PART 08 Perpustakaan

41 10 0
                                    

Jangan lupa Vote&Fllow Akun Author

@FllowIG : Felizah_29

@Twitter Fiksi : Dearen_Ren

@Shenas_Shel

Dearen hanya melihat kepergian Shela dengan pikiran yang bertanya tanya, Kenapa Shela tidak ber Reaksi apapun atau Respon apapun. Apa dia masih marah karena soal kemarin malam??...

"Wey, Mikirin apaan lo?.." Tanya Dion yang baru saja datang bersama Reza dan juga Erland.

"Shela kaya nya marah sama gue." Ucap Dearen masih memerhatikan punggung kecil Shela yang akan menghilang dari pandangan nya.

"Ce ileh Lo ngapain mikirin My Queen gue sih Ren?." Tanya Dion tak mengerti.

"Biarin aja kali Ren, lagian Shela bukan siapa siapa nya elo." Sambung Reza.

Dearen yang mendengar itu menoleh sekilas pada Reza lalu ia berjalan kembali untuk pergi ke kelasnya.

Sampai di kelas nya Dearen duduk di bangkunya tetapi pikiran nya Terus saja tertuju pada Shela. Dearen mengambil Ikat rambut milik Shela yang ia masukan ke dalam saku baju nya tadi.

Dearen terus memerhatikan ikat rambut berwarna Pink di hiasi dua gantungan  kupu kupu kecil yang terlihat cantik itu, Entah lah pikiran nya Terus saja tertuju pada Shela.

Di jam istirahat kali ini Shela masih duduk di bangku nya dan hanya fokus membaca buku belajar nya ia sama sekali tidak berniat untuk pergi ke kantin, Walaupun Tea sudah mengajak nya tapi ia tetap menolak untuk pergi.

"Shel ga makan siang?" Tanya Ikhsan yang sama tidak pergi ke kantin untuk mengisi perutnya.

"Engga San, lagi ga laper." Jawab Shela menoleh pada Iksan yang memang ikhsan duduk di bangku per Tama.

"Dari pada bosen Mening kita belajar bareng di perpus aja gimana Shel?" Ajak Ikhsan.

"Boleh, Ayo." Jawab Shela beranjak dari duduk nya.

Lagi pula memang ia juga merasa bosan jika terus diam di kelas Lebih baik ia menyempatkan waktunya untuk pergi ke perpustakaan.

Saat Shela dan juga Ikhsan berjalan  menuju perpustakaan Dengan tidak di sengaja nya Shela harus berpapasan dengan Dearen dan juga ke 3 teman nya.

"My Queen mau kemana?" Tanya Dion begitu antusias.

"Ke perpus, Kenapa? Mau ikut juga?" Tanya Shela hanya melihat ke arah Dion walaupun saat ini ia sedang berdiri di hadapan Dearen.

"Boleh deh boleh." Jawab Dion begitu antusias.

"CK..! Dasar Lo galon giliran sama yang cakep aja maju paling depan." Sambung Reza malas.

"Suka suka gue lah, Yakan Shel?..." Sahut Dion.

Reza hanya memutar bola matanya malas lalu ia melihat ke arah samping Shela di mana ia melihat Ikhsan yang berdiri sambil menunduk "Shel Temen Lo kemana?"

"Temen yang mana?" Tanya Balik Shela.

"Ya itu si Tea?" Jawab Reza Ter kekeh.

"Di kantin, Tumben nanyain." Sahut Shela.

"Eh engga Shel cuma nanya aja ko." Respon Reza menyengir.

"Ngapain Lo pergi sama si cupu ini?" Sambung Dearen ikut menimbrug karena sejak tadi ia hanya di garingkan saja oleh Shela, bahkan Shela tidak melihat nya sama sekali.

"Dia punya nama, Lo ga tau namanya siapa?" Tanya Shela Lalu memegang tangan ikhsan dan mengarahkan nya pada Dearen.

"Dia ikhsan, Lo denger?.. Ikhsan." Lanjut Shela menekan kata terakhir nya.

"Gue tau." Respon Dearen datar.

"Ya terus? Kenapa Lo manggil dia cupu cupu?"  Lanjut Shela seraya melepaskan tangan ikhsan dari pegangan nya.

"Lo liat aja penampilan nya emang cupu." Jawab Dearen malas, kenapa Shela ini terus saja membela pria ini.

"Penampilan nya ga masalah yang penting otak nya pinter." Balas Shela lalu pergi di ikuti oleh Ikhsan yang sejak tadi hanya diam Ter gugup.

"CK...!! Di skak kan Lo Ren." Ejek Dion.

"Emang gue bodoh gitu?" Dengus Dearen kesal.

"Ya emang." Sambung Reza mengundang tatapan sinis dari Dearen.

Sampai di perpustakaan Shela terduduk di bangku yang tersedia di perpus di temani oleh ikhsan yang saat ini duduk bersampingan dengan Shela.

Beberapa menit berlalu Shela dan ikhsan asik belajar bersama hingga kini mereka harus di ganggu oleh kehadiran Dearen Tetapi kali ini tidak dengan teman temannya Karena teman temannya memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Boleh gabung kan?." Ucap Dearen yang sudah duduk di hadapan Shela dan juga Ikhsan.

Shela mendengus Kesal Kenapa Dearen selalu saja meng ganggu dirinya ini., tidak merespon ucapan Dearen, Shela malah bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah rak rak buku.

Dearen yang melihat itu malah mengikuti Shela dan tidak memperdulikan Ikhsan yang hanya fokus dengan buku nya.

"Lo kenapa sih Shel, sinis banget ke gue." Ucap Dearen berjalan mem buntuti Shela yang sedang melihat lihat buku.

"Yah Lo, kenapa ngikutin gue terus?" Tanya balik Shela tanpa melihat wajah Dearen sama sekali.

"Ya gu gue cuma gabut aja gitu." Jawab Dearen dengan sedikit nada gugup.

"Kalo gabut ngapain ngikutin gue? Ga ada kerjaan lain emang?"

CK.. Kenapa Shela terus saja melemparkan pertanyaan begini Membuatnya bingung harus menjawab apa Sungguh gadis ini bawel sekali., Pikir Dearen tidak tau harus menjawab apa.

Beberapa detik Shela melemparkan pertanyaan Pada Dearen tiba tiba saja suasana perpustakaan menjadi riuh karena suara gelak tawa siswa yang saat ini sedang berlari larian layak nya seorang anak kecil yang sedang bermain.

"Shel AWAS." Teriak Dearen ketika melihat rak buku yang akan terjatuh akibat siswa Siswa yang membuat rusuh perpustakaan hingga tidak sengaja mendorong Rak buku itu.

Dengan sigap nya Dearen langsung memeluk Shela dan menghalangi Rak buku yang tadinya akan menimpah Shela tetapi kini malah menimpah Dearen, Dearen meringis dan berusaha kuat menahan rak buku yang sedikit berat itu di tambahi buku buku yang berjatuhan.

Kejadian itu langsung mengundang siswa siswi yang ada di dalam perpustakaan.

"Eh tolongin tolongin tuh."

"Eh buruan tuh kasian."

"Cepetan itu tolongin."

Ucapan ucapan histeris terdengar dari siswi siswi yang menyuruh laki laki untuk membantu mengangkat kan rak buku yang menimpah Dearen.

"Angkat angkat." Ujar beberapa siswa seraya mengangkat rak buku yang lumayan besar.

"Stttt.." Dearen meringis Ketika rak buku itu sudah di singkirkan dari punggung nya.

"Lo gapapa Ren?" Tanya salah satu siswa yang tadi ikut membantu.

"Is oke, Thaks ." Jawab Dearen.

"Lo gapapa Shel?" Tanya Dearen melihat Shela yang hanya menatap nya tanpa arti.

"Gue gapapa, harus nya gue yang nanya.., Lo gapapa?" Tanya Shela.

Dearen hanya tersenyum tipis. "Gue gapapa." Jawab Dearen.

"Heh Lo pada kalo mau becanda jangan di perpus, bahaya tau ga?! Apalagi sampe dorong rak buku segala." Ucap Dearen sedikit dengan nada tinggi. "Kalian kira ni perpus tempat main."

16 : 00 Merindukan Senja [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang