PART 10 Pulang bersama

41 9 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren

@Shenas_Shel

"Mobil nya kenapa?" Tanya pria berperawakan tinggi dan juga putih.

"Ban mobil gue kempes." Jawab Tea.

Reza yang masih duduk di atas Motornya itu melirik ban mobil depan nya, benar saja memang kempes. Ya pria itu Reza!Dearen! Erland dan juga Dion yang memang mereka sengaja membawa motor ke sekolah.

"Mampus, Makan tuh ban kempes." Ejek Dion membuat Tea langsung menanggapinya dengan tatapan sinis.

"Diem Lo galon." Sambung Reza membuat Dion langsung kicep. "Emang ga ada ban Serep?" Tanya Reza.

"Ga ada., Lagian kalo ada juga gue ga bisa masang nya." Sahut Tea.

"Yakan ada gue." Lanjut Reza membuat Dion cengo seketika dan membuat Tea heran.

"Kang bengkel Lo Rez?" Sambung Dion tetapi di abaikan oleh Reza.

"Kalo gitu mobil nya biar tukang bengkel aja yang urus,Lo pulang bareng gue terus Shela pulang sama Dearen atau Erland yang pasti jangan sama si galon nih." Celetuk Reza membuat Dion yang mendengar nya langsung menendang pelan motor yang di tunggangi Reza.

"Emangnya kenapa kalo sama gue hah?!" Kesal Dion merasa jengkel.

"Bisa bisa Queen SMA Negeri Cahya tercoreng karena naek motor bareng Lo." Sahut Reza Mengejek.

"Yaudah ayo naik nunggu apa? Kunci mobilnya kasih aja sama pak satpam." Lanjut Reza menyuruh Tea agar naik dan pulang bersamanya. "Shel Lo mau sama Dearen apa Erland?" Tanya Reza melihat Shela yang hanya diam saja sejak tadi.

"Bareng gue." Bukan Shela yang menjawab melainkan Dearen.

"Kalo gitu gue duluan." Ucap Erland menyalakan kembali mesin motornya dan langsung pergi meninggalkan area parkir.

"Wey maen pergi aja Lo." Ujar Dion sedikit berteriak.

"Udah sana Lo balik." Usir Reza.

"Shela beneran ga mau sama Abang Dion yang ganteng ini?." Ujar Dion dengan tingkat percaya dirinya.

"Udah di bilang dia ga mau maksa lagi Lo." Sambung Reza.

Shela yang mendengar itu merasa pening Entah kapan selesainya darama ini.

"Udah Lo pulang bareng dia aja mumpung ada orang baik." Suru Shela.

"Tapi Lo?.." Tanya Tea, bagai mana bisa ia meninggalkan Shela sendiri.

"Ada gue." Sahut Dearen yang sejak tadi hanya memperhatikan Shela.

"Dah lah gue balik, udah kaya martabak di kasih kacang gue..di anggur-rin Mulu." Ujar Dion merajuk kesal membuat Reza hanya bisa menahan tawanya.

"By by by.." Seru Reza ketika Dion sudah melaju keluar parkiran.

"Nunggu apa te, udah sana pulang." Lanjut Shela.

"Yaudah gue duluan." Ucap tea berjalan mendekati Reza Setelah itu ia langsung naik., Sebenarnya ia bingung kenapa Reza bersifat seperti ini kepadanya. Dalam hati ia merasa tidak karuan.

"Eza jagain Sahabat Gue, awas aja sampe lecet. Gue kubur Lo idup idup." Ancam Shela seperti seorang psysco.

"Santay my Queen Aman ko aman." Sahut Reza lalu menyalakan mesin motornya. " Gue duluan." Pamit Reza Lalu pergi meninggalkan Shela dan juga Dearen.

"Cepet naik." Lanjut dearen.

"Siapa bilang gue mau pulang sama Lo? Gue mau naek taksi yaw." Sahut Shela berlaga menolak padahal dalam hati Lumayan ongkos aman jangan heran Shela seperti itu karena Shela memang perempuan yang terlalu hemat walaupun dirinya seorang anak dari pengusaha kaya.

"Lama deh lo, Cepetan naik." Suru Dearen lagi. "Udah ada tumpangan ngapain nyari taksi."

"Tumben ni orang maksa." Batin Shela "Yaudah kalo Lo maksa Ayo deh." Lanjut Shela lalu naik ke atas motor Dearen.

Dearen terkekeh dengan tingkah Shela "Tadi ga mau Sekarang mau, bilang aja Lo malu."

Plak...

Shela yang mendengar itu langsung memukul punggung Dearen membuat Dearen meringis, mungkin Shela lupa Dengan luka nya yang baru saja ia obati tetapi malah kena pukul lagi.

"Jangan asal ngomong deh Lo, Gue cuma mau irit ongkos aja." Sahut Shela men decak kesal.

"Yaudah iya, tapi jangan di pukul..punggung gue sakit." Sahut Dearen tak habis pikir.

"Eh Iyah sorry sorry gue hilap." Balas Shela seraya mengusap lembut punggung Dearen yang di balut-ti  jaket kulit.

Dearen yang mendapatkan perlakuan itu hanya menggeleng kan kepalanya lalu menyalakan mesin motornya dan pergi.

"Shel, Lo kan kaya. Kenapa Lo sekolah ga pernah bawa mobil atau motor gitu?" Tanya Dearen membuka suara saat masih di perjalan.

"Gapapa males aja." Jawab Shela simpel, entah pertanyaan ke berapa kali nya yang ia dengar seperti ini.

"Males apa ga bisa bawa kendaraan?...." Sindir Dearen.

"Jangan asal ngomong Lo, gini gini juga gue pinter bawa motor." Respon Shela tak terima, yakali dirinya ini tidak bisa membawa bawa kendaraan.

"Oh yah?..terus kenapa ga bawa motor aja?..Biar ber damage kaya anak geng motor di Wattpad itu Loh, dunia fiksi."

"Lo lupa? Kita juga Fiksi anjir." Ketus Shela.

"Oh Iyah yah, gue baru inget." Ucap Dearen terkekeh. "Pertanyaan gue belum di jawab Shel."

"Pertanyaan yang mana?"

"Itu, kenapa Lo ga bawa motor ke sekolah? Atau mobil? Abisnya gue liat setiap pagi Lo jalan aja, tapi pas gue Sampe di sekolah Lo Dateng sama ojol (Ojek on-line." Jelas Dearen.

Shela Ter bingung Ni cowo kaya cewe aja bawel bener, pikir Shela. "Motor gue di sita dan gue ga suka bawa mobil." Jawab Shela.

"Di sita? Kenapa bisa?" Tanya Dearen lagi, sebenarnya ia tidak ingin me nau soal itu Tetapi apa salahnya mencari pembahasan di saat perjalanan seperti ini.

Lagipula ini kali pertama nya ia berbicara baik baik dengan Shela Biasanya selalu ada masalah jika dekat entah dirinya yang mencari masalah atau Shela yang selalu sinis kepadanya, sedangkan ke pada orang lain gadis ini sangat ramah.

"Lo ga perlu tau." Jawab Shela tidak ingin membahas hal seperti itu.

Sampai di depan rumah Tea, ia langsung turun dari motor Reza. "Rez Thaks ya udah anterin gue pulang." Ucap Tea.

"Iyah sama sama Te."

"Yaudah gue masuk dulu by." Ucap Tea tersenyum lalu masuk ke dalam rumahnya.

Di dalam rumah nya, Tea yang saat ini masih tersandar di pintu hanya  tersenyum senyum sendiri seperti orang salah tingkah.

Sedangkan di luar rumah, Reza yang masih duduk di atas motor nya juga hanya tersenyum senyum salah tingkah seperti Tea entah ada apa dengan mereka berdua ini.

"Thaks ya Ren." Ucap Shela usai turun dari motor Dearen.

"Heh mau kemana Lo?" Panggil Dearen ketika melihat Shela yang menyelonong pergi begitu saja.

"Mau masuk lah." Jawab Shela Setalah membalikan tubuhnya kembali.

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang