PART 17 Bukti cinta

34 9 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren

@Shenas_Shel


Usai bola itu di lemparkan, masing-masing kapten basket langsung berusaha merebut bola, Tetapi sayangnya bola itu di dapatkan oleh Dearen yang dengan siap siaganya ia langsung mengambil bola nya.

Saat permainan berlangsung para penonton mulai menjerit histeris dan melemparkan dukungan untuk para pemain itu.

Dearen mulai mengoper bola basket itu pada Reza dan langsung di tangkap oleh Reza.

"Aaaaa Sayang Reza semangat." Teriak Tea menggelegar membuat banyak perhatian yang menoleh padanya bahkan Shela yang ada di samping nya langsung menutupi kupingnya itu.

"Kondisikan Te, ga malu Lo?" Ujar Shela melihat ke sana kemari ada beberapa orang yang memerhatikan Tea.

Sadar akan hal itu Tea tersenyum kikuk. "Sorry." Ucap Tea menyengir.

Kembali ke permainan di mana saat ini Dearen sedang memainkan bola basket nya Tepat jaraknya hanya beberapa meter Dearen melompat lalu Menembakan bola itu ke dalam Ring basket lawan (Jum shoot).

Bola itu masuk tepat pada sasaran.

Tak lama permainan ber langsung Kini skor yang di dapatkan para per- Tanding sangat beda jauh. Dengan Tim Dearen yang memecah Skors 10 poin Dan Skor yang di dapat lawan hanya 4 poin (10-4).

Setengah jam berlalu Skors yang di dapatkan Tim Dearen mulai meningkat, bagai mana tidak?...Dengan mudah nya Dearen terus saja memecah kan skors poin dengan memasukan bola basket ke dalam Ring dengan cara ke Ahli-an nya.

Pritt...

Suara peluit tanda istirahat untuk para per-Tanding terdengar.

Para pemain meng hentikan permainan nya dan istirahat terlebih dahulu. Beberapa menit para pemain sudah ber istirahat Peluit kembali di bunyikan lagi dan permainan pun kembali di mulai.

Ruangan basket kini semakin riuh dengan jeritan para kaum hawa ketika melihat Dearen yang baru saja masuk kembali ke area lapangan dengan Keringat yang ber cucuran membuat para kaum hawa itu semakin histeris.

Dearen mengambil bola basket itu lalu melempar nya pada anggota tim, beberapa menit ia mendapat bola basket nya lagi Tidak ingin men sia-siakan lawan yang sedang lemah, Dearen berlari begitu cepat dan langsung melakukan Jum shoot hingga kini lagi dan lagi ia memecahkan skor poin.

Di sisi lain tanpa Shela sendiri sadari ia tersenyum melihat itu, sungguh ia baru sadar dengan ketampanan Dearen haha.

Lama permainan berlangsung akhirnya permainan selesai dan permainan itu juga di menangkan oleh tim Dearen Anggota tim mulai ber TOS atas kemenangan mereka.

"Lo keren abis Ren." Puji Gilang menepuk punggung Dearen.

"Lo juga." Respon Dearen setelah meminum air dingin nya.

"Huh gila, Sangar banget Ren maen nya." Sambung Dion menggelengkan kepala nya, tidak seperti biasa nya Dearen seperti ini dengan semangat yang Meningkat.

"Gue mau nunjukin sesuatu sama kalian." Ucap Dearen mengundang rasa penasaran tim nya yang sedang duduk di bibir lapangan.

"Apaan Ren ?" Tanya Gilang dan juga Dion bersama.

Dearen tersenyum, lalu ia beranjak dari duduk nya dan berjalan ke arah tengah lapangan membuat teman teman nya merasa bingung, apa yang di lakukan Dearen.

"DENGER SEMUA, GUE MINTA PERHATIAN NYA SEBENTAR." Ucap Dearen sedikit berteriak dan langsung mendapatkan banyak perhatian dari para penonton.

"TAPI SEBELUM NYA, GUE MAU CEWE YANG NAMANYA SHELA ANASTASYA TURUN KE LAPANGAN INI." Lanjut Dearen membuat sang pemilik nama membulatkan matanya.

Orang orang yang masih berada di lapangan basket itu langsung melihat ke arah Shela yang saat ini sedang duduk di kursi penonton.

"turun."

"Turun."

"Turun."

"Turun."

"Turun."

"Turun."

Sorakan sorakan mulai Terdengar membuat Shela merasa bingung dan di temani jantung yang berdetak begitu kencang Takut takut jantungnya pindah ke dengkul.

"Turun Shel." Suru Tea Men jurungkan Shela agar turun.

"Apaan si Te, gue malu." Respon Shela menolak.

"Udah sana maju, kasian anjir si Dearen udah bela-belain teriak begitu." Lanjut Tea lagi.

Mendengar itu dengan sedikit keberanian dan rasa yakin tidak nya Shela perlahan beranjak dari duduk nya, entah apa yang akan di lakukan Dearen kali ini.

"Lama deh Lo." Kesal Tea lalu menarik Shela dan berjalan turun ke arah lapangan membuat Shela sedikit terkejut.

"Te lepasin gue." Berontak Shela, melihat ke sana kemari sangat banyak orang yang memerhatikan nya.

Sampai di sisi lapangan Tea melepaskan pegangan nya lalu mendorong Shela Agar menghampiri Dearen.

"Te?.." ujar Shela merasa gugup.

"Udah sana." Sahut Tea mendorong Shela kembali.

Dengan terpaksa nya Shela perlahan berjalan menghampiri Dearen sedangkan Tea yang melihat itu langsung berlari ke menghampiri kekasihnya Reza.

Dearen tersenyum melihat Shela yang berjalan ke arahnya. Ketika Shela sudah berhadapan dengan Dearen., Shela menatap Dearen tanda bertanya sedangkan Dearen malah tersenyum menanggapi nya.

"DENGER SEMUA, Seperti yang kalian liat sekarang gue udah berhadapan sama Queen SMA ini Dan gue mau kalian jadi saksi mata sama apa yang gue mau omongin." Ujar Dearen menggema di ruangan lapangan basket ini.

"Hari ini, Detik ini, Menit ini, Di tempat ini dan di hadapan kalian semua...Gue mau ungkapin perasaan Gue ke cewe yang ada di hadapan gue sekarang."

"Ren apaan sih Lo?..malu tau." Ucap Shela merasa tidak enak dengan suasana saat ini.

"Denger Shel, Lo sendiri yang udah buat gue nekat ngelakuin ini." Sahut Dearen menatap Shela.

"Sekarang gue mau bilang sama Lo..kalo gue suka sama lo! gue sayang sama Lo dan gue juga cinta sama Lo."

Deg...

Ungkapan itu mampu membuat Shela terdiam seketika, Sedangkan orang orang yang mendengar dan melihat aksi yang di lakukan Dearen langsung luluh seketika..Sungguh Soswet sekali bukan hanya itu teman teman Dearen juga tidak menyangka Dengan apa yang di lakukan Dearen itu.

"...Dan Lo mau kan jadi pacar Gue?" Tanya Dearen memegang kedua tangan Shela seraya menatap nya.

Lagi lagi kata itu membuat jantung nya berdetak semakin tak beraturan. Ia bingung harus menjawab apa, Apalagi di posisi banyak orang seperti ini.

"Terima."

"Terima."

"Terima."

"Terima."

"Terima."

Sorakan sorakan kembali terdengar.

Dearen yang melihat keterdiaman Shela itu hanya tersenyum.

"Kalo Lo, ga bisa jawab sekarang..Is oke, Gue bakal tunggu sampai Lo siap nge jawab perasaan gue." Ucap Dearen tersenyum Lalu melepaskan kembali tangan Shela dari genggaman nya dan berjalan untuk pergi.

Orang orang yang melihat itu langsung mengeluh.

Melihat Dearen yang akan pergi dari hadapan nya, Dengan sedikit keberanian Shela langsung memanggil nya.

"Ren." Panggil Shela membuat Dearen langsung membalikan tubuhnya kembali.

"Gue mau jadi pacar Lo!." Lanjut Shela membuat Dearen langsung membulatkan matanya tak percaya.

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang