga tubuh Mungil seperti Zara memang menggemaskan dan sesekali membuat Mashiho selalu gagal untuk menahan nafsunya untuk menyentuh Zara.

Tapi entah kenapa, Untuk kali ini, perlakuan Mashiho hanya sebuah reflek alias bukan bagian dari rencana yang dia lakukan.

Seolah, memeluk Zara dan menenangkan Gadis itu seperti ini adalah dorongan dari dalam dirinya sendiri.

MINE • Takata Mashiho ver✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang