PART 21 Ciuman

36 9 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren

@Shenas_Shel

Lama mereka menikmati waktu bersama, kini Shela dan juga Dearen pun memutuskan untuk pulang.

"Ren, turunin gue di sini aja." Ucap Shela, Ketika sampai di tempat saat di mana waktu itu ia juga minta di turunkan di tepi jalan Sebelum rumah nya.

Dearen yang mendengar itu langsung menghentikan motor nya. "Emang nya kenapa sih Shel? Dari kemaren Lo minta di turunin di sini Mulu."

"Hmm, gue takut nanti Lo di marahin sama bokap gue." Sahut Shela.

"Emang nya bokap Lo galak ya?"

"Bukan lagi, bokap gue pasti marah kalo gue pulang malem sama cowo."

"Yaudah gapapa Gue ga takut ko, Sekalian minta restu dari bokap Lo."

"Jangan! jangan Ren.." Respon Shela sedikit bingung, entah ia harus menjawab apa.

"Kenapa lagi sih?"

"Pokonya jangan, kapan kapan aja Lo ketemu bokap gue nya." Tapi entah itu waktunya kapan Ren,yang pasti kesempatan itu tidak akan datang sampai kapan pun.

"Tapi gue ga bisa ninggalin Lo di sini sendirian.,gue anter sampe rumah ya."

"Engga! engga Gue bisa pulang sendiri ko." Sahut Shela Tersenyum kikuk lalu turun dari motor Dearen. Membuat Dearen merasa bingung.

"Shel?!!." Ujar Dearen masih tidak yakin harus meninggalkan kekasih nya di jalanan seperti ini.

"Udah gue bisa pulang sendiri, lagian rumah gue udah Deket ko dari sini." Sahut Shela tersenyum.

"Deket dari mana? Udah tau masih jauh." Balas Dearen tak mengerti dengan pikiran Shela ini.

"Bawel deh, udah sana pulang." Suru Shela.

"Hmm." Sahut Dearen.

"Yaudah sana, nungguin apa lagi?! Ongkos?"

CK!! Dasar Shela ini malah mengungkit kebiasaan nya saat itu "Bukan ongkos, tapi Ekhem." Lanjut Dearen membuka helem nya.

Shela tidak mengerti apa yang di maksud Dearen ini. "Owh Kartu Black Card Lo?!" Sorry gue lupa.. Nih kartunya, makasih." Ucap Shela memberikan Kartu Black Card yang dulu di berikan kepadanya, Sebenarnya ia juga lupa belum membayar hutangnya pada Erland tetapi yasudah lah kapan kapan saja.

Dearen merasa jengkel dengan itu, kenapa Shela tidak peka sekali dengan apa yang di maksud oleh nya. Tidak ingin menunggu lama bukan nya mengambil kartu black card nya tetapi Dearen malah menarik lengan Shela agar mendekat kepadanya.

Cup...

Dengan langsung nya Dearen mengecup pipi Shela membuat sang empu tertegun.

"Karna dari tadi Lo ga peka, jadi gue duluan yang cium Lo." Sebal Dearen.

Melihat ke terdiaman Shela sekarang, Dearen justru tersenyum melihat raut wajah Shela saat ini.

"Udah sana pulang.,kalo ga mau di anter sampe rumah, Gue liatin dari sini." Ujar Dearen membuyarkan ke terdiaman Shela.

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang