Aku berusaha menyembunyikan memar di tanganku tapi sayangnya, Ryan mengetahuinya. Ia pun bertanya kenapa aku bisa mendapat memar seperti itu. Aku berusaha mencari alasan tapi Ciel yang mendengarnya langsung meminta maaf padaku. Aku berusaha menghiburnya dan mengatakan baik-baik saja.
"Tidak. Ini salahku. Harusnya aku tidak datang ke istana kakak." ujarnya dengan menangis. "Karena aku kaka terluka."
"Tidak Ciel. Ini tidak salahmu."
"Ini salahku. Harusnya aku tidak datang." ujarnya yang masih menyalahkan diri.
"Tidak Cie ini tidak salahmu."
"Maafkan aku kakak. Aku sudah tidak tahu diri. Itu pasti sakit sekali."
Aku menunduk dan mengusap air matanya. Perasaanku tersentuh melihatnya menangis karena aku terluka.
"Tidak apa-apa Ciel. Kakak baik-baik saja. Jadi berhentilah menangis." ucapku.
Melihat Ciel seperti ini membuatku memiliki keberanian. Harusnya aku tidak perlu takut dengan Gavril. Gavril, lihat saja nanti.
Tangis Ciel mulai berhenti. Meski begitu ia tetap meminta maaf padaku.
Ryan pun mulai bertanya asal mula memar di tanganku. Belum sempat aku menjawab, Ciel sudah menjawab duluan bahwa luka itu pasti di sebabkan oleh Gavril. Ryan menatapku penasaran. Tapi ia tak memiliki banyak pertanyaan dan mulai megkompres memar di pergelangan tanganku. Meski samar tapi terlihat bahwa matanya menunjukan ketidak senangan.
Selesai latihan aku langsung mencoba gaun yang ku pesan. Pesta Lady Savier adalah besok. Dan pada sore harinya, dengan sengaja aku menunjukan tanganku. Ayah yang menyadarinya langsung bertanya tentang memar itu. Aku menatap Gavril yang terlihat sangat tenang.
"Kak Gavril yang melakukannya ayah."
Gavril langsung menatapmu dengan tersenyum. "Apa maksudnya itu adikku?"
Aku tau dia pasti menahan amarhanya. Tapi, selagi ayah masih hidup aku harus memanfaatkan kasih sayang ayah yang aku miliki.
"Jelaskan Annalise. Kenapa Gavril membuat memar di pergelanfan tanganmu?" tanya ayah.
Aku menatap Gavril. Terlihat jelas bahwa Gavril menahan amarahnya. Matanya berkilat marah. Aku sedikit tersenyum mengejeknya.
"Sepertinya kakak tidak sengaja ayah. Jaciel menemuiku di istana setelah makan. Dan kakak yang melihatnya langsung menarikku dan membawa masuk ke dalam istana." jelasku.
"Aku minta maaf Lissy, aku tidak sengaja melakukannya."
"Aku tau itu kakak," jawabku dengan tersenyum.
Pada siang iru setelah ayah dan dan Kak Lean pergi, Gavril menatapku tajam.
"Kau tidak takut ancamanku?"
Aku tersenyum menangapinya. "Kakak pikir aku akan takut dengan peringatan itu? Coba saja kakak berani macam-macam. Aku akan membuat perhitungan!" kataku tegas. Setelah itu aku langsung pergi meninggalkannya.
Sepertinya, rencana untuk membuat Gavril menyukaiku tidak akan berhasil. Gavril ternyata sangat membenciku.
***❤***
Aku pergi menemui Kaisar setelah makan malam. Malam itu aku hanya makan bersama Gavril karena ayah yang sibuk dengan urusan istana dan Kak Lean yang sibuk dengan acara pebobatan.
"Apa kamu sudah makan putriku?"
Aku menganguk. Ayah lalu mempersilahkan aku duduk.

KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasiaSama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...