Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author@FllowIG : Felizah_29
@Twitter Fiksi : Dearen_Ren
@Shenas_Shel
"Ren udah Ren, punggung Lo pasti luka. Mening kita obat-in dulu." Ucap Shela sedikit khawatir lalu ia menarik Dearen untuk pergi ke UKS.
Dearen hanya mengikuti apa yang di lakukan Shela.
Sampai di UKS kini Dearen sudah duduk di sofa sedangkan Shela ia sedang pergi mengambil Kotak P-3K. Tidak lama Shela kembali dengan kotak P-3K di tangan nya.
"Lo bisa buka bajunya dulu kan?" Tanya Shela dengan sedikit keberanian nya.
Dearen hanya mengiyakan nya saja seraya membuka seragam nya Lagi pula memang benar saja punggung nya itu terasa sangat sakit.
Shela yang saat ini sudah duduk di dekat Dearen, dengan Dearen yang duduk membelakangi nya pun melihat luka lebam di punggung Dearen serta sedikit luka goresan goresan di punggung nya. Pantas saja seragamnya juga ikut rusak ternyata luka nya juga menembus ke kulit punggung Dearen.
Dengan sangat hati hati dan juga perlahan Shela mulai mengobati luka Dearen.
"Stttt." Dearen meringis ketika alkohol menyentuh luka nya.
Melihat Dearen yang terlihat kesakitan Shela pun meniup-i luka itu sambil mengobati nya agar menghilangkan sedikit rasa perih yang di rasakan Dearen.
Merasakan itu, Dearen menengok kebelakang melihat Shela yang begitu telaten mengobati luka nya.
Selesai mengobati luka pria yang menolong nya ini, Shela kembali merapihkan kotak P-3K, Sedangkan Dearen ia kembali memakai seragamnya.
"Sorry Ren gara gara gue, Lo luka kaya gini." Ucap Shela seraya merapihkan kotak P-3K.
"Iyah santai, yang penting Lo ga kenapa-Kenapa." Sahut Dearen.
Shela menatap Dearen dan tersenyum "Makasih."
Dearen yang melihat senyuman itu seketika merasakan perasaan yang tidak aman, Ini kali pertama Shela tersenyum manis kepadanya. Aghhh tolong selamat kan gue dari bidadari cantik di depan nya ini.
"Lo pacaran sama Ikhsan ya Shel? Sampe Lo segitunya belain dia." Ucap Dearen melontarkan pertanyaan yang begitu tiba tiba.
"Hah? Pacaran?" Tanya Shela seraya tertawa garing. "Ngaco Lo, gue ga ada hubungan apa apa sama dia."
"Terus?.... kenapa Lo segitunya ke dia?"
"Gue cuma ga suka aja sama cara Lo itu."
"Terus kencan malam itu?..Lo kencan kan sama dia?"
Shela kembali melepas tawa nya Membuat Dearen terheran heran.
"Apaan sih Lo Ren, gue sama dia tuh cuma temen aja., Semalem gue baru pulang les sama dia Karna gue laper yaudah kita makan bareng." Jelas Shela, kenapa Dearen berfikiran seperti itu padanya?.. ada ada saja.
Dearen hanya mengangguk mengerti, sungguh memalukan Kenapa dirinya ini harus membahas soal itu.
Shela beranjak dari duduk nya "Kalo gitu gue duluan, Sekali lagi makasih." Ucap Shela lalu pergi.
Dearen hanya melihat kepergian Shela sambil tersenyum tipis.
"Shel Lo gapapa?" Tanya Ikhsan melihat Shela yang baru saja masuk ke kelas.
"Gue gapapa san." Jawab Shela berjalan menuju tempat duduk nya.
"Sorry yah shel niat nya mau belajar bareng tapi malah kena musibah." Ujar Ikhsan tak enak hati karena saat Shela akan tertindih Rak buku di Perpustakaan tadi Ia sedikit terkejut tetapi untungnya ada Dearen.
"Apaan sih san, ngapain minta maaf?../Lo kan ga salah apa apa." Sahur Shela.
Di dalam kantin Dearen sudah duduk bergabung bersama dengan teman teman nya sambil meminum minuman milik Dion yang menganggur di atas meja.
"Yeh, elo kebiasaan deh Ren Maen Embat aja." Ucap Dion tak habis pikir karena minuman nya di ambil tanpa seizin nya dulu.
"Tapi Ren, Baju Lo kenapa?" Tanya Reza yang duduk di samping Dearen seraya melirik lirik punggung baju Dearen.
"Abis nolongin Shela." Jawab Dearen.
"Emangnya si shela kenapa?" Sambung Dion.
"Mau ke timpah rak buku di perpus." Jawab Dearen.
"What??!!..terus dia Gapapa?" Tanya Dion begitu histeris.
Erland yang melihat dan mendengar Dion seperti itu memutar bola matanya malas.
"Ya gapapa, kan gue tolongin." Sahut Dearen lagi.
"Terus punggung Lo gapapa Ren?." Tanya Reza seraya menepuk punggung Dearen sedikit kuat.
"Sttt...Anjir sakit bodoh." Umpat Dearen.
"Eh, sorry sorry Ren." Ucap Reza tertawa renyah. "Gue kira gapapa."
"Heh kanebo kering, Lo kenapa sih diem aja?...Ngomong ngomong ke kebiasaan bat dah Lo." Ujar Dion merasa gemas dengan Erland yang jarang menimbrug.
"Suara gue mahal." Sahut Erland begitu santay nya.
"CK!...Semahal apaan sih gue bayarin nih." Sombong Dion.
"Bakar aja sih Yon biar ni Balok es mencair." Sambung Reza Ter kekeh.
"Kuy lah dengan senang hati." Sahut Dion.
Erland hanya menanggapi nya dengan acuh, ia bahkan tidak peduli dengan teman teman nya yang berbicara seperti itu karena diam memang khas dari dirinya.
____°°°°____
Bel pulang sekolah berbunyi Di barengi siswa siswi yang mulai merapihkan buku buku nya dan memasukan nya kedalam tas. Sama seperti Shela saat ini, ia baru saja selesai merapihkan buku nya dan beranjak dari duduknya.
"Shel, Lo sekarang ada les?" Tanya Tea yang ikut beranjak dari duduk nya.
"Ga ada Te, kenapa emang nya?" Tanya Balik Shela seraya berjalan keluar kelas bersama tea.
"Kalo gitu bagus dong, Gue mau ajak Lo ke mall kita shoping..lagian udah lama kita ga Seneng seneng Shel."
Shela berfikir sejenak Apa ia terima ajakan Tea, lalu bagai mana dengan ayah nya nanti? Pasti ayahnya akan menyuruh dirinya belajar karena beberapa hari lagi akan ada ujian Nasional Pasti ayah nya tidak akan mengizinkan nya untuk pergi. Tetapi jika ia menolak ajakan Tea? Ia sungguh tidak enak hati Karena Tea sering kali mengajak nya menghabiskan waktu bersama tetapi ia selalu menolak Ah sudah lah Urusan ayah nya itu belakangan sesekali ia menikmati waktu bersama lagi dengan Sahabatnya ini.
"Ok, kita pergi nanti sore." Ucap Shela menerima ajakan Tea dengan apa yang sudah ia pikirkan..
"Yeyyh, gitu dong ah." Respon Tea Begitu sangat gembira.
Shela hanya tersenyum melihat Tea seperti itu.
Sampai di parkiran, Tea membulatkan matanya ketika melihat ban mobil miliknya kempes Baru saja Ia akan pulang bersama dengan Shela Tetapi ia malah melihat ban mobil nya yang tiba tiba saja sudah kempes.
"Yah shel ko ban mobil gue kempes sih." Dengus Tea kesal.
"Mana gue tau Te, inikan mobil Lo." Sahut Shela.
"Aghhh terus gimana dong yakali naek taksi, mana duit gue abis di pake jajan lagi." Kesal Tea.
Shela memutar bola matanya malas seperti anak SD saja tidak bisa menyisihkan uang jajan. "Gue yang ongkos-sin,." Ucap Shela.
"Tap..." Ucap Tea terpotong karena tiba tiba saja beberapa motor berhenti di depan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]
General FictionKisah seorang gadis cantik yang banyak di gemari oleh siswa siswi SMA NEGRI CAHYA Karena kepintarannya, Keceriaan nya,Kebaikan nya Serta ke istimewaan lain nya yang gadis itu miliki. bahkan ia juga bisa di sebut Queen SMA negeri Cahya. Tapi siapa sa...