PART 30 Amarah

27 8 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren

@Shenas_Shel

Shela menatap Rio dengan air mata yang berusaha ia tahan.

"Buat apa Shela dapetin nilai sempurna kalo ayah sendiri ga peduli." Sahut Shela dengan nada menggebu.

"Peduli apa maksud kamu?..selama ini ayah kurang apa sama kamu?!!kalo ayah ga peduli Ayah ga akan nyuruh kamu buat belajar setiap waktu."

Shela tersenyum mendesis "itu yang ayah sebut peduli?." Sahut Shela.

Rio yang mendengar itu langsung mencengkram rahang Shela "Tau apa kamu soal kepedulian hah?!!" Tanya Rio dengan kata yang menekan.

Plak..

Lagi lagi Rio melemparkan tamparan keras setelah melepaskan cengkraman Nya. "Jangan ajarkan ayah soal kepedulian."

"Pukul Shela lagi Pah pukul Kalo itu bisa buat papah puas." Teriak Shela mengisi Ruangan kamar nya.

Plak..

Plak..

Plak...

Beberapa tamparan keras menghantam pipi Shela hingga kini Shela sudah ambruk di lantai.

"Jaga nada bicaramu Dasar anak kurang ngajar." Respon Rio dengan amarah yang masih meluap dalam dirinya.

Mendengar itu Shela langsung meneteskan air matanya yang sejak tadi ia tahan Sungguh tidak ada yang lebih menyakitkan dari tamparan kata-kata Kasar  yang keluar dari mulut orang tua nya sendiri Bahkan pukulan juga tidak sebanding dengan kata-kata kasar yang menghantam benak hati nya.

"Ayah menyesal punya anak seperti kamu! KAMU Memang anak tidak berguna." Lanjut Rio, lagi-lagi ucapan yang terlontar itu membuat Shela kembali menahan sesak di hatinya seraya mengepalkan kedua tangannya.

"SHELA JUGA GA BERHARAP DI LAHIRIN KE DUNIA INI." Tegas Shela meluapkan semua kesesakan dalam hatinya.

"BERANI NYA KAMU." Balas Rio lalu melepaskan ikat pinggang kulit yang ia gunakan.

Dengan langsungnya Rio meluapkan  amarah nya dengan Mencambuk bahu Shela dengan menggunakan ikat pinggang yang tadi ia lepas kan.

"SEJAK KAPAN KAMU BERANI MELAWAN AYAH HA?!!" Tanya Rio dengan nada tinggi Seraya terus mencambuk Shela yang saat ini sedang meringis merasakan Ikat pinggang keras menyentuh permukaan kulit nya.

Shela tetap tidak merespon atau melawan ucapan Rio lagi kali ini Karena menurut nya itu hanya membuang-buang energinya saja, walaupun ia menyahut ucapan Rio tetap saja Rio tidak akan memperdulikan nya.

Cambukan demi cambukan Rio berikan pada Shela tanpa rasa kasihan., tetapi Shela masih bisa menahan itu semua. Hanya ada suara Pecutan dan tangisan yang mengisi ruangan kamar itu.

Merasa sudah puas dengan apa yang Rio lakukan pada anak nya itu Rio pun menghentikan cambukan terakhir nya dan melemparkan ikat pinggang itu ke sembarang arah dengan perasaan kesal yang tersisa, Rio pun pergi dari kamar Shela Meninggalkan Shela yang saat sedang menangis menerima perlakuan keji ayah nya itu.

"Stttt." Shela meringis ketika ia berusaha bangkit.

Langit mulai sore, Usai kejadian yang terjadi padanya tadi Shela memutuskan untuk pergi ke makam ibunya Walaupun Rasa sakit di tubuhnya akibat pecutan tadi tidak membuat Shela lemah dan tetap memaksakan diri untuk pergi.

Saat ini Shela masih dalam perjalanan menuju makam ibunya tetapi sebelum itu ia menyempatkan diri untuk membeli bunga kesukaan ibunya lebih dulu.

Sampai di pemakaman, Shela langsung berjongkok dan menaruh bunga itu tepat di batu nisan yang tertuliskan Shenas di mana itu Adalah nama ibunya Shela.

"Mah, Shela Dateng mah." Ucap Shela seraya memeluk batu nisan itu. "Shela kangen mamah." Lirih Shela mulai Meneteskan air mata nya.

"Mah, ayah ga sayang Shela ya?"

"Kenapa ayah ga bisa sayang sama Shela mah?"

"Apa Shela bukan anak nya sampai Shela terus di pukul ayah."  Curhat Shela ingin mengeluarkan semua curahan yang ia hanya bisa pendam. Shela terus saja meneteskan air matanya hingga saat ini rintikan hujan mulai turun membasahi bumi.

Shela mendongak menatap langit yang saat ini mendung dan mungkin sebentar lagi Rintikan hujan ini akan di ganti dengan deras nya hujan.

"Mah, Shela pergi dulu yah. Nanti Shela ke sini lagi." Ucap Shela sambil tersenyum lalu ia beranjak dari jongkok nya dan berjalan pergi meninggalkan pemakaman.

Jalan yang begitu sunyi membuat Shela yang saat ini sedang berjalan di trotoar jalan raya merasakan rasa ketenangan dan kedamaian dalam sunyi nya sore ini. Ia juga tidak memperdulikan hujan yang mungkin sebentar lagi akan turun deras.

Tidak lama Shela berjalan di jalanan sepi Terlihat mobil berwarna hitam berhenti tepat di dekat Shela. Shela menoleh ke arah mobil yang berhenti itu.

Beberapa detik ia melihat orang yang memakai penutup kepala turun dari mobil dan berlari ke arah nya. Shela terkejut akan hal itu Sadar orang ini bukan lah orang baik-baik Shela memutuskan untuk berlari Tetapi sayang Orang yang memakai penutup kepala dan juga masker yang di gunakan itu lebih dulu menangkap nya dan langsung membekap nya dengan sapu tangan yang sudah di berikan bius, Hingga membuat Shela langsung tidak sadar kan diri.

Orang itu melihat ke sana kemari, merasa aman orang itu kemudian menggendong Shela dan membawa nya masuk ke dalam mobil. Setalah memasukan Shela ke dalam mobil, Orang itupun langsung mengendarai mobilnya.

___°°___

Di dalam ruangan yang sedikit gelap di tambahi barang-barang yang begitu berantakan Terlihat Seorang gadis yang duduk tidak sadarkan diri. Yang bukan lain gadis itu adalah Shela dengan keadaan tangan yang di ikat.

Tidak lama Shela mulai tersadar dan perlahan membuka matanya di barengi rasa sakit sedikit pusing di kepalanya. Shela Melihat ke sana kemari dengan pikiran bertanya-tanya Ada di mana ia sekarang?..dan kenapa ia di ikat seperti ini?..

Seketika Shela mengingat kembali Di mana dirinya sedang berjalan sendiri dan tiba-tiba seseorang datang dan langsung membekap nya.

"Tolong." Teriak Shela sambil berusaha melepaskan ikatan di tangan nya tetapi sayang usahanya sungguh sia-sia.


"Ternyata Lo udah sadar." Ucap seorang pria yang baru saja tiba dan berjalan perlahan ke arah Shela.

Shela yang mendengar itu langsung menoleh ke arah suara.

"Siapa Lo?!! Ngapain Lo culik gue hah?" Tanya Shela Melihat pria yang berdiri tak jauh dari nya.

"Lo ga kenal gue?" Tanya pria itu membuat Shela merasa suara yang terdengar tidak lah asing.

"Jawab siapa Lo?!!" Lanjut Shela sedikit dengan nada tinggi.

Pria itu menyunggingkan senyuman di balik Masker nya lalu ia berjalan kembali mendekati Shela sambil melepaskan masker dan juga penutup kepala nya.

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang