Bab 18

5.3K 849 14
                                    

Betapa malunya Annalise karena harus berteleportasi langsung ke kamar mandi Duke Betsalel. Sementara Betsalel tidak menyangka bahwa Annalise akan datang ke kediamannya semalam ini dengan tampilan heboh. Hal ini di karenakan gulungan teleportasi yang di miliki Annalise, terhubung langsung dengan Duke Betsalel.

"Ini karena saya baru saja menghadiri pesta." kata Annalise yang wajahnya masih memerah. Betsalel mengawasinya dari atas hingga bawah.

"Jadi, berapa jumlah yang anda butuhkan?" tanya Leviathan langsung.

Annalise menyebutkan jumlahnya. Leviathan yang mendengarnya sangat terkejut.

"Apa anda sedang mempersiapkan perang?" tanya Leviathan kemudian.

"Tidak. Saya hanya sedang mempersiapkan senjata baru."

"Apa itu?"

"Pistol."

"Pistol?"

"Itu senjata baru yang akan Levana keluarkan. Jika pembuatan sukses saya akan menjualnya ke wilayah sekitarnya."

"Begitu ya, saya cukup penasaran dengan hasilnya karena tuan putri berinvestasi dengan jumlah yang besar."

"Anda dapat menantikannya. Jika anda memberikan saya diskon 30% saya juga akan memberikan diskon jika produk saya sudah dikeluarkan."

"Itu kesepakatan yang berat. Tapi, melihat kepercayaan diri tuan putri saya akan melakukannya jika Tuan Putri melunasi pembayarannya di awal."

"Anda bisa mengambilnya langsung ke Levana sembari mengirim barang yang saya perlukan."

"Baiklah. Karena barangnya tidak sebanyak pemintaan tuan putri. Saya akan mempersiapkannya terlebih dahulu."

"Duke, tolong kirimkan barang yang anda miliki terlebih dahulu. Barang tersebut sangat saya butuhkan. Ini urusan yang mendesak."

"Baiklah tuan putri. Besok pagi kami akan mengirimkannya."

Setelah membuat kontrak, Annalise di berikan kertas tersebut lagi. Ia langsung menyobeknya dan kembali ke Levana. 

Di kamarnya Annalise langsung menyembunyikan wajahnya karena malu. Ia masih terbayang jika dia masuk ke kamar mandi pria lain. Astaga, harusnya ia meminta untuk di rahasiakan yang tadi. Tapi, lebih baik ia mengabaikannya dan menganggap hal tersebut tidak pernah terjadi. Lagipula, Duke Betsalel juga tidak akan membicarakan hal tersebut. Ia lalu berbaring. Besok sebelum memulai semuanya, ia harus menemui Gavril terlebih dahulu.

***❤***

Annalise menikmati sarapannya bersama dengan Gavril. Sejujurnya Annalise cukup terkejut dengan penampilan Gavril sekarang. Gavril memakai piyama yang memperlihatkan dada bidangnya alih-alih memakai setelan formal yang biasanya. Rambut panjangnya sendiri ia biarkan tergerai. Gavril terlihat sangat menawan. Sayang sekali, keindahan itu hanya membawa malapetaka.

"Apa yang kakak lakukan akhir-akhir ini?"

"Membaca buku." Jawabnya.

"Kakak pasti bosan di kastil sendirian. Jika kakak mau kakak bisa berjalan-jalan di taman. Aku sudah memberitahu para pelayan dan Ksatria kakak di izinkan keluar aampai taman dan halaman."

"Baiklah. Aku mengerti." jawab Gavril cuek.

"Jika kakak keluar nanti, lebih baik kakak memakai setelan resmi."

"Untuk apa?"

"Karena jika kakak memakai pakaian itu, para pelayan bisa tidak fokus bekerja."

"Begitukah? Aku tidak tau jika aku semenawan itu," jawabnya.

Annalise tersenyum mendengarnya. "Jika kakak kesepian, kakak bisa mengirimkan pesan. Aku akan datang." ujarku lagi.

Gavril menganguk.

Selesai makan, Aku bertemu Marquess Reverie bersama putrinya yang mengumumkan perekrutan prajurit baru. Antusiasisme para rakyat sangat besar. Banyak yang datang mendaftar terlebih melihat kedatangan Tuan Putri Annalise yang sangat indah.

Annalise pamit lebih dulu, ia menemui Baron Eli yang telah membawa seorang mekanik. Annalise langsung mengajaknya rapat dan menyuruh mekanik membuat senjata yang telah ia design. Ia menjelaskan secara rinci tentang senjata tersebut dan Mekanik tersebut memuji pemikiran Annalise yang bisa mengubah dunia.

Annaline memberikan informasi bahwa untuk saat ini, komoditas-komoditas untuk membuat senjata tersebut akan segera datang. Ia meminta para mekanik tersebut membuat senjata tersebut.

Pembuatan senjata yang telah ia modali menghabiskan dana yang besar. Ia memakai satu tahun dana anggaran Kastil Obidos. Ia tau, jika sampai Ayahnya tau. Annalise pasti akan di tegur keras. Tapi, keuntungan yang akan ia dapatkan setelah memenangkan perang pastinya lebih besar.

Komoditi yang dipesan Annalise sudah datang. Barang tersebut diantarkan oleh tangan kanan Duke Betsalel. Kedatangan tangan kanan itu sendiri mendapat tatapan terkejut dari Duke Alistair. 

Hingga satu bulan berlalu begitu cepat. Senjata yang dibuat Annalise sudah siap. Annalise bersama dengan Baron Eli, Marquess Reverie, Gavril, dan Duke Alistaie menyaksikan kehebatan dari senjata api yang diberikan nama pistol oleh Annalise.

Annalise cukup percaya diri mencobanya, hal ini dikarenakan dikehiduoannya sebekumnya ia aktif mengikuti olahraga tembak. Annalise membawa pistol tersebut ke benteng Obidos dan mencobanya. Beruang di keluarkan, dengan cepat Beruang tersebut meyerang ke arah Annalise. Annalise menggunakan pistol tersebut dan mulai menembak Beruang tersebut sebanyak tiga kali. Hingga Beruang tersebut akhirnya jatuh. Butuh waktu selama 3 menit hingga akhirnya Beruang tersebut mati.

"Jika kita menembakan ini peluru ini ke manusia. Meski itu hanya mengenai bahu atau kakinya. Manusia itu akan mati kurang dari 12 jam. Dan jika pelurunya di tembakan di bagian yang vital bisa membuat orang yang terkena pelurunya mati dengan cepat."

Para Bangsawan yang hadir memberikan tepuk tangan. Bahkan Gavril menatapnya kagum. Annalise mengucapkan terimakasih ke Nick yang telah bekerja dengannya.

Annalise lalu mengirim Baron Eli untuk mengurus hak cipta pistol yang dibuatnya di kekaisaran. Tak lupa Annalise mengirimkan surat tersebut lewat burung peliharaanya ke Kaisar. Ia butuh izin dari Kaisar agar ia bisa membuat senjata itu dan mengizinkannya mengedarkannya.

Senjata yang sudah jadi terbatas. Annalise langsung mengajarkannya kepada para Prajurit yang memiliki skill memanah yang hebat. Latihan memanah itu sendiri di ajarkan langsung oleh Alistair setelah memperhatikan Annalise.

Karena senjata yang di inginkan Annalise sudah siap secara fisik. Nick beserta kawan-kawannya yang lain mulai memproduksinya dengan banyak.

Istana Kekaisaran

Kaisar sudah membaca surat yang dikirimkan putrinya dan ketika ia melihat senjata api tersebut dan keefektivitasnya, Kaisar sangat terkejut. Temuan yang baru saja dibuat Annalise dapat mengubah sejarah.

Karena Annalise meminta hal pembuatan senjata itu berada dibawah kekuasaannya dan mengizinkan para Ksatria Levana menggunakannya sebagai bahan percobaan, Kaisar langsung menyetujuinya.

Sebenarnya hal seperti ini harus dirapatkan dengan para bangsawan. Karena temuan ini bisa mengubah dunia militer yang ada. Tapi karena Annalise belum ada niatan untuk menjualnya ia tidak akan memprotesnya. Firasatnya mengatakan senjata ini cukup berbahaya untuk dimiliki sembarang orang.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang