PART 51 Meaning Ful time

32 10 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren @Shenas_Shel

"Gue bisa tidur di kamar yang lain." Sahut Erland.

"Thaks ya land." Ucap Shela sedikit memberikan senyuman.

Erland mengangguk. "Gue pergi dulu." Ucap Erland lalu pergi meninggalkan Shela sendiri.

Usai kepergian Erland, Shela melihat ke sekelilingnya Di mana dia melihat Isi kamar Apartemen milik Erland begitu mewah dan juga luas.

🌅___°°°___🌅

Malam telah usai. Langit cerah sudah muncul kembali,Tetapi Shela? Ia masih memejamkan matanya dengan tubuh yang di balut-i selimut. Seketika seseorang membuka gorden jendela hingga membuat cahaya matahari masuk ke dalam dan langsung menyinari sang gadis yang tertidur.

 Seketika seseorang membuka gorden jendela hingga membuat cahaya matahari masuk ke dalam dan langsung menyinari sang gadis yang tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa terganggu karna silau matahari mengenai matanya itu membuat Shela Perlahan harus membuka kelopak matanya.

Dari bawah ia melihat samar-samar wajah seorang wanita paruh baya. Entah siapa wanita itu yang pasti ia tidak mengenalnya.

"Maaf nona Karna sudah meng ganggu waktu tidurnya. Tetapi saya di minta untuk membangunkan mu oleh Tuan Erland." Ucap wanita paruh baya itu.

Shela bangkit dari tidurnya seraya mengumpulkan nyawanya.

"Maaf kamu siapa?" Tanya Shela.

"Saya pembersih kamar Apartemen ini." Jawab wanita paruh baya yang memang dia adalah orang yang Erland sewa untuk menjadi pengurus kamar pribadinya itu.

Shela mengangguk mengerti.

"Maaf nona, Tuan Erland sudah menunggu anda di luar Apartemen. Dan dia menyuruh kamu agar segera bersiap-siap."

Shela ter bingung-bingung. Kenapa Erland menyuruhnya bersiap di pagi seperti ini? Apa maksud Erland itu bersiap untuk pergi ke sekolah?, Tapi Erland juga tau seragam sekolahnya ada di rumah.

"Tapi dia mau ajak aku kemana?" Tanya Shela.

"Untuk soal itu, saya juga tidak tau."

Shela mengangguk menanggapinya.

"Kalo gitu saya permisi." Pamit wanita paruh baya itu.

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang